backup og meta

11 Cara Berhenti dari Kebiasaan Masturbasi yang Berlebihan

11 Cara Berhenti dari Kebiasaan Masturbasi yang Berlebihan

Masturbasi atau onani merupakan aktivitas seksual yang normal dilakukan setiap orang. Sayangnya, masturbasi bikin kecanduan bila dilakukan berlebihan. Untungnya, ada beberapa cara ampuh untuk berhenti dari kebiasaan onani. 

Kapan seseorang dikatakan kecanduan masturbasi?

sperma encer pada pria

Meski masturbasi punya manfaat kesehatan, kenikmatan yang dihasilkan dapat membuat kegiatan ini menjadi sesuatu yang adiktif.

Bahkan, kecanduan onani berisiko mengganggu kehidupan sehari-hari.

Studi tahun 2015 dari Journal of Psychiatry, menerangkan bahwa kondisi yang menyulitkan seseorang untuk lepas dari kebiasaan masturbasi disebut sebagai masturbasi kompulsif (compulsive masturbation).

Dalam panduan diagnosis gangguan mental Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), masturbasi kompulsif termasuk ke dalam gangguan seksual.

Tanda-tanda yang menunjukkan Anda mengalami masturbasi kompulsif yakni sebagai berikut.

  • Ketidakmampuan menahan keinginan untuk bermasturbasi.
  • Kesulitan menyelesaikan pekerjaan atau hal-hal yang menjadi tanggung jawab Anda lainnya.
  • Merencanakan untuk selalu melakukan masturbasi setiap harinya.

Jika mengalami tanda-tanda terlalu sering onani seperti di atas, Anda perlu segera menghilangkan kebiasaan onani ini sebelum menimbulkan efek jangka panjang yang lebih parah.

Semakin lama, kecanduan onani berisiko menyebabkan hilangnya gairah seksual, depresi, atau bahkan impotensi.

Cara-cara ampuh untuk berhenti onani

Berhenti dari kebiasaan onani yang berlebihan memang membutuhkan waktu.

Agar bisa sepenuhnya lepas dari kegiatan yang menimbulkan kecanduan ini, diperlukan waktu hingga berbulan-bulan. Namun, bukan berarti hal tersebut tidak mungkin Anda lakukan.

Beberapa cara berikut bisa membantu menghilangkan kebiasaan onani agar tidak menghambat kehidupan normal yang semestinya Anda jalani.

1. Mulai mengendalikan diri

cara berhenti onani

Pada awalnya, mungkin sulit bagi Anda menahan diri untuk tidak melakukan onani. Kenikmatan seksual yang diperoleh bisa menciptakan dorongan yang sangat besar untuk terus melakukannya.

Namun, Anda bisa mencoba mengontrol keinginan ini dengan menyadari apa yang Anda rasakan terlebih dulu. Jangan langsung menepis hasrat untuk melakukan onani.

Cobalah untuk diam dulu dan tidak melakukan apa pun. Pada waktu yang sama, rasakan sensasi yang ditimbulkan dari dorongan tersebut, termasuk pikiran dan emosi yang muncul.

Cara ini dapat membantu Anda memperoleh kendali terhadap diri  sendiri untuk berhenti masturbasi atau onani.

Dengan memperhatikan apa yang Anda rasakan, Anda tidak lagi berada di bawah kontrol hasrat untuk bermasturbasi.

2. Tetap aktif menjalani aktivitas sehari-hari

Menyibukkan diri dengan menjalani aktivitas sehari-hari secara bertahap dapat menghilangkan kecanduan atau kebiasaan onani.

Fokuslah untuk mengerjakan tanggung jawab Anda sehari-hari. Jadikan hal tersebut sebagai tujuan utama Anda saat bangun di pagi hari.

Dengan begitu, Anda pun tidak memiliki banyak waktu luang atau kesempatan untuk melakukan masturbasi.

3. Hindari hal-hal pemicu masturbasi

menonton porno cara berhenti onani

Salah satu cara yang perlu dilakukan untuk berhenti onani atau masturbasi adalah dengan mengindari hal-hal yang dapat membangkitkan keinginan tersebut.

Hal-hal tersebut dapat berupa melihat foto-foto sensual, membuka website pornografi, dan menonton film porno.

Begitu pula jika Anda memiliki benda-benda berbau pornografi, seperti alat keintiman, sebaiknya sembunyikan terlebih dulu sehingga jauh dari pandangan mata.

Kecanduan menonton film porno dan hal-hal yang berkaitan dengan seks lainnya juga bisa menyebabkan Anda susah berhenti dari kebiasaan onani.

Di zaman serba internet ini, memang akan sangat mudah untuk mengakses konten-konten pornografi, fetapi Anda tetap bisa membatasi aksesnya secara mandiri.

Jadi, cobalah dari hal yang paling dasar dulu yakni menghilangkan atau menghapus segala situs-situs yang memiliki konten pornografi pada komputer, laptop, maupun ponsel Anda. 

4. Mengurangi waktu menyendiri

Menyendiri memberikan kesempatan kepada pikiran Anda untuk memikirkan fantasi seksual. Aktivitas ini bisa membuat Anda terpancing untuk melakukan masturbasi.

Namun, bukan berarti Anda tidak boleh sama sekali untuk sendirian.

Saat Anda memiliki waktu luang untuk sendiri, manfaatkanlah waktu ini untuk melakukan kegiatan yang berguna untuk Anda.

Beberapa yang dapat Anda lakukan yaitu berisirahat, menjalankan hobi, atau membantu orang lain.

5. Melakukan kegiatan sosial yang positif

alasan orang menggoda

Kesepian dapat meningkatkan godaan untuk melakukan masturbasi.

Dorongan bisa semakin kuat, apabila Anda merasa bahwa masturbasi dapat menggantikan hubungan romantis dengan orang lain. 

Jika Anda merasa kesepian, cobalah untuk bersosialisasi dan terhubung kembali dengan teman, keluarga, atau rekan kerja.

Selain itu, melakukan kegiatan sosial yang positif seperti berpartisipasi menjadi relawan juga membantu Anda tetap aktif dan fokus pada hal lain.

6. Mencari hobi baru

Ketika Anda bersemangat menjalani kegiatan baru, Anda akan menemukan cara lain untuk menghabiskan waktu, terutama dalam mewujudkan keinginan berhenti masturbasi.

Dengan begitu, Anda semakin bisa menghindari keinginan untuk masturbasi. 

Di samping itu, menemukan sarana kreatif dengan menjalani ragam hobi dapat memberikan kepuasan tersendiri.

Jadi, Anda tidak lagi bergantung dengan masturbasi guna memenuhi kepuasan Anda.

7. Olahraga secara teratur

olahraga tanpa pemanasan pendinginan

Olahraga memicu pelepasan hormon endorfin yang dapat meningkatkan perasaan positif dalam tubuh. Ini bisa membantu Anda mengendalikan diri untuk berhenti onani atau masturbasi.

Olahraga juga dapat meningkatkan detak jantung, melancarkan aliran darah, dan membantu meningkatkan konsentrasi sehingga Anda bisa lebih fokus mengontrol hasrat untuk melakukan onani.

Rasa lelah setelah berolahraga juga akan membuat Anda lebih menginginkan waktu untuk beristirahat daripada melakukan aktivitas masturbasi.

Semakin sering Anda berolahraga, cara ini akan membuat Anda perlahan-lahan berhenti dari kebiasaan onani yang berlebihan.

8. Mengatur asupan makanan

Jika Anda makan makanan yang tinggi kalori, tingkat metabolisme tubuh akan meningkat dan memberikan pasokan energi yang lebih tinggi.

Semakin tinggi tingkat energi, semakin tinggi pula gairah Anda. Itulah mengapa Anda mungkin akan lebih cenderung untuk masturbasi ketika makan makanan yang panas dan pedas.

Oleh karena itu, mengatur asupan makanan bisa memengaruhi kebiasaan masturbasi.

Jika Anda memiliki masalah ejakulasi dini dan ingin berhenti masturbasi, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menghindari menyantap makanan pedas. 

9. Mencari bantuan medis

Meminta bantuan terapis seks yang memiliki spesialisasi dalam menangani orang-orang dengan kecanduan seksual bisa menjadi pilihan. 

Selama konseling, Anda bisa bercerita mengenai masalah yang dialami. Terapis akan membantu Anda mengetahui penyebab dari kecanduan onani sekaligus menemukan solusinya. 

Pasalnya, gangguan mental lainnya seperti obesessive-compulsive disorder (OCD) mungkin dapat menjadi pemicu dari kecanduan onani yang Anda alami.

Metode pengobatan seperti pemberian obat-obatan dan psikoterapi mungkin akan dilakukan untuk mengatasi kondisi ini.

10. Mencari dukungan moral dari orang lain

cara mendapatkan teman baru

Selama proses menyembuhkan diri dari kecanduan onani, Anda tentunya akan mengalami kesulitan atau kegagalan.

Dukungan yang disampai orang-orang terdekat Anda dapat menumbukan motivasi yang lebih kuat bagi Anda. Dengan begitu, Anda tidak lagi merasa sendirian dan tetap merasa berarti.

Anda juga bisa bergabung dengan organisasi, forum, atau komunitas yang terdiri dari orang-orang yang juga mengalami kecanduan onani.

Komunitas dapat menjadi tempat berbagi pengalaman dan solusi dengan orang lain yang menghadapi permasalahan serupa.

11.  Bersabar dan terus mencoba

Anda tidak akan bisa menghentikan kebiasaan masturbasi hanya dalam semalam saja. Hal ini dapat dimengerti jika Anda masih menginginkannya sewaktu-waktu.

Membuat catatan mengenai kemajuan Anda dalam berhenti masturbasi dapat memberikan motivasi tersendiri bagi Anda.

Cara ini juga membuat Anda dapat menjaga diri, sehingga Anda akan terlepas dari hal-hal negatif yang dapat manghalangi usaha Anda untuk berhenti dari kebiasaan masturbasi atau onani.

Kebiasaan masturbasi yang berlebihan dapat menyebabkan kecanduan yang nantinya membuat Anda kesulitan menjalani hidup secara normal.

Jika hal ini terjadi, Anda perlu mencari cara untuk berhenti dari kecanduan onani.

Lagi-lagi, jangan ragu untuk mencari bantuan medis dari psikolog, seks terapis, atau psikiater apabila Anda kesulitan untuk menghilangkan kebiasaan obsesif ini.

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Castellini, G., Fanni, E., Corona, G., Maseroli, E., Ricca, V., & Maggi, M. (2016). Psychological, Relational, and Biological Correlates of Ego-Dystonic Masturbation in a Clinical Setting. Sexual medicine, 4(3), e156–e165. https://doi.org/10.1016/j.esxm.2016.03.024

De Sousa, A., Shah, N., Sonavane, S., & Karia, S. (2015). Compulsive masturbation in a patient with delusional disorder. Journal Of Mental Health And Human Behaviour, 20(1), 38. https://doi.org/10.4103/0971-8990.164825

Alsughier, N. (2015). Compulsive masturbation treated with selective serotonin reuptake inhibitors. Journal of Psychiatry18(4), 1-2. Retrieved July 12, 2023, from https://www.longdom.org/open-access/compulsive-masturbation-treated-with-selective-serotonin-reuptake-inhibitors-Psychiatry-1000299.pdf

Versi Terbaru

22/04/2024

Ditulis oleh Fidhia Kemala

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Abduraafi Andrian


Artikel Terkait

Panduan Masturbasi Aman untuk Perempuan, Ini Caranya

Masih Masturbasi Setelah Menikah, Apakah Normal?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 22/04/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan