Tanda-tanda awal infeksi HIV bisa dikenali lewat gejala di sekitar mulut. Namun, banyak orang tidak menyadari karena gejala mirip seperti masalah mulut biasa. Padahal, keluhan ini bisa menjadi peringatan untuk segera melakukan pemeriksaan dan pengobatan HIV. Untuk itu, kenali dengan baik ciri-ciri penyakit HIV pada mulut berikut ini.
Ciri-ciri infeksi HIV pada mulut
Gangguan atau kelainan pada mulut, seperti mulut kering, sariawan, atau kandidiasis oral merupakan salah satu gejala HIV yang paling umum terjadi.
Mengutip studi dalam jurnal Medicina, sekitar 50% pasien yang terinfeksi HIV memiliki masalah pada mulut, bahkan sebelum gejala sistemik lainnya muncul.
Pasalnya, virus HIV dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh melemah sehingga mulut sangat rentan mengalami infeksi. Inilah beberapa ciri mulut yang terkena infeksi HIV.
1. Mulut kering
Ciri-ciri infeksi HIV pada mulut lainnya adalah mulut kering. Kondisi ini terjadi ketika kelenjar ludah tidak mampu memproduksi saliva atau air liur dalam jumlah yang cukup untuk menjaga kelembapan mulut.
Air liur sendiri berperan penting dalam proses pencernaan dan melindungi rongga mulut dari infeksi.
Ketika produksi air liur berkurang, Anda akan merasakan sensasi kering dan tidak nyaman pada mulut. Selain itu, risiko infeksi pada gigi atau mulut akan meningkat.
2. Kandidiasis oral

Kandidiasis oral atau dikenal dengan oral thrush merupakan infeksi jamur pada mulut yang disebabkan oleh jamur Candida albicans.
Infeksi jamur pada mulut ini merupakan gangguan yang umum terjadi pada penderita HIV akibat melemahnya sistem kekebalan tubuh.
Bahkan, mengutip situs British HIV association, kandidiasis oral ditemukan pada 9 dari 10 orang penderita HIV yang tidak menjalani pengobatan antiretroviral (ART).
Ciri-ciri kandidiasis oral pada penderita HIV, yaitu munculnya bercak berwarna putih yang muncul pada lidah, pipi bagian dalam, atau langit-langit dan sering kali menimbulkan rasa pahit pada mulut.
3. Sariawan
Ciri HIV pada mulut selanjutnya adalah munculnya sariawan. Kondisi ini dikenal juga dengan istilah canker sore atau ulkus mulut.
Ulkus mulut karena HIV mirip seperti sariawan biasa yang ditandai dengan luka kecil berbentuk bulat yang terasa menyakitkan. Luka ini biasanya muncul pada bagian dalam pipi, mulut, atau lidah.
Meski begitu, mulut yang terkena sariawan sebenarnya bukan gejala khas HIV tahap awal. Hanya saja, orang yang terinfeksi HIV lebih berisiko mengalami kondisi ini.
4. Herpes oral
Ciri-ciri HIV pada mulut lainnya adalah herpes oral atau herpes labialis. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1).
Meski herpes oral bisa dialami oleh siapa saja, penderita HIV cukup rentan mengalami kondisi ini akibat sistem imun tubuh yang melemah.
Herpes oral biasanya ditandai dengan rasa gatal pada kulit di sekitar bibir atau mulut, bibir bengkak, dan luka melepuh (lenting) di sekitar mulut atau bibir.
5. Oral hairy leukoplakia
Oral hairy leukoplakia (OHL) merupakan salah satu gejala HIV pada mulut yang disebabkan oleh infeksi Epstein-Barr virus.
Leukoplakia biasanya ditandai dengan munculnya bercak atau plak putih yang permukaanya kasar dan tampak berbulu.
Mengutip situs DermNet, bercak putih pada mulut ini biasanya menimbulkan rasa tidak nyaman, muncul sensasi terbakar, atau perih pada area yang terdampak.
6. Kutil mulut
Kutil mulut juga merupakan salah satu ciri gangguan mulut pada penderita HIV yang disebabkan oleh infeksi virus HPV (human papillomavirus).
Kondisi ini ditandai dengan munculnya benjolan kecil seperti kembang kol berwarna putih, abu-abu, atau merah muda dengan permukaan kasar.
Benjolan ini dapat muncul di dalam bibir atau bagian lain di dalam mulut, seperti bagian dalam pipi atau permukaan lidah.
Penyakit ini dapat menular melalui hubungan seks oral atau dari mulut ke mulut.
7. Periondontitis

Periodontitis merupakan infeksi gusi serius yang merusak jaringan lunak dan tulang penyokong gigi.
Gejala kondisi ini antara lain gusi mudah berdarah, bengkak, terasa nyeri saat mengunyah, serta memicu bau mulut. Kondisi ini juga merupakan salah satu ciri HIV yang umum muncul pada mulut.
Menurut studi yang terbit dalam International Journal of Dentistry, penderita HIV 5 kali lebih berpeluang mengalami periodontitis tahap sedang atau berat dibandingkan dengan orang yang tidak terinfeksi HIV.
Hal ini karena infeksi HIV dikaitkan dengan peningkatan risiko peradangan dan infeksi pada gusi yang mempercepat kerusakan pada area gusi.
8. Kaposi Sarcoma
Ciri HIV pada mulut selanjutnya adalah kaposi sarcoma, yakni jenis kanker yang disebabkan oleh human herpesvirus-8 (HHV-8).
Kaposi sarcoma sering dikaitkan dengan AIDS sehingga kemunculannya bisa menjadi pertanda bahwa infeksi HIV sudah berkembang ke tahap yang lebih lanjut.
Kondisi ini ditandai dengan munculnya luka atau bercak berwarna keunguan, merah, atau kecokelatan yang sering muncul di bagian langit-langit mulut, gusi, atau lidah.
Kaposi sarcoma juga bisa muncul di area tubuh lainnya, wajah, kaki, tangan, atau anus.
Cara mengatasi gangguan mulut akibat infeksi HIV
Gangguan mulut akibat infeksi HIV dapat diatasi dengan melakukan pengobatan yang disesuaikan dengan masalah yang muncul.
Ada baiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter jika Anda memiliki gangguan mulut yang mengganggu.
Jika Anda mengalami gejala HIV pada mulut, berikut ini beberapa pilihan pengobatan yang mungkin dianjurkan oleh dokter.
- Menjalani terapi antiretroviral (ART). Menjalani pengobatan HIV berupa terapi ART dapat membantu menekan jumlah virus HIV dalam tubuh dan memperkuat sistem kekebalan tubuh untuk mencegah risiko infeksi pada mulut.
- Menjaga kebersihan mulut dengan baik. Pastikan untuk menyikat gigi secara rutin minimal 2 kali sehari. Gunakan benang gigi dan obat kumur antiseptik untuk mencegah penumpukan plak dan mengurangi bakteri dan jamur di mulut.
- Obat antijamur. Jika masalah pada mulut disebabkan oleh infeksi jamur Candida albicans, dokter mungkin akan meresepkan obat antijamur, seperti flukonazol, nistatin, atau klotrimazol.
- Menjalani pola hidup yang sehat. Konsumsi makanan bergizi untuk memperkuat daya tahan tubuh, seperti sayuran atau buah-buahan, dan hindari kebiasaan merokok atau minum alkohol berlebih agar tidak memperparah kondisi mulut.
Dalam kebanyakan kasus, gangguan mulut yang dipicu oleh infeksi HIV dapat disembuhkan.
Jika masalah mulut tidak kunjung sembuh atau semakin parah, segera konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Kesimpulan
- Beberapa ciri infeksi HIV pada mulut antara lain mulut kering, kandidiasis oral, sariawan, herpes oral, periodontitis, oral hairy leukoplakia, kutil mulut, dan kaposi sarcoma.
- Gangguan mulut yang dipicu oleh infeksi HIV dapat diatasi dengan pengobatan berupa terapi antiretroviral, menjaga kebersihan mulut dengan baik, obat antijamur, dan menjalani pola hidup yang sehat.
[embed-health-tool-ovulation]