backup og meta

Suntik KB untuk Pria, Benarkah Aman dan Efektif Mencegah Kehamilan?

Suntik KB untuk Pria, Benarkah Aman dan Efektif Mencegah Kehamilan?

Suntik KB untuk pria mungkin belum umum diketahui, jika dibandingkan pilihan alat kontrasepsi lain seperti kondom dan vasektomi. Memang pilihan kontrasepsi pria sangat sedikit dibandingkan alat kontrasepsi wanita yaitu tidak kurang dari sepuluh jenis alat kontrasepsi. Namun, apakah suntik KB untuk pria aman dan benar-benar efektif mencegah kehamilan? Simak ulasannya berikut ini.

Apakah suntik KB untuk pria ini aman?

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endrocrinology & Metabolism pada tahun 2016 berhasil menguji efektivitas dan keamanan dari penggunaan KB suntik untuk pria.

Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa penggunaan KB suntik untuk pria cukup efektif menahan jumlah produksi sperma pada tingkat satu juta per mililiter atau kurang dalam waktu 24 minggu bagi 274 peserta percobaan ini. Pemberiannya setiap 8 minggu sekali.

Hal ini berarti efektivitas dari penggunaan suntik KB dalam mencegah kehamilan bisa mencapai 96 persen jika dilakukan terus menerus.

Sekarang telah dipatenkan sebuah metode kontrasepsi berupa suntik KB untuk pria bernama RISUG atau singkatan dari Reversible Inhibition of Sperm Under Guidance.

Suntik KB untuk pria ini dianggap sangat menjanjikan karena efektif dalam membantu mencegah kehamilan.

Metode kontrasepsi yang satu ini tidak mengandung hormon, bisa dihentikan, dan bisa efektif bekerja hingga 10 tahun penggunaan.

RISUG telah dipatenkan di tiga negara, yaitu India, China, dan Amerika. Sementara, metode kontrasepsi berupa suntik KB juga sedang tahap perilisan di Amerika bernama Vasalgel.

Suntik KB ini hampir mirip dengan metode sterilisasi, yaitu vasektomi. Hanya saja, sedikit berbeda dengan vasektomi, suntik KB ini tidak bersifat permanen.

Oleh karenanya, metode kontrasepsi ini mungkin bisa menjadi pilihan yang tepat untuk Anda.

Meski begitu, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menggunakan metode kontrasepsi apa pun.

Bagaimana cara kerja suntik KB untuk pria?

Meski belum dirilis di Indonesia, ada baiknya Anda memahami cara kerja dari suntik KB ini.

Tujuannya, saat suntik KB ini akhirnya dirilis di Indonesia untuk mencegah kehamilan dari sisi pria, Anda sudah tahu bagaimana cara penggunaannya.

Tentu sebelum Anda mendapatkan suntik KB ini, Anda akan mendapatkan anestesi lokal terlebih dahulu.

Setelah itu, metode kontrasepsi ini akan menggunakan gel polimer yang disuntikkan ke dalam vas deferens atau dua pipa yang membawa sperma dari testis menuju ke penis.

Gel polimer ini akan memengaruhi gel yang menempel pada dinding bagian dalam dari vas deferens.

Sementara itu, aliran sperma yang masuk melalui vas deferens akan dihancurkan oleh gel polimer ini pada bagian kepala dan ekor dari sel sperma.

Namun, jika Anda hendak menggunakan KB suntik sebagai metode kontrasepsi sebenarnya tidak perlu merasa khawatir.

Pasalnya, KB suntik ini bisa dihentikan penggunaannya. Anda hanya perlu mendapatkan suntik berisi air dan baking soda agar melarutkan gel polimer hingga keluar dari vas deferens.

Selain itu, penggunaan suntik KB ini ternyata tidak menimbulkan efek samping tertentu.

Selain suntik KB, ada pilihan kontrasepsi lain untuk pria

Selain KB suntik, sebenarnya pria juga memiliki berbagai pilihan metode kontrasepsi pria lain.

Berikut adalah beberapa alat kontrasepsi yang lebih umum yang bisa Anda pilih untuk mencegah kehamilan.

1. Kondom

Salah satu alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan oleh para pria adalah kondom. Anda hanya perlu menggunakannya selama berhubungan seksual dengan pasangan.

Ada banyak tipe kondom yang bisa Anda pilih sesuai kebutuhan, berdasarkan ukuran, bentuk, tekstur, dan masih banyak lagi.

Selain membantu Anda dan pasangan mencegah terjadinya kehamilan, penggunaan kondom juga membantu Anda terhindar dari penularan penyakit kelamin dari aktivitas seks bersama pasangan.

Jika ingin menggunakan kondom, pastikan Anda telah memasang kondom dengan benar.

2. Kontrasepsi hormonal

Sebenarnya sebagaimana suntik KB untuk pria, penggunaan kontrasepsi hormonal untuk pria masih dalam tahap uji coba.

Namun, jika berhasil, alat kontrasepsi hormonal bisa menjadi salah satu pilihan untuk para pria.

Kontrasepsi hormonal rencananya akan menggunakan hormon testosteron untuk menurunkan jumlah produksi sperma.

Prinsipnya ketika tubuh memiliki jumlah testosteron yang berlebih dari kontrasepsi hormonal, secara otomatis otak akan mengurangi produksi testosteron di tubuh, alhasil produksi sperma pun berkurang.

Selain itu, alat kontrasepsi ini diharapkan tidak akan memengaruhi gairah seks, kemampuan untuk ereksi, atau kemampuan mencapai puncak orgasme.

Alat kontrasepsi hormonal ini diduga 95% efektif untuk mencegah kehamilan. Meski begitu, alat ini mungkin memiliki efek samping tertentu.

Maka itu, jika suatu saat Anda bisa menggunakannya, pastikan bahwa Anda telah berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter Anda.

3. Pil KB untuk pria

Tidak hanya pil KB untuk wanita, rupanya ada juga pil KB untuk pria. Salah satu pil KB yang juga sedang dalam masa uji coba di Indonesia bernama Gendarussa.

Pil KB yang tidak mengandung hormon ini  bekerja dengan cara melemahkan kemampuan sperma dalam membuahi sel telur melalui perusakan enzim yang terdapat pada kepala sperma.

Meski begitu, penggunaan pil Gendarussa masih belum bisa dipastikan efektivitasnya hingga saat ini.

4. Vasektomi

Metode lain yang bisa Anda gunakan selain suntik KB untuk pria adalah vasektomi. Salah satu metode sterilisasi ini bisa digunakan pria sebagai metode kontrasepsi hanya jika sudah tidak ingin memiliki anak lagi.

Ya, metode ini bersifat permanen mencegah kehamilan pada Anda dan pasangan. Namun, metode ini tidak membuat para pria menjadi tidak bergairah dalam berhubungan seks.

Selain itu, pria juga masih bisa melakukan ereksi, ejakulasi, hingga mencapai puncak orgasme. Hanya, pria sudah tidak bisa lagi memiliki keturunan karena air mani yang diproduksinya tidak mengandung sperma.

Berkonsultasi dengan dokter untuk pemilihan alat kontrasepsi

Dari berbagai metode kontrasepsi yang tersedia, suntik KB untuk pria tergolong salah satu jenis alat kontrasepsi yang baru.

Tentu, Anda mungkin masih bingung bagaimana cara penggunaannya, apakah aman untuk kondisi Anda, dan berbagai pertanyaan lainnya.

Untuk itu, mengambil keputusan mengenai metode kontrasepsi yang tepat untuk kondisi kesehatan Anda tidak bisa dilakukan sendirian.

Lebih bijak jika pengambilan keputusan ini didampingi oleh dokter. Dokter akan membantu memeriksa kondisi Anda dan mencari alat kontrasepsi untuk pria yang terbaik untuk kesehatan Anda.

Jangan mengambil keputusan sendiri mengenai metode kontrasepsi yang tepat untuk Anda.

Penggunaan metode kontrasepsi seperti KB suntik untuk pria harus dilakukan di tempat praktek dokter atau rumah sakit sehingga penggunaannya pun harus di bawah pengawasan dokter.

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Scutti, S. (2016). Male birth control shot found effective, but side effects cut study short. Retrieved 4 March 2020, from https://edition.cnn.com/2016/10/30/health/male-birth-control/

Knapton, S. (2017). Contraceptive injection for men could end need for vasectomy. Retrieved 4 March 2020, from https://www.telegraph.co.uk/science/2017/02/07/contraceptive-injection-men-could-end-need-vasectomy/

Stacey, D. (2020). Is Male Birth Control on the Horizon?. Retrieved 4 March 2020, from https://www.verywellhealth.com/male-birth-control-injections-3970355

Alexander, R. (2016). Birth Control Shots for Men: What Are the Side Effects?. Retrieved 4 March 2020, from https://www.healthline.com/health-news/new-birth-control-for-men#1

Sharma, R., Mathur, A., Singh, R., Das, H., Singh, G., Toor, D., & Guha, S. (2019). Safety & efficacy of an intravasal, one-time injectable & non-hormonal male contraceptive (RISUG): A clinical experience. Indian Journal Of Medical Research150(1), 81. doi: 10.4103/ijmr.ijmr_635_18

Behre, H., Zitzmann, M., Anderson, R., Handelsman, D., Lestari, S., & McLachlan, R. et al. (2016). Efficacy and Safety of an Injectable Combination Hormonal Contraceptive for Men. The Journal Of Clinical Endocrinology & Metabolism101(12), 4779-4788. doi: 10.1210/jc.2016-2141

Versi Terbaru

07/09/2023

Ditulis oleh Annisa Hapsari

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Karinta Ariani Setiaputri


Artikel Terkait

Tips Seks Pakai Kondom Aman dan Tetap Menyenangkan

Mengenal Vasektomi, Metode Kontrasepsi Versi Pria yang Bersifat Permanen


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 07/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan