backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

5 Penyebab Vagina Sakit Saat Berhubungan Seks Plus Cara Mengatasinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 27/09/2022

    5 Penyebab Vagina Sakit Saat Berhubungan Seks Plus Cara Mengatasinya

    Kata siapa seks selalu menyenangkan? Faktanya, seks juga bisa memicu rasa sakit pada vagina yang membuat gairah malah padam. Jangan sepelekan rasa sakit ini. Menurut Debra Herbenick, PhD, seorang peneliti kesehatan seksual di Indiana University di Bloomington, sakit adalah cara tubuh memberi tahu Anda ada sesuatu yang salah. Lantas, apa penyebab vagina sakit saat berhubungan seks?

    Gejala yang muncul selain sakit pada vagina

    sakit saat berhubungan seks

    Meski Anda mungkin hanya merasakannya pada vagina saat berhubungan intim, rasa sakit itu bisa juga menjalar ke bagian tubuh sekitar dan terasa di waktu-waktu lainnya.

    Nyeri juga bisa muncul pada uretra, kandung kemih, dan panggul bagian dalam. Selain itu, nyeri juga bisa muncul selama atau setelah berhubungan intim. Vagina mungkin juga terasa gatal dan panas seperti terbakar.

    Di sisi lain, rasa sakitnya pun dapat bersifat kambuhan dan muncul di waktu atau kondisi tertentu saja.

    Anda perlu segera ke dokter ketika rasa sakit pada vagina dan bagian lainnya muncul terus setiap berhubungan seks. Apalagi jika juga disertai dengan perdarahan. Jangan tunda untuk pergi ke dokter ketika gejalanya tidak lagi bisa Anda tangani sendiri.

    Apa yang menyebabkan vagina terasa sakit saat berhubungan seks?

    hormon mempengaruhi kegiatan seks

    Vagina yang terasa sakit saat berhubungan seks atau sesudahnya dapat disebabkan oleh banyak hal.

    Pemicunya pun tidak selalu penyakit yang berbahaya. Oleh karena itu, Anda tak bisa menyamakan keluhan dan gejala Anda dengan yang dirasa wanita lain.

    Berikut ini berbagai penyebab yang paling umum memunculkan rasa sakit pada vagina saat berhubungan seks:

    1. Stres dan masalah psikologis lainnya

    Tidak dapat disangkal bahwa kesibukan sehari-hari membuat kita mudah stres dan cemas.

    Nah, segala stres dan kecemasan ini dapat menjadi musuh dalam selimut yang merusak keharmonisan kamar tidur Anda.

    Pasalnya saat stres, Anda akan cenderung memandang semua kegiatan harian sebagai pengalaman negatif. Termasuk juga seks yang seharusnya membuat bahagia.

    Selain itu, pelepasan hormon stres kortisol juga menghalangi produksi hormon-hormon yang terkait dengan gairah seksual seperti prolaktin, estrogen, dan progesteron. Semua hormon ini berfungsi untuk merangsang vagina melumasi dirinya sendiri.

    Ketika cairan pelumas alami vagina minim diproduksi, seks bisa terasa sakit.

    Solusinya?

    Hilangkan stres sebelum mulai bercinta. Misalnya dengan saling memijat, makan malam romantis, atau bahkan bermesraan lewat foreplay yang lebih lama.

    Pastikan mood Anda sudah membaik sebelum naik ke ranjang untuk bercinta dengan pasangan.

    Jika ternyata stres tidak juga kunjung hilang, jangan sungkan untuk berkonsultasi ke psikolog atau terapis seks.

    2. Masalah pada vagina

    Nyeri pada vagina saat berhubungan seks dapat disebabkan oleh vaginismus.

    Vaginismus adalah kondisi yang membuat otot-otot vagina mengejang dan menutup erat. Ini membuat penis harus “memaksa” masuk ke dalam sehingga proses penetrasi jadi menyakitkan atau tidak mungkin terjadi. Sakitnya bisa terasa selama atau setelah berhubungan seks, dan lebih dalam sampai ke area panggul.

    Selain itu, cedera pada vulva atau vagina akibat sayatan bekas persalinan juga bisa menjadi penyebabnya.

    Dalam beberapa kasus, vagina yang sakit saat berhubungan seks bisa jadi akibat dari reaksi alergi pelumas spermisida, kondom lateks, atau produk sabun dan sampo.

    Reaksi alergi terjadi karena produk-produk tersebut biasanya mengandung pewangi dan bahan kimia keras sehingga menyebabkan peradangan pada vagina.

    Solusinya?

    Periksakan ke dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat. Jika alergi adalah penyebabnya, hindari berbagai produk yang menyebabkan iritasi pada vagina Anda.

    Jangan lupa juga untuk mengikuti saran dokter terkait waktu yang tepat untuk berhubungan seks setelah operasi atau melahirkan.

    3. Vagina kering

    Vagina kering terjadi ketika cairan pelumas yang diproduksi terlalu minim atau bahkan tidak sama sekali. Otomatis vagina tidak terbasahi.

    Ketika vagina tidak cukup “basah”, penetrasi akan terasa sangat menyakitkan sehingga Anda tak bisa menikmati prosesnya.

    Vagina yang kering biasanya disebabkan oleh:

    • Kurangnya foreplay
    • Kadar hormon estrogen turun drastis, terutama terjadi setelah menopause atau melahirkan
    • Obat-obatan, termasuk antidepresan, antihistamin, dan pil KB

    Solusinya?

    Cari tahu terlebih dahulu apa penyebab vagina Anda kering.

    Jika karena kurang foreplay, perlamalah waktu bermesraan Anda berdua. Bagi sebagian orang, berciuman, berpelukan, dan bahkan seks oral bisa cukup ampuh untuk meningkatkan gairah seksual. Hal lainnya yang bisa dilakukan untuk merangsang diri dengan menonton film porno bersama

    Semakin Anda terangsang, semakin baik vagina terlumasi dengan sendirinya. Ketika aliran darah lancar, secara alami cairan vagina pun akan keluar dan meningkatkan kesempatan Anda untuk mencapai orgasme

    Anda juga bisa gunakan bantuan pelumas seks berbahan dasar air untuk membantu melicinkan vagina Anda. Hindari yang berbahan dasar minyak karena bisa memicu iritasi pada vagina, serta merusak kondom yang Anda gunakan.

    3. Penyakit yang Anda idap

    Jika penyebab rasa sakit saat berhubungan seks adalah penyakit, nyeri vagina juga mungkin menjalar ke area sekitar perut bawah.

    Berbagai penyakit yang membuat rasa sakit ini muncul, di antaranya:

    • Infeksi vagina yang disebabkan oleh bakteri maupun jamur
    • Masalah pada bukaan serviks, misalnya infeksi atau luka
    • Endometriosis, adanya jaringan mirip rahim yang melapisi dan tumbuh di bagian luar rahim
    • Penyakit radang panggul, jaringan panggul meradang dan sakit saat ditekan termasuk saat seks
    • Kehamilan ektopik, kondisi saat sel telur yang dibuahi berkembang di luar rahim
    • Penyakit menular seksual, seperti kutil kelamin, herpes genital, hingga trikomoniasis
    • Vulvodynia, rasa nyeri kronis yang menyerang vulva termasuk labia, klitoris, dan lubang vagina
    • Penyakit kulit, seperti eksim, psoriasis, atau lichen planus

    Solusinya?

    Berbagai penyakit ini umumnya tak hanya membuat vagina sakit saat berhubungan seks, tetapi juga menimbulkan gejala lainnya.

    Maka periksakan ke dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat. Jika rasa sakit pada vagina disertai dengan berbagai gejala seperti keputihan tidak normal dan lainnya, jangan tunda-tunda [ergi ke dokter.

    Dokter akan menjalankan tes untuk mencari penyebabnya dan memberikan perawatan yang paling tepat sesuai dengan kondisi Anda.

    Tes yang hampir pasti dilakukan yaitu pemeriksaan panggul. Selama proses ini, dokter akan memeriksa tanda-tanda infeksi atau kelainan. Pemeriksaan panggul dilakukan dengan me alat yang disebut spekulum untuk dimasukkan ke dalam vagina.

    Beri tahu dokter mengenai kapan dan di bagian mana rasa sakit biasanya muncul selain pada vagina. Ini akan sangat membantu dokter menentukan lokasi nyeri yang paling utama beserta penyebabnya.

    Kapan harus ke dokter?

    Jika rasa sakit pada vagina yang Anda alami saat berhubungan intim amat intens hingga melumpuhkan, segera ke dokter. Periksa juga ke dokter jika sakitnya biasa saja tapi terjadi sangat sering.

    Jika Anda tidak yakin di mana sumber rasa sakitnya, diskusikan dengan dokter.

    Dokter juga dapat membantu Anda mencari tahu penyebab dan cara mengatasi sakit pada vagina saat berhubungan seks.

    Obat untuk mengatasi sakit pada vagina saat berhubungan seks

    obat amandel bengkak

    Untuk mengatasi rasa sakitnya, dokter tentu saja akan menyesuaikan pengobatan dengan penyebab yang mendasarinya. Maka dari itu perawatannya tidak bisa disamaratakan untuk semua orang.

    Secara umum, beberapa obat yang biasanya diresepkan yaitu:

    Antibiotik

    Antibiotik adalah obat untuk mengatasi masalah vagina yang disebabkan infeksi bakteri, seperti gonore dan bacterial vaginosis.

    Namun, jenis antibiotik serta takaran dosisnya mungkin berbeda untuk setiap masalah. Pastikan mengikuti petunjuk penggunaan obat sesuai dengan yang diresepkan.

    Antijamur

    Obat antijamur membantu mengatasi berbagai infeksi akibat jamur yang menyerang vagina. Obat biasanya tersedia dalam bentuk oles, minum, dan supositoria.

    Jenis mana yang digunakan akan disesuaikan dengan kebutuhan Anda.  Ketika infeksi akibat jamur terobati, secara tidak langsung rasa sakit pun perlahan akan berkurang.

    Kortikosteroid

    Kortikosteroid adalah obat antiradang yang bisa mengobati berbagai masalah kesehatan. Obat ini meniru hormon tubuh yang diproduksi oleh kelenjar adrenal.

    Kortikosteroid tersedia dalam berbagai bentuk. Namun, bentuk minum, suntikan, dan losionlah yang biasa digunakan untuk mengatasi masalah sakit pada vagina saat berhubungan seks.

    Estrogen

    Obat estrogen sering kali diresepkan untuk membantu mengatasi vagina yang sakit saat berhubungan seks karena gejala menopause. Tablet, krim, atau cincin vagina bisa menjadi pilihan jenis estrogen untuk mengurangi rasa sakit saat berhubungan seks.

    Ospemifene (Osphena) misalnya bekerja dengan membuat jaringan vagina yang lebih tebal dan kuat. Ini dapat membantu mengurangi rasa sakit saat berhubungan seks.

    Selain daftar obat ini, masih banyak jenis obat lainnya untuk membantu mengatasi vagina yang sakit tergantung penyebabnya.

    Perawatan rumahan untuk mengurangi sakit pada vagina saat seks

    berendam air panas

    Selain pengobatan dari dokter, Anda juga bisa melakukan berbagai perawatan rumahan untuk mengurangi rasa sakit di vagina, yaitu:

    • Menggunakan pelumas berbahan dasar air saat berhubungan seks
    • Kencing terlebih dahulu sebelum seks
    • Mandi dengan air hangat sebelum bercinta agar lebih rileks
    • Mengompres vulva dengan es atau air dingin untuk meringankan sensasi panas terbakar

    Selain itu, Anda juga bisa melakukan senam Kegel untuk membantu mengurangi rasa sakit pada vagina saat berhubungan seks. Senam Kegel dilakukan untuk memperkuat otot-otot dasar panggul.

    Selain mengurangi rasa sakit, senam Kegel bisa membantu melancarkan aliran darah ke vagina yang dapat memudahkan orgasme

    Senam kegel tidak seribet yang Anda pikirkan. Cara melakukannya mirip dengan menahan keinginan untuk pipis.

    Anda hanya perlu mengencangkan otot panggul bawah selama kurang lebih 3 detik seperti sedang menahan kencing. Kemudian, lemaskan kembali otot panggul bawah selama 3 detik. Ulangi latihan sebanyak 10 kali setiap sesinya. Senam Kegel bisa dilakukan sambil berbaring, berdiri, dan duduk.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 27/09/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan