Gangguan nyeri saat berhubungan seks merupakan salah satu bentuk disfungsi seksual pada wanita. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut dispareunia. Yuk, cari tahu penyebab dan cara mengobatinya di bawah ini.
Gangguan nyeri saat berhubungan seks merupakan salah satu bentuk disfungsi seksual pada wanita. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut dispareunia. Yuk, cari tahu penyebab dan cara mengobatinya di bawah ini.
Dispareunia adalah rasa sakit pada organ intim yang yang terjadi secara terus-menerus atau berulang sebelum, selama, maupun setelah berhubungan seksual.
Rasa sakit bisa muncul pada organ reproduksi bagian luar, seperti bibir dan lubang vagina. Namun, kondisi ini juga bisa memengaruhi bagian dalam tubuh, seperti leher rahim, rahim, bahkan perut bagian bawah.
Nyeri saat berhubungan seks tidak hanya berdampak secara fisik, tetapi juga dapat mengganggu kualitas hubungan Anda dengan pasangan.
Dikutip dari Cleveland Clinic, dispareunia dapat dibedakan berdasarkan lokasi munculnya nyeri, yakni nyeri saat penis masuk ke vagina dan nyeri saat penis di dalam vagina.
Rasa nyeri dirasakan saat penis baru melakukan penetrasi ke dalam vagina. Secara umum, hal ini disebabkan oleh kurangnya pelumasan, cedera, atau infeksi pada organ genital wanita.
Rasa nyeri dirasakan saat penis sudah masuk ke dalam vagina. Kondisi ini umumnya menimbulkan sakit pada bagian leher rahim hingga perut bagian bawah.
Pada beberapa kasus, rasa sakit bisa makin memburuk saat melakukan posisi seks tertentu. Jenis dispareunia ini sering terkait kondisi medis atau operasi yang dilakukan sebelumnya.
Gejala umum dispareunia adalah rasa sakit yang terjadi terus-menerus atau berulang. Hal ini bisa terjadi sebelum, selama, atau setelah berhubungan seksual.
Sebagian besar orang yang mengalami nyeri saat berhubungan seks ini menggambarkan rasa sakit yang intens dan tajam pada area organ intim mereka.
Setiap orang mungkin merasakan tanda dan gejala yang berbeda, di antaranya:
Kemungkinan ada tanda dan gejala lain yang tidak disebutkan di atas. Apabila Anda memiliki keluhan tentang kondisi ini, segera konsultasikan dengan dokter.
Berbagai faktor fisik dan psikis berikut ini dapat menyebabkan wanita mengalami nyeri ketika berhubungan seksual.
Dalam kebanyakan kasus, rasa sakit bisa timbul akibat tidak cukupnya pelumasan vagina. Hal ini bisa terjadi akibat kurangnya pemanasan atau foreplay sebelum penetrasi.
Selain itu, beberapa penyebab fisik lain dari dispareunia yakni sebagai berikut.
Faktor emosional yang sangat terkait dengan aktivitas seksual juga juga bisa menyebabkan timbulnya dispareunia pada beberapa wanita.
Beberapa penyebab psikis dari nyeri saat berhubungan seksual yakni sebagai berikut.
Pertama kali, dokter akan menanyakan seputar gejala dan riwayat kesehatan Anda. Dokter juga akan menanyakan seberapa sering Anda merasakan kondisi ini saat berhubungan seksual.
Guna memperoleh hasil yang akurat, dokter akan merekomendasikan tahapan pemeriksaan lain seperti di bawah ini.
Apabila rasa sakit saat berhubungan intim dipengaruhi oleh kondisi psikis, dokter juga dapat merujuk Anda untuk konsultasi dengan psikolog atau psikiater.
Pilihan pengobatan dispareunia bervariasi dan tergantung pada penyebab yang Anda miliki. Dokter akan menyesuaikan kondisi Anda dengan beberapa pengobatan seperti berikut.
Dokter akan meresepkan obat antibiotik untuk infeksi bakteri dan antijamur untuk infeksi jamur yang dapat menyebabkan dispareunia.
Selain itu, dokter bisa menyesuaikan atau mengganti obat-obatan yang sedang Anda gunakan jika diketahui menyebabkan berkurangnya pelumasan vagina.
Latihan pada otot dasar panggul, seperti senam Kegel, dapat membantu meringankan rasa sakit dan nyeri yang Anda rasakan saat berhubungan seksual.
Secara perlahan, aktivitas kontraksi dan relaksasi ini meningkatkan kendali otot dasar panggul. Anda bisa melakukan senam Kegel di rumah secara rutin, minimal tiga kali sehari.
Psikolog bisa membantu Anda dan pasangan untuk meningkatkan komunikasi dan membangun kembali keintiman dalam berhubungan.
Terapi perilaku kognitif juga bisa psikolog lakukan untuk membantu Anda dalam mengubah pola pikir dan perilaku negatif yang menyebabkan dispareunia.
Selain melakukan pengobatan, Anda dan pasangan juga bisa melakukan beberapa hal berikut ini untuk mengatasi rasa sakit saat berhubungan seks.
Apabila rasa sakit dan ketidaknyamanan timbul terlalu sering sampai mengganggu kehidupan seksual Anda, jangan ragu untuk segera konsultasi dengan dokter.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Why does sex hurt?. NHS UK. (2021). Retrieved 1 September 2022, from https://www.nhs.uk/common-health-questions/sexual-health/why-does-sex-hurt/
Dyspareunia (Painful Intercourse): Causes, Diagnosis & Treatment. Cleveland Clinic. (2021). Retrieved 1 September 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/12325-dyspareunia-painful-intercourse
Painful intercourse (dyspareunia). Mayo Clinic. (2022). Retrieved 1 September 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/painful-intercourse/symptoms-causes/syc-20375967
When Sex Is Painful. American College of Obstetricians and Gynecologists. (2017). Retrieved 1 September 2022, from https://www.acog.org/womens-health/faqs/when-sex-is-painful
Penile Pain With Intercourse (Male Dyspareunia). International Continence Society. (2022). Retrieved 1 September 2022, from https://www.ics.org/glossary/symptom/penilepainwithintercoursemaledyspareunia
Tayyeb M, Gupta V. (2022). Dyspareunia. StatPearls Publishing. Retrieved 1 September 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK562159/
Kocjancic, E., Chung, E., Garzon, J. A., Haylen, B., Iacovelli, V., Jaunarena, J., Locke, J., Millman, A., Nahon, I., Ohlander, S., Pang, R., Plata, M., & Acar, O. (2022). International Continence Society (ICS) report on the terminology for sexual health in men with lower urinary tract (LUT) and pelvic floor (PF) dysfunction. Neurourology and urodynamics, 41(1), 140–165. https://doi.org/10.1002/nau.24846
Versi Terbaru
04/09/2022
Ditulis oleh Satria Aji Purwoko
Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa
Diperbarui oleh: dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa
Ditinjau secara medis oleh
dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa
General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro