Dalam pandangan masyarakat, masturbasi sering dianggap tabu. Padahal, pada kenyataannya, banyak pria maupun wanita cukup aktif melakukan aktivitas seksual ini.
Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Dalam pandangan masyarakat, masturbasi sering dianggap tabu. Padahal, pada kenyataannya, banyak pria maupun wanita cukup aktif melakukan aktivitas seksual ini.
Untuk mengetahui lebih banyak tentang masturbasi, simak informasinya berikut ini.
Masturbasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang guna mendapatkan stimulasi atau rangsangan seksual dengan cara menyentuh area sensitif atau organ intimnya sendiri.
Aktivitas seksual yang dikenal pula sebagai onani pada pria ini biasanya juga dilakukan sampai mencapai puncak kenikmatan seksual atau orgasme yang ditandai dengan ejakulasi.
Pada umumnya, aktivitas ini dilakukan seorang diri. Namun, seseorang juga bisa bermasturbasi dengan pasangan seksualnya.
Masturbasi bersama orang lain berarti Anda dan pasangan merangsang area sensitifnya sendiri secara berbarengan. Ini bisa juga dengan memberikan rangsangan satu sama lain.
Pria dan wanita sama-sama bisa melakukan masturbasi. Studi dalam Archives Of Pediatrics & Adolescent Medicine (2011) mencatat 73,8% pria dan 48,1% wanita pernah bermasturbasi.
Fakta lainnya menunjukkan, sekitar 62,6% pria sudah melakukan masturbasi sejak umur 14 tahun, sedangkan 80% wanita mencoba melakukan aktivitas seksual ini sejak umur 17 tahun.
Meski hal ini biasanya mulai dibicarakan saat remaja, sebenarnya anak-anak usia enam tahun pun sudah mulai mempelajari organ intim, tetapi belum memahaminya.
Jika Anda mendapati anak masturbasi, sebaiknya jangan menghukum anak hingga membuatnya malu. Coba untuk mengajak anak berdiskusi mengenai alasan mereka melakukan hal tersebut dan berikan edukasi seks untuk anak.
Tidak ada satu cara melakukan masturbasi yang pasti. Setiap orang mungkin akan merasakan rangsangan seksual yang berbeda pada tubuhnya.
Wanita akan memberikan rangsangan seksual pada payudara, klitoris, vagina, maupun bagian tertentu dalam liang vagina yang disebut G-spot.
Sementara itu, pria akan melakukan onani dengan merangsang penis maupun buah zakarnya.
Ada berbagai teknik yang bisa Anda lakukan untuk mencapai orgasme. Anda bisa saja cukup menggunakan tangan, tetapi bisa juga dengan bantuan mainan seks, seperti vibrator.
Orang-orang biasa melakukannya sambil membayangkan adegan atau imajinasi erotis. Tak jarang juga orang-orang melakukannya sambil menonton pornografi.
Ada berbagai alasan seseorang bermasturbasi, yang paling sering ditemui ialah untuk mendapatkan kepuasan seksual dari aktivitas tunggal tersebut.
Beberapa orang melakukannya untuk meluapkan gairah seksual, misalnya karena tak memiliki pasangan seksual maupun sedang tidak bisa bercinta bersama pasangannya.
Di sisi lain, ada pula para pasangan yang telah menikah dan tetap melakukannya. Hal ini umumnya bertujuan untuk mencegah kehamilan.
Masturbasi juga dilakukan untuk mengenali tubuh sendiri. Ini biasa dilakukan anak-anak yang baru membangun kesadaran tentang sensasi yang dihasilkan tiap bagian tubuh.
Selain alasan tersebut, sebagian orang mungkin melakukan aktivitas ini untuk memperoleh manfaat masturbasi lainnya seperti berikut ini.
Dokter dan ahli kesehatan sepakat bahwa melakukan masturbasi tidak membahayakan atau memberikan efek samping tertentu bagi tubuh Anda.
Meski begitu, faktanya onani tetap berisiko bila dilakukan dengan kasar. Kegiatan ini bisa memicu iritasi atau infeksi kulit, bahkan cedera hingga patah penis bila tekniknya kurang aman.
Meremas batang penis saat ejakulasi juga berbahaya. Hal ini berisiko menyebabkan kerusakan pada saraf dan pembuluh darah penis, serta memicu masuknya air mani ke kandung kemih.
Perhatikan pula bila Anda masturbasi dengan pasangan. Pertukaran cairan tubuh lewat saling menyentuh alat kelamin atau meminjam mainan seks berisiko menularkan penyakit kelamin.
Oleh sebab itu, selalu pertimbangkan kebersihan diri dan keamanan saat melakukan hal ini agar tidak membahayakan diri sendiri maupun pasangan Anda.
Masturbasi masih dianggap sesuatu yang tabu. Sebagian orang menganggap hal ini sebagai kelainan, keputusasaan, atau ketidakmampuan untuk mengendalikan hasrat sekskual.
Pada kenyataannya, masturbasi adalah hal yang wajar dan normal bagi pria atau wanita. Fakta ilmiah pun menyebutkan onani bisa menjadi aktivitas seksual yang sama positifnya seperti seks.
Tak hanya wajar bagi yang menjomlo saja, Anda juga normal bila masturbasi setelah menikah.
Tidak ada batasan onani yang normal. Anda bisa saja menemukan pria atau wanita yang melakukan aktivitas ini lebih banyak atau sedikit dari yang dilakukan.
Jika Anda beberapa kali bermasturbasi dalam sehari dan hidup tetap sehat dan menyenangkan, jumlah tersebut tidak berlebihan. Namun, lain halnya bila Anda mulai merasa “ketergantungan”.
Tanda-tanda Anda mulai kecanduan ialah dorongan atau perilaku seksual menjadi sulit dikendalikan. Hubungan sosial dengan teman, rekan kerja, atau keluarga pun bisa bermasalah.
Lebih baik segera konsultasi dengan tenaga kesehatan, seperti dokter spesialis atau psikolog bila Anda merasa telah terlalu sering masturbasi.
Anda juga perlu berkonsultasi bila hanya bisa memperoleh kepuasan seksual dari onani, tetapi tidak merasakan apa pun bila berhubungan seks dengan pasangan.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar