Setia pada satu pasangan dapat mencegah penyebaran penyakit menular seksual. Namun, masih ada risiko bagi Anda untuk terjangkit penyakit kelamin sekalipun tetap setia terhadap pasangan.
Ketahui bagaimana cara penularan penyakit di antara pasangan seks tetap dan pencegahannya dalam ulasan berikut.
Pasangan tetap masih bisa terkena penyakit kelamin
Agar terhindar dari penularan penyakit kelamin, Anda perlu menerapkan prinsip seks yang aman, terutama soal tidak bergonta-ganti pasangan seks.
Namun, cara tersebut rupanya tidak sepenuhnya melindungi Anda dari penyakit kelamin.
Walaupun Anda hanya berhubungan seks dengan pasangan, belum tentu pasangan Anda melakukan hal yang sama.
Belum tentu juga pasangan Anda bebas dari penyakit infeksi, misalnya infeksi jamur pada vagina, begitu pun sebaliknya dengan Anda.
Itu sebabnya penularan penyakit kelamin di antara pasangan tetap masih bisa terjadi.
Faktor risiko penularan penyakit kelamin di antara pasangan tetap
Berhubungan intim merupakan salah satu jalan bagi bakteri, jamur, dan virus untuk menyebar atau bertambah banyak.
Jadi, pria maupun wanita yang tidak menjaga kebersihan organ intim rentan terkena infeksi.
Perlu Anda ketahui bahwa patogen (bakteri, virus, atau jamur penyebab penyakit) bisa bercampur dengan urine, darah, sperma, dan cairan vagina.
Perpindahan patogen ini bisa terjadi dalam berbagai cara, bukan hanya lewat hubungan seks.
Penyakit kelamin bisa saja menular dari penggunaan barang pribadi secara bergantian, berciuman, atau kontak antara kulit.
Hal tersebut bisa menyebarkan penyakit kelamin seperti klamidia, herpes, dan hepatitis.
Penyakit kelamin pada pasangan tetap
Setia dengan satu pasangan memang bisa mencegah penyakit menular seksual, tetapi tidak berarti Anda betul-betul terbebas dari risikonya.
Upaya pencegahan tetap penting agar Anda dan pasangan terhindar dari berbagai penyakit berikut.
1. Hepatitis
Anda bisa tertular hepatitis A dari makanan atau air yang terkontaminasi.
Selain itu, ada pula hepatitis B yang dapat menular melalui darah atau cairan tubuh pengidapnya. Hal seperti ini pun bisa terjadi pada pasangan tetap.
2. Infeksi HPV
Human papillomavirus (HPV) merupakan penyebab kutil kelamin.
Selain menular lewat hubungan seks vaginal, anal, dan oral, penyakit kelamin ini juga dapat menular melalui kontak langsung dengan kulit pasangan tetap Anda.
3. Trikomoniasis
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kebanyakan orang yang mengalami trikomoniasis tidak menunjukkan gejala selama berbulan-bulan.
Meskipun peluangnya sangat kecil, trikomoniasis bisa menular lewat jalur nonseksual seperti:
- penggunaan toilet (terutama toilet luar ruangan),
- pemandian umum dan kolam renang,
- baju atau handuk yang digunakan bersama.
4. Klamidia
Klamidia merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri Chlamydia trachomatis.
Seperti halnya trikomoniasis, seseorang juga dapat mengalami klamidia tanpa menunjukkan gejala selama berminggu-minggu.
5. Herpes
Herpes tidak hanya menular melalui hubungan seksual, tapi juga kontak dengan area kulit yang terdapat luka.
Oleh sebab itu, penyakit kelamin yang satu ini cukup umum di antara orang-orang yang telah memiliki pasangan tetap.
6. Moluskum kontagiosum
Moluskum kontagiosum merupakan penyakit kulit akibat infeksi virus.
Selain melalui hubungan seksual, virus molluscum contagiosum (MCV) juga dapat menyebar melalui kontak langsung dengan handuk, pakaian, dan kulit orang yang sakit.