Tonsilitis atau radang amandel ditandai dengan gejala amandel yang bengkak atau tenggorokan sakit saat menelan, berbicara, hingga susah bernapas. Meski umumnya penyakit radang amandel tidak bahaya, Anda tetap disarankan menemui dokter bila gejalanya berlangsung lebih dari 4 hari. Jika terus dibiarkan, bukannya tidak mungkin Anda bisa mengalami sederet komplikasi dari penyakit radang amandel di bawah ini.
Bahaya penyakit radang amandel yang tidak diobati
Amandel atau tonsil adalah dua jaringan lunak atau kelenjar yang terletak di belakang tenggorokan.
Organ kecil ini merupakan bagian dari sistem pertahanan tubuh yang menghalau kuman penyakit dan partikel asing masuk ke dalam tubuh melalui tenggorokan.
Pertanyaannya, apakah penyakit radang amandel berbahaya? Radang amandel (tonsilitis) yang berlangsung sementara bisa cepat pulih dengan perawatan sederhana dan obat-obatan untuk amandel.
Namun, dampaknya bisa sangat merugikan bahkan menurunkan kualitas hidup bila berlangsung jangka panjang atau sering kambuh (tonsilitis kronis).
Nah, penyakit tonsilitis kronis yang dibiarkan atau tidak diobati dengan baik bisa menyebabkan komplikasi seperti berikut.
1. Abses peritonsil
Abses peritonsil adalah infeksi bakteri lanjutan dari radang tenggorokan atau amandel yang tidak terobati.
Abses peritonsil ditunjukkan dengan adanya benjolan berisi nanah yang tumbuh di dekat benjolan tonsil Anda.
Selain benjolan bernanah, bahaya penyakit radang amandel bisa menimbulkan gejala lain.
Anda mungkin mengalami demam tinggi hingga menggigil, bengkak di sekitar leher dan wajah, sakit tenggorokan, sakit telinga di sisi amandel yang meradang, dan suara serak.
Benjolan abses ini juga membuat Anda kesulitan membuka mulut sepenuhnya, menelan makanan atau air, dan menimbulkan bau mulut.
Penyakit ini umumnya diobati dengan antibiotik untuk radang tenggorokan atau dengan cara mengangkat nanah dalam benjolan yang dibantu oleh dokter THT.
2. Infeksi telinga
Bahaya dari radang amandel yang tidak diobati dengan tuntas juga bisa menyebabkan infeksi sekunder di bagian telingan tengah.
Pasalnya, infeksi dari amandel memang bisa menyebar hingga ke bagian telinga.
Amandel yang terlihat ketika Anda membuka mulut sebenarnya hanya sebagian kecil dari seluruh jaringan amandel yang mencakup palatine, adenoid, tubal, dan tonsil lingual.
Saat setiap bagian amandel ini membengkak akibat infeksi, ukurannya yang membesar akan mempermudah virus atau bakteri untuk masuk ke telinga.
Untuk mengobati infeksi di telinga, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter THT.
Pengobatan medis yang diberikan bisa melalui obat tetes telinga, pereda nyeri, atau antibiotik.