- Otot vagina berkontraksi sekitar 1 kali per detik, sebanyak 5-8 kali.
- Detak jantung dan pernapasan semakin cepat.
- Wajah, leher, dan dada berubah menjadi kemerahan.
- Vagina terasa semakin basah.
- Klitoris terasa semakin sensitif, bahkan terasa tidak nyaman saat disentuh.
Bentuk cairan yang dikeluarkan saat squirting
Para ahli meyakini bahwa proses ejakulasi wanita bisa memiliki dua kemungkinan.
Pertama, selama aktivitas seksual atau rangsangan, cairan squirt ini bisa bercampur dengan cairan vagina dan cairan pra-ejakulasi pria selama penetrasi.
Alhasil, cairan squirting punya ciri-ciri cenderung lebih kental, berwarna putih susu, jumlah lebih sedikit, dan mirip dengan air mani pria.
Sementara itu, beberapa wanita lainnya bisa mengalami kondisi yang disebut dengan ejakulasi terbalik.
Ini adalah kondisi ketika otot vagina Anda mengejang pasca-orgasme sehingga menyebabkan cairan ejakulasi dari kelenjar Skene berbalik mengalir ke dalam kandung kemih.
Akibatnya, cairan ejakulasi bercampur dengan urine sehingga memiliki tekstur yang lebih cair dan encer.
Selain itu, cairan ejakulas wanita tersebut berjumlah cukup banyak yang kemudian “ditembakkan” kembali ke luar vagina.
Kebanyakan wanita menyimpulkan bahwa squirting terasa seperti mengompol.
Meski begitu, para ahli tampak sepakat bahwa cairan ejakulasi wanita tidak memiliki (atau sangat minim) kandungan urea, kreatinin, atau asam urat yang umum ditemukan di dalam urine.
Apakah semua wanita bisa mengalami squirt?

Squirting adalah reaksi tubuh yang nyata dan normal. Namun, bukan berarti semua wanita bisa melakukannya.
Ada wanita yang mungkin pernah mengalami squirt sekali dalam hidupnya, tetapi tak pernah lagi mengulang hal yang sama.
Sementara ada wanita lainnya yang merasakan pengalaman ejakulasi rutin saat berhubungan seksual.
Berbagai mitos yang beredar juga membuat sebagian orang percaya bahwa semua wanita harus bisa mengalami squirting.
Akibatnya, tak sedikit wanita yang menganggap tubuh mereka tidak normal karena tidak bisa berejakulasi.
Padahal, wanita yang mengalami orgasme tanpa squirt tetap normal dan tidak menandakan adanya masalah.
Menurut situs International Society for Sexual Medicine, sebanyak 10-50% wanita diperkirakan pernah mengalami ejakulasi.
Namun, angka tersebut pun masih merupakan perkiraan saja.
Cara membuat wanita orgasme sampai squirt

Ejakulasi wanita biasanya adalah hasil dari stimulasi berlanjut di G-spot, yakni area erotis yang eksistensinya masih diperdebatkan tetapi dipercaya ada dalam struktur internal klitoris.
Tidak ada keraguan bahwa menekan area G-spot akan memengaruhi kelenjar Skene yang diyakini sebagai sumber ejakulasi wanita.
Semua wanita memiliki kemungkinkan untuk mengalami squirting. Namun kenyataannya, ejakulasi teratur setiap kali berhubungan seksual bukanlah sesuatu yang umum terjadi.
Layaknya vagina, setiap pengalaman seksual wanita memiliki keunikan tersendiri dan tentu berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Walaupun begitu, stimulasi vagina, baik G-spot maupun klitoris, dapat membawa wanita pada kenikmatan seksual yang intens sekalipun tidak menyebabkan ejakulasi.
Jika squirting adalah suatu hal yang ingin Anda capai, berikut beberapa tips yang bisa Anda coba selama berhubungan intim dengan pasangan:
1. Latihan otot dasar panggul
Cara terbaik yang dapat Anda lakukan untuk bisa squirting adalah latihan otot panggul, alias senam Kegel.
Dilansir dari situs Memorial Sloan Kettering Cancer Center, melakukan senam Kegel dapat membantu memperkuat otot panggul Anda.
Senam Kegel juga bisa meningkatkan kesehatan organ reproduksi Anda serta menambah kepuasan seksual dengan cara:
- Merilekskan otot-otot vagina.
- Melancarkan aliran darah menuju vagina dan panggul sehingga gairah seksual meningkat.
- Mempermudah untuk mencapai orgasme
- Meningkatkan pelumas pada vagina.
Melatih otot dasar panggul bisa Anda coba dengan menghentikan aliran urine saat sedang buang air kecil sebelum benar-benar selesai.
Anda mungkin akan merasakan sensasi seperti tertarik. Setelah itu, lepas otot perlahan dan ulangi sebanyak mungkin setiap kali buang air kecil di hari tersebut.
2. Buang air kecil terlebih dahulu
Setiap kali Anda akan mencoba untuk squirt, sebaiknya buang air kecil terlebih dahulu.
Orgasme G-spot terasa seperti dorongan ingin buang air kecil yang mungkin diikuti oleh keluarnya cairan.
Jika Anda yakin bahwa kandung kemih sudah kosong, Anda akan merasa santai dan lebih menikmati sensasinya.
3. Rangsang gairah seks Anda
Anda harus terangsang lebih dulu untuk mengalami ejakulasi atau squirt. Maka itu, lakukan saja apa yang biasanya Anda upayakan untuk membangkitkan gairah seks.
Ambil contoh, Anda bisa menonton film porno atau membaca cerita erotis. Ingat, jangan buru-buru memasukkan apa pun ke dalam vagina.
Anda harus terlebih dahulu merasa “basah” agar penis bisa lebih mudah masuk saat penetrasi.
Selain penetrasi akan terasa sakit ketika vagina kering, stimulasi vagina adalah cara paling utama untuk mengantarkan Anda pada orgasme, bukan untuk menciptakan gairah.
Anda dapat mulai dengan bermain di daerah dekat vagina atau merangsang titik sensitif tubuh yang lainnya.
Ini memang butuh kesabaran penuh, tetapi bukan berarti mustahil untuk dicapai.
4. Mainkan G-spot Anda
Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, ejakulasi wanita atau squirt sangat terkait dengan G-spot yang terletak di dinding atas vagina.
Agar bisa squirting, Anda bisa Anda bisa memulai rangsangan dengan menggunakan jari yang lebih panjang sehingga dapat lebih mudah untuk menjangkau area dalam vagina.
Berikut langkah-langkah mencari posisi G-spot untuk mencapai ejakulasi wanita (squirt):
- Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir terlebih dahulu.
- Sangga tubuh di tempat tidur dengan kaki ditekuk dan berjarak antara satu sama lain.
- Selipkan bantal di bawah pinggul untuk menyangga agar posisi tubuh sedikit lebih tinggi.
- Lapisi jari menggunakan pelumas dan masukkan ke dalam vagina dengan posisi telapak tangan menghadap ke atas.
- G-spot wanita biasanya berada di dinding atas vagina, tepatnya di tengah-tengah antara lubang vagina dan leher rahim.
Area G-spot terasa kesat dan kasar seperti permukaan spons atau biji kenari.
Jika Anda tak bisa meraih cukup dalam dengan jari tangan, coba gunakan vibrator dengan ujung melengkung atau jari tangan pasangan Anda.
Rangsangan G-spot akan lebih efektif jika menggunakan tekanan daripada banyak manuver rumit.
Maka itu, cobalah menggosokkan jari atau mainan seks dalam lingkaran kecil dengan jumlah tekanan yang cukup, lalu naikkan intensitasnya secara bertahap.
5. Tetap santai dan jangan terlalu memikirkannya
Banyak wanita yang berusaha keras agar bisa ejakulasi atau squirt saat seks karena berpikiran bahwa reaksi tersebut pertanda hasil seks memuaskan.
Perlu dipahami bahwa squirting bukanlah tujuan bercinta maupun tolak ukur kenikmatan seks wanita yang sebenarnya.
Ada juga beberapa wanita yang malah merasa takut dan aneh saat mereka bisa berejakulasi.
Mereka mungkin takut dianggap mengompol oleh pasangannya. Perasaan takut inilah yang malahan bisa membuat wanita sulit menikmati sensasi seks semaksimal mungkin.
Jadi, apakah squirting itu penting dan wajib tercapai? Jawabannya sebenarnya tidak. Squirt atau tidaknya wanita saat seks bukanlah penentu kepuasan seks itu sendiri.
Squirting adalah reaksi alam bawah sadar yang dipicu oleh rangsangan seksual yang intens. Reaksi ini tidak bisa dikendalikan dan diperkirakan kemunculannya.
Apabila keluar dan merasa puas, bisa dibilang sebagai keberuntungan.
Sebaliknya, jika wanita tidak ejakulasi tetapi tetap merasakan seks yang nikmat, tentu masih bisa dibilang beruntung dan terpuaskan juga, bukan?
Satu tips penting yang perlu Anda ingat yakni terlalu keukeuh mencoba berbagai cara squirting justru bisa menjadi senjata makan tuan.
Jangan lupakan bahwa kunci untuk seks yang hebat adalah tubuh dan pikiran yang rileks tanpa beban.
Ngotot untuk mencapai suatu tujuan tertentu berisiko membuat frustrasi, termasuk dalam hal squirt saat seks ini.
Akibatnya, Anda bisa kehilangan mood dan gairah seksual yang bisa berpengaruh ke kepercayaan diri dan semangat.
Jadi, pastikan Anda dan pasangan bisa sama-sama menikmati seks bersama, ya!