Gejala flu tersebut biasanya dibarengi dengan kemunculan 1-2 ruam di beberapa bagian tubuh. Gejala-gejala tersebut merupakan respon alami sistem imun saat melawan peradangan akibat infeksi virus di dalam tubuh.
Sayangnya, sistem kekebalan tubuh tidak cukup kuat untuk membunuh virus HIV.
Selain itu, kemunculan ruam pada kulit orang dengan HIV/AIDS (ODHA) juga dapat menjadi gejala infeksi oportunistik tertentu, seperti infeksi jamur Candida.
Kemunculan infeksi oportunistik ini menandakan bahwa infeksi HIV sudah masuk ke stadium akhir alias AIDS. Artinya, tak hanya muncul sebagai tanda awal HIV, ruam juga dapat menjadi gejala AIDS pada kulit.
Di luar dari faktor kekebalan tubuh, timbulnya gejala HIV pada kulit ini juga dapat dipengaruhi oleh:
1. Efek samping obat-obatan

Orang-orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) yang sudah memulai pengobatan dengan antiretroviral (ARV) dapat mengalami efek samping berupa kemunculan ruam kulit.
Dilansir dari HIV.gov, ada 3 kelompok obat antiretroviral yang bisa menimbulkan ruam kulit pada penderita HIV, yaitu:
- Non-nucleoside reverse transcriptase inhibitors (NNRTIs) atau inhibitor transkriptase balik non-nukleosida.
- Nucleoside reverse transcriptase inhibitors (NRTI) atau inhibitor transkriptase balik nukleosida.
- Protease inhibitors (PIs) atau inhibitor protease.
Ruam pada kulit paling sering muncul diakibatkan oleh efek samping obat nevirapine. Melansir HIV Pharmaco Vigilance, 5% pengguna nevirapine melaporkan timbulnya ruam pada kulit mereka.
Ciri-ciri HIV pada kulit ini cenderung muncul dalam 1-2 minggu setelah pengobatan dimulai. Namun, ada juga yang muncul dalam hitungan 1-3 hari. Pada kasus ini, bentuk ruam HIV umumnya tampak seperti ruam campak.
Ruam akibat efek samping obat ARV cenderung menyebar ke leher dan anggota tubuh lainnya dalam pola simetris. Pada beberapa kasus, tekstur ruam juga bisa lebih menonjol dan kadang mengeluarkan sedikit cairan saat dikelupas.
Pada umumnya, gejala HIV pada kulit ini akan hilang ketika tubuh sudah mulai terbiasa dengan efek samping pengobatan ARV.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar