- penghasil nada murni,
- pengukur fungsi koklea,
- peredam untuk berbagai suara nyaring,
- mikrofon untuk pengujian bicara, dan
- earphone untuk pengujian pendengaran melalui rangsangan udara.
Selama menjalani pemeriksaan audiometri, dokter akan melakukan beberapa tes. Setiap tes dilakukan dengan cara yang berbeda sehingga dapat mengetahui fungsi pendengaran secara lebih spesifik.
Menurut U.S. National Library of Medicine, berikut ini adalah 3 jenis tes yang mungkin Anda jalani saat melakukan audiometri:
1. Audiometri nada murni (audiogram)
Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan telinga saat mendengar suara dengan volume minimum. Pada tes ini, pasien mendengarkan berbagai nada dengan frekuensi dan volume yang berbeda.
Pasien akan diminta untuk mengangkat tangan atau menekan tombol pada alat setiap mendengar suara dengan volume rendah.
Alat bernama oksilator juga akan dipasang pada telinga pasien untuk menguji apakah tulang telinga dapat menerima getaran suara dengan baik.
2. Audiometri ucapan
Tes pendengaran ini menguji kemampuan Anda untuk mendengar kata-kata yang diucapkan dalam volume dan interval berbeda.
Untuk menguji kemampuan pendengaran, Anda akan diminta untuk mengulangi kata-kata tersebut dengan tepat.
Dalam tes ini, dokter atau audiologis juga meminta Anda mengucapkan kembali kata-kata yang disampaikan menggunaan latar noise (suara berisik) untuk mengukur kejelasan pendengaran.
3. Pengujian konduksi tulang (immittance audiometry)
Pemeriksaan audiometri ini dapat mengukur fungsi gendang telinga dan kemampuan telinga bagian tengah untuk mengalirkan gelombang suara.
Sebelum tes ini berlangsung, sebuat alat akan dimasukkan ke dalam telinga.
Melalui alat tersebut, udara akan dipompa agar menambah tekanan di dalam telinga sehingga ikut mengubah nada yang didengarkan.
Mesin audiometri akan memonitor seberapa baik kualitas suara yang didengar saat terjadi perubahan tekanan udara di dalam telinga.
Selain tes yang disebutkan di atas, pemeriksaan audiometri terkadang dilengkapi dengan tes pendengaran melalui garpu tala.
Dokter atau audiologis akan menempatkan alat garpu tala di belakang telinga Anda.
Selanjutnya, alat oksilator akan mencatat besarnya getaran yang mampu ditangkap telinga setiap kali garpu tala dibunyikan.
Cara membaca hasil tes audiometri

Setelah tes selesai, dokter atau audiologis akan menyampaikan analisis hasil tes kepada Anda secara langsung.
Pemeriksaan audiometri menunjukkan hasil normal pada kondisi seperti berikut ini:
- Telinga bisa mendengarkan suara bervolume rendah, bisikan, atau pergerakan detik jam.
- Telinga mampu mendengarkan suara dari garpu tala yang mengalir melalui udara dan menggetarkan tulang telinga.
- Pada tes audiometri yang lebih spesifik, telinga menunjukan fungsi pendengaran yang normal apabila mampu mendengarkan nada berkisar 250 – 8.000 Hz.
Sementara itu, pemeriksaan yang menunjukan hasil tidak normal dapat menandakan adanya gangguan fungsi pendengaran.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar