backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

4

Tanya Dokter
Simpan

Bercak Putih di Mulut Bisa Jadi Gejala 5 Penyakit Ini

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 23/11/2022

    Bercak Putih di Mulut Bisa Jadi Gejala 5 Penyakit Ini

    Adanya gangguan kesehatan gigi dan mulut bisa Anda perhatikan lewat beberapa gejala, salah satunya bercak putih di dinding mulut. Lantas, apa saja kondisi yang menyebabkannya dan bagaimana cara mengatasinya? Simak pembahasannya berikut ini.

    Ragam penyebab bercak putih di dinding mulut

    Sangat penting bagi Anda untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut. Kebiasan ini bermanfaat agar Anda terhindar dari kemungkinan masalah kesehatan, mulai dari yang ringan hingga serius.

    Ada beragam masalah gigi dan mulut yang bisa menimbulkan bercak atau bintik putih, baik di bibir maupun dinding mulut Anda. Berikut ini penjelasan dari masing-masing penyebab tersebut.

    1. Oral thrush

    oral thrush

    Oral thrush adalah infeksi jamur pada mulut yang disebabkan oleh Candida albicans. Umumnya, jamur Candida memang sudah ada dalam mulut, tetapi dalam jumlah yang sangat sedikit.

    Selain jumlahnya yang sedikit, pertumbuhan jamur biasanya dikendalikan oleh bakteri lain di dalam tubuh. Alhasil, jumlahnya tetap seimbang dan tidak menyebar luas.

    Meski begitu, penyakit atau obat tertentu bisa menganggu keseimbangan jamur dan bakteri. Hal ini membuat pertumbuhan Candida jadi tidak terkendali sehingga menyebabkan oral thrush.

    Infeksi jamur ini menimbulkan bercak putih di mulut, bibir, lidah, atau pipi bagian dalam. Kondisi ini juga terkadang menyebar ke langit-langit mulut dan gusi.

    2. Leukoplakia

    Bercak putih di mulut juga bisa disebabkan leukoplakia. Kondisi ini berupa plak tebal berwarna putih atau abu-abu dengan permukaan yang menonjol pada lapisan lunak di dalam mulut.

    Sebuah studi dalam International Journal of Environmental Research and Public Health (2020) menyebutkan bahwa 83,2% perokok umumnya mengalami leukoplakia.

    Selain itu, ketergantungan alkohol, peradangan, dan iritasi akibat gigi palsu juga dapat menyebabkan kemunculan bercak atau plak keputihan di mulut.

    Kemunculan bercak putih di dinding mulut akibat leukoplakia biasanya tidak berbahaya. Akan tetapi, dalam kasus yang jarang terjadi, kondisi ini bisa berkembang menjadi kanker mulut.

    Leukoplakia pada pengidap kanker mulut ditandai dengan plak putih kemerahan, nyeri yang tidak membaik dalam dua minggu, perubahan pada jaringan mulut, dan munculnya rasa sakit pada telinga.

    3. Herpes oral

    Selain jamur, bintik putih di bibir dan mulut juga bisa disebabkan oleh penyakit herpes oral. Herpes oral merupakan infeksi pada mulut yang disebabkan oleh virus herpes simpleks-1 (HSV-1). 

    Herpes oral atau juga disebut herpes labialis ditandai dengan ruam, bengkak, dan sariawan di area sekitar mulut. Penyakit ini juga bisa menyebabkan gusi lecet dan bercak putih di dinding mulut.

    Virus ini sangat mudah menular dari satu orang ke yang lainnya. Penularan herpes oral bisa terjadi melalui seks oral atau berciuman dengan orang yang terinfeksi virus herpes.

    Infeksi HSV-1 bisa berlangsung seumur hidup. Jika sudah terinfeksi virus ini, ada kemungkinan gejala akan kambuh lagi sampai empat kali dalam setahun. 

    4. Komplikasi HIV

    gambar leukoplakia

    Infeksi human immunodeficiency virus (HIV) juga menjadi penyebab umum munculnya bercak putih di dinding mulut. Bercak putih kerap disertai lapisan yang berbulu dan kasar.

    Kondisi yang disebut oral hairy leukoplakia (OHL) ini disebabkan oleh infeksi virus Epstein-Barr. Infeksi virus ini diperkirakan terjadi pada lebih dari 28% atau hampir sepertiga pasien HIV.

    Pada pengidap HIV dan gangguan sistem kekebalan tubuh lainnya, bercak putih bisa terasa lebih menyakitkan dan cenderung sulit dihilangkan. 

    Obat untuk menyembuhkan HIV sepenuhnya belum ditemukan. Namun, bila terdeteksi lebih awal, Anda bisa menjalani pengobatan antiretroviral (ARV).

    Pengobatan ini bertujuan untuk menghambat infeksi virus dan menguatkan sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi.

    5. Kanker mulut

    Kanker mulut dapat terjadi pada bagian mulut mana saja. Namun, penyakit ini paling umum terjadi pada lapisan lendir mulut, seperti bibir, dinding mulut, dan pipi bagian dalam.

    Gejala kanker mulut hampir menyerupai masalah mulut lainnya, salah satunya bercak di dinding mulut.

    Hal inilah yang terkadang menyulitkan dokter dalam membedakan penyakit kanker mulut dengan gangguan mulut pada umumnya. 

    Namun, ada beberapa gejala umum pada pengidap kanker mulut, antara lain:

  • munculnya benjolan, kulit yang terkelupas seperti kerak, atau bercak di mulut,
  • perdarahan dalam mulut tanpa sebab yang jelas,
  • mati rasa atau nyeri tanpa sebab pada mulut,
  • gigi goyang dan tanggal,
  • nyeri atau seperti ada yang tersangkut di tenggorokan,
  • kesulitan untuk menelan,
  • leher bengkak,
  • nyeri telinga yang tidak kunjung hilang,
  • penurunan berat badan secara drastis, dan
  • serak, sakit tenggorokan kronis, atau perubahan suara.
  • Setiap orang mengalami gejala kanker yang berbeda-beda. Segera konsultasi dengan dokter bila Anda menemukan perubahan tidak lazim pada rongga mulut.

    Cara mengobati bercak putih di mulut

    Bercak putih di dinding mulut umumnya bisa sembuh bila Anda menghilangkan penyebab atau faktor risikonya, seperti kebiasaan merokok dan minum alkohol.

    Meski begitu, dibutuhkan waktu beberapa minggu hingga bulan hingga bercak hilang dan mulut sembuh dengan sendirinya.

    Selain melakukan hal tersebut, ada beberapa cara mengobati bercak putih di mulut yang dapat Anda lakukan.

    • Mengobati kondisi atau penyakit yang sedang dialami untuk menghindari perkembangan virus, bakteri, atau jamur dalam mulut.
    • Menyikat gigi secara rutin dua kali sehari, menggunakan benang gigi dan obat kumur, sekaligus menyikat lidah dengan pembersih lidah khusus.
    • Menghindari penggunaan pasta gigi atau obat kumur yang mengandung sodium lauryl sulfate karena bisa mengiritasi lapisan lendir mulut.
    • Menerapkan pola makan sehat, terutama membatasi asupan makanan dan minuman manis atau asam yang memicu gangguan mulut. 
    • Berhenti merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.
    • Melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi minimal enam bulan sekali.

    Apabila gejala tidak kunjung membaik atau bertambah parah, segera konsultasi dengan dokter untuk mengetahui ada-tidaknya masalah kesehatan lain yang terlibat. 

    Dokter akan mendiagnosis dan memberikan perawatan terbaik sesuai kondisi yang Anda alami.

    Dalam hal ini, dokter Anda bisa memberikan resep obat atau merekomendasikan pengobatan medis lain sesuai penyebab munculnya bercak putih di dinding mulut.

    Kesimpulan

    • Kemunculan bercak putih di dinding mulut dapat disebabkan infeksi jamur (oral thrush), leukoplakia, herpes oral, infeksi HIV, hingga kanker mulut.
    • Kebanyakan kasus bersifat sementara, tidak berbahaya, dan bisa sembuh sendiri dengan perawatan yang minimal.
    • Segera periksa dengan dokter bila bintik atau bercak di mulut tidak hilang dalam dua minggu, terasa sakit, dan menimbulkan perubahan pada jaringan mulut.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

    General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


    Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 23/11/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan