Pada saat selang masuk memang akan memicu rasa sakit awalnya. Perut Anda pun terasa nyeri, tapi perasaan tersebut akan hilang lama kelamaan.
Risiko pemasangan kateter urine
Meski terbilang cukup aman, ada berbagai efek samping dan risiko yang mengintai pengguna kateter urine. Berikut ini beberapa risiko dari kateterisasi.
Risiko saat kateter dimasukkan
Pada saat proses pemasangan kateter urine dilakukan, ada beberapa risiko yang dapat terjadi, yakni:
- kerusakan pada uretra atau kandung kemih,
- kateter masuk ke dalam vagina secara tidak sengaja, serta
- balon kateter mengembang di dalam uretra dan melukai dinding uretra.
Efek samping setelah kateterisasi
Setiap kali kateter masuk ke kandung kemih, ada risiko bakteri masuk ke saluran kemih. Pada kebanyakan kasus, bakteri akan tumbuh tanpa memicu gejala apa pun.
Infeksi saluran kemih

Meski begitu, pertumbuhan bakteri terkadang menyebabkan gejala infeksi saluran kemih (ISK), seperti:
- demam,
- menggigil,
- sakit kepala,
- warna urine keruh akibat adanya nanah,
- urine keluar dari kateter,
- darah dalam urine,
- urine berbau busuk, dan
- sakit pada punggung bagian bawah, serta pegal-pegal.
Komplikasi lainnya
Selain infeksi saluran kemih, pemasangan kateter urine bisa memicu berbagai komplikasi lainnya, antara lain:
- reaksi alergi akibat bahan kateter, seperti lateks,
- batu kandung kemih,
- darah dalam urine,
- cedera uretra,
- kerusakan ginjal akibat penggunaan kateter jangka panjang, dan
- infeksi pada ginjal, saluran kemih, atau darah.
Bila memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter ahli urologi terkait kateter urine, terutama ketika mengalami masalah setelah dipasang.