backup og meta

11 Jenis Kondom Menurut Tekstur, Fungsi, dan Bahan

11 Jenis Kondom Menurut Tekstur, Fungsi, dan Bahan

Ada berbagai jenis kondom yang tersedia di pasaran. Meski begitu, sebaiknya Anda tidak asal pilih dan sesuaikan dengan kebutuhan Anda maupun pasangan. Memilih jenis kondom yang tepat juga penting karena dapat memengaruhi sensasi selama berhubungan seksual.

Nah, agar lebih jelas, simak ulasan lengkap mengenai macam-macam kondom berikut ini.

Berbagai pilihan jenis kondom

Dikutip dari Mayo Clinic, jenis dan bahan kondom perlu dipertimbangkan dengan cermat agar dapat menemukan pilihan yang tepat.

Pasalnya, tidak semua kondom terbuat dari bahan yang sama. Bahkan, desain kondom pun beraneka ragam.

Untuk membantu Anda menentukan pilihan, berikut macam-macam kondom dengan manfaat dan fungsi yang berbeda-beda.

1. Kondom ultra thin

cara memakai kondom

Salah satu jenis kondom yang beredar di pasaran adalah kondom ultra thin yang terbuat dari bahan lateks.

Kondom ultra thin adalah jenis pengaman yang dapat memberikan sensasi seolah tak menggunakan kondom selama berhubungan seks.

Meski terbuat dari bahan yang tipis, Anda tidak perlu khawatir kondom ini mudah sobek. Pasalnya, kondom ini tetap bisa membantu pria mempertahankan ereksi.

Lagi pula, terjadinya kesalahan menggunakan kondom, seperti kondom rusak atau sobek biasanya bukan disebabkan oleh bahan yang digunakan.

Kerusakan pada kondom saat dipakai dapat disebabkan oleh cara memasang kondom yang salah. Artinya, kondom berbahan tebal pun bisa sobek bila tidak dipakai dengan benar.

2. Kondom dengan rasa (flavoured condom)

Sesuai dengan namanya, kondom yang dijual dengan rasa memiliki aroma atau rasa seperti makanan. Biasanya, jenis kondom yang satu ini mengandung pelumas dengan rasa-rasa yang menarik.

Sebagai contoh, ada kondom dengan rasa anggur, stroberi, jeruk, pisang, permen karet, cokelat, vanila, hingga soda. Jenis kondom yang satu ini sering kali digunakan bila Anda ingin melakukan seks oral dengan pasangan.

Tujuannya untuk memberikan sensasi menarik dari kondom ketika melakukan seks oral. Meski memiliki rasa, Anda tidak perlu khawatir untuk menggunakan jenis kondom ini.

Kondom dengan rasa sudah lulus uji percobaan sehingga aman untuk dipakai sebagai pengaman selama berhubungan seks.

3. Kondom spermisida

Kondom spermisida adalah jenis kondom dengan kandungan spermisida (spermicide) yang dapat membunuh sperma.

Ketika Anda menggunakan kondom ini selama berhubungan seksual, sperma yang keluar ketika ejakulasi akan mati. Namun, penggunaan kondom spermisida sebaiknya perlu didampingi dengan alat kontrasepsi cadangan.

Hal ini karena efektivitas jenis kondom ini diperkirakan hanya mencapai 97 persen. Itu artinya, masih ada 3% kemungkinan Anda tetap hamil meski pakai kondom.

Selain itu, bahan kimia yang terkandung dalam kondom spermicide (nonoxynol-9) bisa menyebabkan iritasi pada vulva wanita.

Kondisi ini dapat menyebabkan luka sobek kecil yang bisa meningkatkan risiko penularan HIV atau penyakit seks menular (penyakit kelamin) lainnya.

4. Kondom dengan tonjolan dan tekstur (studded and textured condoms)

kondom alat kontrasepsi

Tidak semua wanita bisa dengan mudah mencapai orgasme saat berhubungan seks. Hal ini menjadi salah satu alasan ada jenis kondom yang dirancang memiliki berbagai tekstur dan tonjolan.

Tonjolan pada kondom tersebut biasanya berada di sisi atas dan bawah untuk menstimulasi wanita karena dapat meningkatkan gesekan pada dinding vagina.

Jadi, jenis kondom yang bertekstur, bergerigi, atau dilengkapi dengan tonjolan biasanya memang berfungsi untuk menambah sensasi, baik untuk wanita maupun pria.

5. Kondom yang memberikan sensasi hangat (warming condom)

Jenis kondom lainnya ada pula yang memberikan sensasi hangat. Kondom yang satu ini biasanya terbuat dari bahan yang lebih tipis.

Hal ini berguna untuk membantu meningkatkan gairah atau sensasi saat Anda menggunakan kondom tersebut.

Bukan hanya itu, kondom ini biasanya juga dilengkapi pelumas yang memberikan sensasi hangat untuk Anda dan pasangan saat digunakan.

6. Kondom glow in the dark 

Salah satu jenis kondom yang unik dan mungkin bisa Anda coba adalah kondom glow in the dark.

Sesuai dengan namanya, jenis kondom yang satu ini bisa menyala dalam gelap sehingga cocok untuk Anda yang ingin melakukan hubungan seksual sambil bersenang-senang.

Kondom jenis ini terdiri dari 3 lapis. Lapisan terdalam dan terluarnya terbuat dari bahan lateks biasa. Di bagian tengahnya, terdapat pigmen atau bahan kimia yang bisa menyala di kegelapan.

Bahan ini tergolong aman dan tidak akan bersentuhan langsung dengan vagina maupun penis saat digunakan karena berada di bagian tengah.

Agar kondom ini bisa menyala dalam gelap, cobalah untuk mendekatkan kondom ini pada cahaya selama kurang lebih 30 detik sebelum memasangkannya ke penis. Biasanya, tak berapa lama, kondom akan menyala saat gelap.

7. Kondom beraneka warna (coloured condom)

kondom dipakai dua kali

Biasanya, kondom memang tersedia dalam berbagai warna. Namun, tahukah Anda bahwa ada pula jenis kondom lain yang memiliki tiga warna yang berbeda?

Sebagai contoh, ada kondom yang memiliki warna bendera negara Amerika, Perancis, Spanyol, dan negara lainnya.

Tak hanya itu, ada pula kondom yang bisa digunakan sesuai dengan tema, seperti Halloween, Natal, hingga Valentine.

Sayangnya, tidak semua kondom dengan warna yang berbeda-beda ini aman digunakan.

Oleh karena itu, pastikan Anda membelinya dari merek tepercaya dan selalu baca petunjuk pemakaian yang terdapat di kemasan sebelum menggunakannya.

8. Kondom yang bisa dimakan (edible condom)

Mungkin ini terkesan aneh, tetapi memang ada kondom yang bisa dimakan. Biasanya, kondom ini terdiri dari berbagai jenis rasa.

Namun, kondom ini umumnya digunakan sebagai variasi saja, khususnya bagi Anda yang ingin mencoba hal baru.

Sayangnya, kondom jenis ini biasanya tidak efektif mencegah kehamilan, apalagi mencegah terjadinya penularan penyakit menular seksual seperti sifilis, gonore, dan HIV/AIDS.

Jenis kondom berdasarkan bahannya

Selain yang disebutkan sebelumnya, kondom dapat dibedakan berdasarkan bahan yang digunakannya.

Berikut ini jenis-jenis bahan yang bisa digunakan untuk membuat kondom.

1. Lateks

mencegah HIV

Lateks adalah bahan karet yang paling efektif untuk mencegah kehamilan dan penularan penyakit kelamin. Kondom lateks terbuat dari getah pohon karet dan umumnya paling mahal daripada jenis kondom lain.

Namun, tidak semua orang bisa menggunakan kondom berbahan lateks karena berisiko menimbulkan reaksi alergi.

Gejala dari alergi lateks ini biasanya menyebabkan penderitanya merasa gatal, sensasi terbakar, hingga ruam kemerahan.

Penggunaan kondom lateks biasanya hanya bisa digunakan dengan pelumas seks berbahan dasar air.

Pasalnya, produk lubrikan berbahan dasar minyak atau petroleum jelly dapat menyebabkan bahan lateks menipis, aus, dan rusak.

2. Poliuretan

Jika Anda memiliki alergi lateks, direkomendasikan untuk menggunakan kondom poliuretan.

Kondom poliuretan adalah pengaman seks yang terbuat dari plastik sintetis, tidak berwarna, tidak berbau, lebih tipis, dan kuat.

Poliuretan juga tidak berpori sehingga memberikan perlindungan dari risiko kehamilan dan penyakit kelamin menular.

Akan tetapi, kondom poliuretan tidak cukup elastis dibandingkan dengan bahan lateks.

Perbedaan jenis bahan kondom poliuretan dengan bahan lateks yakni dapat digunakan dengan produk lubrikan berbahan dasar air maupun minyak.

Di samping itu, bahan poliuretan menghasilkan panas yang bisa meningkatkan sensitivitas selama berhubungan seks.

Kondom dengan bahan ini juga tersedia untuk wanita dengan tambahan silikon dan telah diberi pelumas.

3. Lamb skin

Kondom yang berbahan dasar kulit domba merupakan salah satu kondom yang mengundang banyak pro dan kontra.

Kondom yang terbuat dari bahan alami ini kurang efektif melindungi Anda dan pasangan dari penyakit menular seksual.

Alasannya, pori-pori yang terdapat pada kulit domba tergolong cukup besar bagi virus. Virus-virus seperti HIV atau herpes tetap berisiko lolos atau menembus bahan kondom yang satu ini dan masuk ke dalam tubuh.

Selain itu, kondom yang terbuat dari kulit domba mungkin tidak berfungsi seefektif kondom berbahan lain dalam mencegah kehamilan.

Itulah berbagai pilihan kondom berdasarkan dengan tekstur, bahan, dan fungsinya. Anda bisa memilih sesuai dengan kebutuhan Anda dan pasangan.

Kesimpulan

Memilih kondom yang tepat tidak bisa sembarangan, berikut ini beberapa jenis kondom yang bisa Anda pilih dari tekstur, bahan, dan fungsinya.
  • Kondom ultra thin.
  • Kondom dengan rasa.
  • Kondom spermisida.
  • Kondom dengan tonjolan dan tekstur.
  • Kondom yang memberikan sensasi hangat.
  • Kondom glow in the dark.
  • Kondom beraneka warna.
  • Kondom yang bisa dimakan.
  • Kondom berbahan lateks.
  • Kondom berbahan poliuretan.
  • Kondom berbahan kulit domba.

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Male condoms – Mayo Clinic. (2025). Retrieved 03 February 2025, from https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/condoms/about/pac-20385063

Birth Control. (2024). Retrieved 03 February 2025, from https://www.fda.gov/consumers/free-publications-women/birth-control

Labeling for Natural Rubber Latex Condoms – Class II Special Controls. (2021). Retrieved 03 February 2025, from https://www.fda.gov/medical-devices/guidance-documents-medical-devices-and-radiation-emitting-products/labeling-natural-rubber-latex-condoms-classified-under-21-cfr-8845300-class-ii-special-controls#7

Condoms | How to Put On a Condom Video. (n.d). Retrieved 03 February 2025, from https://www.plannedparenthood.org/learn/birth-control/condom

Condoms: which of these five is right for you? | IPPF. (2019). Retrieved 03 February 2025, from https://www.ippf.org/blogs/condoms-which-these-five-right-you

Versi Terbaru

06/02/2025

Ditulis oleh Annisa Hapsari

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Kondom Tersangkut di Vagina, Apa yang Harus Dilakukan?

Risiko dan Panduan Bercinta di Air dengan Nyaman


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 5 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan