Pelumas seks atau lubricant adalah cairan yang digunakan untuk mengurangi gesekan saat berhubungan atau saat menggunakan alat bantu seks. Alat bantu ini bisa meningkatkan kenyamanan, menghindari iritasi, serta menambah kenikmatan selama aktivitas seksual.
Apa itu pelumas seksual?
Pelumas seksual adalah cairan khusus yang digunakan untuk mengurangi gesekan saat melakukan aktivitas seksual.
Tujuan penggunaan lubricant adalah meningkatkan kenyamanan, mencegah rasa sakit atau iritasi, serta menambah kenikmatan selama berhubungan intim.
Meskipun tubuh secara alami bisa memproduksi pelumas, kondisi tertentu seperti stres, perubahan hormon, atau menopause bisa membuat pelumasan alami tidak mencukupi.
Pada kondisi tersebut, lubricant seksual dibutuhkan untuk mengurangi gesekan penis dan vagina saat penetrasi.
Lubricant juga dapat digunakan untuk berbagai jenis penetrasi, baik penetrasi vagina, sex toys, seks oral, atau anal seks.
Selain itu, kini sudah banyak produk lubricant dengan variasi tertentu, seperti yang memiliki sensasi dingin, wangi buah-buahan, bahkan bisa ditelan.
Variasi ini ditujukan agar pasangan dapat merasakan pengalaman berhubungan seksual yang tidak membosankan dan lebih menggairahkan.
Manfaat pelumas seksual
Penggunaan pelumas seksual memberikan beberapa manfaat, antara lain sebagai berikut.
1. Mengurangi rasa nyeri saat penetrasi
Manfaat pelumas yang pertama yaitu membantu mengurangi rasa nyeri saat penetrasi, terutama ketika tubuh tidak menghasilkan pelumasan alami yang cukup.
Gesekan yang berlebihan akibat kekurangan lubricant bisa menyebabkan ketidaknyamanan atau bahkan luka kecil di area genital.
Ini sangat bermanfaat bagi pasangan yang baru pertama kali berhubungan atau bagi wanita yang sedang mengalami perubahan hormonal seperti menopause.
2. Meningkatkan kenikmatan seksual
Pelumas seksual juga berperan dalam meningkatkan kenikmatan saat berhubungan intim.
Cairan ini membuat gerakan menjadi lebih halus dan mengurangi gesekan yang bisa mengganggu kenyamanan.
Hal ini memungkinkan pasangan lebih fokus pada keintiman dan rangsangan emosional.
3. Mencegah iritasi dan luka
Penggunaan lubricant dapat membantu mencegah iritasi dan luka akibat gesekan berlebih selama aktivitas seksual.
Saat vagina kering, gesekan yang terjadi bisa menyebabkan kulit menjadi merah, perih, bahkan lecet.
Pelumas membantu menjaga kelembapan dan mengurangi risiko kerusakan pada jaringan sensitif.
4. Membantu saat menggunakan alat bantu seks
Selain saat penetrasi, lubricant dibutuhkan saat masturbasi dengan dildo atau vibrator.
Alat ini bisa terasa tidak nyaman atau bahkan menyakitkan jika digunakan tanpa pelumasan yang cukup.
Lubricant membantu menciptakan sensasi yang lebih halus dan menyenangkan, serta meminimalkan risiko iritasi atau cedera pada jaringan sensitif.
5. Menurunkan risiko robeknya kondom
Pelumas seksual dapat menurunkan risiko robeknya kondom selama berhubungan intim.
Kondom yang mengalami gesekan berlebih, terutama dalam kondisi kering, lebih rentan sobek atau rusak.
Lubricant membantu mengurangi tekanan pada kondom dan menjaga elastisitasnya tetap optimal sepanjang aktivitas seksual.
Jenis pelumas
Dikutip dari International Society for Sexual Medicine, terdapat berbagai jenis lubricant seksual yang bisa dipilih sesuai kebutuhan.
1. Pelumas berbahan dasar air
Pelumas berbahan dasar air adalah jenis lubricant yang paling umum dan mudah ditemukan.
Kelebihan utamanya adalah aman digunakan bersama kondom dan mainan seks sehingga cocok untuk berbagai aktivitas seksual.
Namun, lubricant jenis ini cenderung cepat mengering sehingga perlu diaplikasikan ulang selama aktivitas berlangsung.
2. Pelumas berbahan dasar silikon
Pelumas berbahan dasar silikon dikenal karena daya tahannya yang tinggi, tahan air, dan biasanya memiliki tekstur yang lebih kental dibanding lubricant lainnya.
Jenis lubricant ini juga umumnya bersifat hipoalergenik, selama tidak mengandung bahan tambahan yang dapat memicu alergi.
Karena tidak mudah larut dalam air, lubricant silikon sangat cocok digunakan saat berhubungan di kamar mandi, bathtub, atau aktivitas seksual yang berlangsung lama.
3. Pelumas berbahan dasar minyak
Pelumas berbahan dasar minyak memiliki daya tahan yang lebih lama dibanding lubricant berbahan dasar air atau silikon.
Namun, terdapat banyak kekurangan pada jenis lubricant ini. Lubricant berbahan minyak biasanya meninggalkan noda pada pakaian atau sprei dan sulit dibersihkan.
Selain itu, jenis pelumas ini dapat merusak kondom berbahan lateks. Penggunaannya tidak disarankan jika Anda mengandalkan kondom untuk mencegah kehamilan atau penularan infeksi menular seksual (IMS).
4. Pelumas alami
Jenis selanjutnya adalah natural lubricant yang biasanya berasal dari bahan-bahan seperti minyak kelapa, minyak zaitun, atau minyak nabati lainnya.
Jenis lubricant ini cenderung lembut di kulit dan bebas bahan kimia tambahan.
Meski alami, beberapa jenis natural lubricant bisa merusak kondom lateks dan meningkatkan risiko infeksi sehingga penggunaannya perlu diperhatikan.