backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

Tanda-Tanda Kebotakan yang Perlu Anda Ketahui

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 12/10/2023

    Tanda-Tanda Kebotakan yang Perlu Anda Ketahui

    Kebotakan lebih umum terjadi saat Anda memasuki usia senja. Namun, belakangan ini makin marak kasus kebotakan dini pada pria dan wanita yang berusia lebih muda. Lalu, apa saja tanda kebotakan yang perlu Anda perhatikan? Yuk, simak ulasannya berikut ini.

    Beragam tanda kebotakan yang perlu diperhatikan

    Salah satu gejala umum dari kebotakan adalah rambut rontok secara berlebihan. Dikutip dari Mayo Clinic, normalnya rambut rontok sebanyak 50–100 helai per hari.

    Apabila rambut rontok lebih dari 100 helai per hari, ada kemungkinan Anda mengalami kebotakan, dalam dunia medis kondisi ini dikenal sebagai alopecia.

    Terdapat beberapa penyebab kebotakan yang mungkin Anda alami, seperti faktor keturunan, hormon, stres, kekurangan nutrisi, kebiasaan merokok, dan minum alkohol. 

    Sejumlah faktor risiko tersebut dapat memicu rambut rontok. Kerontokan berlebihan ini tentu akan menyebabkan kebotakan bila tidak Anda tangani segera.

    Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memperhatikan beberapa tanda awal kebotakan seperti di bawah ini.

    1. Kerusakan rambut

    belahan rambut

    Rambut rusak bisa menjadi salah satu tanda kebotakan. Kondisi rambut Anda yang lebih rapuh dan mudah patah ini dapat berujung pada kerontokan serius. 

    Kerusakan rambut biasanya disebabkan oleh rusaknya keratin yaitu protein alami yang membentuk rambut. Hal ini menyebabkan rambut menjadi lebih cepat rontok dan patah. 

    Selain itu, kulit kepala yang tidak sehat juga tidak sanggup menahan akar rambut. Hal ini bisa Anda ketahui dengan melihat adanya jamur, seperti ketombe.

    2. Rambut menipis

    Menipisnya rambut disebabkan kulit kepala tidak mampu menahan akar rambut. Akibatnya, muncul bercak botak kecil yang mungkin membesar dari waktu ke waktu.

    Rambut bisa tumbuh kembali pada bagian kulit kepala yang botak, tapi terjadi kerontokan juga di bagian kulit kepala yang lain. Hal ini pada akhirnya mengakibatkan penipisan rambut.

    Pertumbuhan rambut yang tidak merata ini membuat sebagian kepala berambut tebal, tetapi sebagian lagi sangat tipis. Umumnya, kondisi ini membuat garis rambut tampak mundur.

    Pada wanita, tanda kebotakan  juga bisa dilihat di sekitar bagian kuncir rambut. Kebotakan di bagian ini terlihat dari bagian rambut yang hilang atau rambut yang menipis dan tumbuh berjarak.

    3. Alis, bulu mata, dan jenggot menipis

    Kerontokan mungkin bukan hanya memengaruhi kulit kepala, melainkan juga memengaruhi rambut pada bagian tubuh lain seperti dalam kasus alopecia areata.

    Selain kerontokan rambut, orang dengan alopecia areata dapat mengalami kehilangan alis, bulu mata, jenggot, bulu hidung, hingga bulu kemaluan.

    Dalam kasus yang parah, kondisi ini bisa menyebabkan kerontokan rambut pada seluruh tubuh yang dikenal sebagai alopecia universalis.

    4. Rambut rontok tiba-tiba

    Rambut rontok karena diabetes

    Apabila menyadari rambut rontok secara tiba-tiba dan berlebihan, tentu Anda perlu waspada terhadap gejala awal dari kebotakan.

    Kerontokan biasanya ditandai dengan adanya segenggam rambut di sisir Anda. Di samping itu, kondisi ini juga Anda temukan saat keramas. 

    Dalam kondisi parah, rambut bahkan bisa rontok hanya dengan mengusap tangan ke kepala ketika Anda mencuci rambut.

    5. Perubahan warna dan tekstur kuku

    Kuku juga bisa menjadi pertanda masalah kesehatan tertentu. Tanda kebotakan pada kuku bisa Anda lihat dari perubahan warna dan teksturnya.

    American Academy of Dermatology Association menyebutkan sekitar 10–20% orang dengan alopecia areata melihat perubahan pada kuku, seperti bercak putih dan warna kemerahan.

    Selain itu, tekstur kuku juga menjadi sangat kasar dan rapuh sehingga mudah pecah-pecah.

    Gejala-gejala kebotakan lainnya

    Kerontokan rambut yang terjadi secara tiba-tiba dan berlebihan menjadi salah satu pertanda umum dari masalah kebotakan yang Anda alami.

    Selain dari gejala-gejala di atas, sebagian orang juga mungkin mengalami kerontokan rambut yang disertai dengan kondisi lain seperti berikut ini.

    • Rasa terbakar atau perih sebelum rambut rontok secara tiba-tiba.
    • Rasa gatal, terbakar, dan nyeri tekan yang hebat pada area kerontokan yang menjadi pertanda iritasi atau infeksi.
    • Kemerahan, bengkak, bercak bersisik, dan luka lecet disertai nanah akibat folikulitis atau infeksi jamur pada kulit kepala.
    • Bercak bersisik dan kemerahan akibat psoriasis pada kulit kepala.

    Sementara itu, gangguan kesehatan tertentu, seperti anemia dan penyakit tiroid juga menjadi tanda kebotakan yang perlu Anda perhatikan.

    Anemia atau kurang darah bisa memengaruhi kadar zat besi dalam tubuh yang penting untuk pertumbuhan dan kesehatan rambut.

    Wanita yang sedang menstruasi umumnya mengalami penurunan zat besi yang bisa memicu kerontokan rambut.

    Penyakit tiroid, baik saat menjadi kurang aktif (hipotiroidisme) atau terlalu aktif (hipertiroidisme), juga dapat menyebabkan kerontokan bila kondisinya parah atau berkepanjangan.

    Pertumbuhan kembali biasanya terjadi setelah mengobati kondisi yang menyebabkan rambut rontok hingga kebotakan yang Anda alami.

    Kapan harus konsultasi dengan dokter?

    Tanda kebotakan bisa berbeda-beda bagi pria dan wanita, tergantung penyebab yang mendasarinya. Jika merasakan gejala-gejala seperti di atas, segera konsultasikan dengan dokter.

    Diagnosis dan perawatan dini membantu Anda menghindari kebotakan permanen.

    Selain konsultasi dengan dokter, Anda masih bisa memperlambat tanda kebotakan dengan menerapkan gaya hidup sehat.

    Konsumsi makanan bergizi seimbang dan berolahraga bisa mencegah stres dan gangguan hormon yang jadi salah satu faktor risiko kebotakan.

    Lebih selektif memilih produk perawatan rambut dan kulit kepala juga dapat Anda lakukan. 

    Selain itu, konsultasi dengan dokter juga akan membantu dalam menentukan obat dan terapi yang tepat untuk mencegah kebotakan yang Anda alami.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 12/10/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan