backup og meta

Mengenal Penyebab Kencing Nanah dan Faktor Risikonya

Mengenal Penyebab Kencing Nanah dan Faktor Risikonya

Tahukah Anda mengenai penyakit gonore atau kencing nanah?  Penyakit ini paling sering menyerang uretra (saluran kemih), dubur, mata, dan tenggorokan. Pada wanita, penyakit gonore juga bisa menyerang serviks (leher rahim). Ketahui penyebab kencing nanah dalam artikel ini.

Apa penyebab kencing nanah?

perbedaan klamidia dan gonore

Sebelum mengetahui penyebabnya, Anda perlu memahami apa itu gonore. Gonore atau disebut juga dengan kencing nanah adalah salah satu penyakit menular seksual yang bisa menginfeksi pria dan wanita di segala usia.

Dalam banyak kasus, penyakit menular seksual yang satu ini biasanya tidak menunjukkan gejala. Hal ini membuat banyak penderita gonore tanpa sadar menularkan penyakit ini kepada pasangannya.

Gejala gonore yang paling khas pada pria dan wanita yaitu keluarnya cairan kental berwarna kuning atau hijau yang seperti nanah dari saluran kemih. 

Bukan hanya itu, rasa sakit luar biasa pada penis saat buang air kecil juga menjadi salah satu gejala gonore yang cukup umum.

Penyebab kencing nanah ini karena ada infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae.

Bakteri ini tidak hanya menyerang saluran reproduksi, tetapi juga bisa terdapat di selaput lendir mulut, tenggorokan, mata, dan area dubur.

Berikut ini adalah hal-hal yang dapat menjadi penyebab Anda mengalami kencing nanah:

1. Berhubungan seksual dengan orang yang terinfeksi

Bakteri Neisseria gonorrhea sering menyebar dari satu orang ke orang lain melalui hubungan seksual, misalnya pada seks oral, anal, ataupun vaginal. 

Bakteri penyebab gonore dapat berpindah melalui sperma atau cairan vagina yang masuk ke area genital, anus, maupun mulut.

Penting dipahami bahwa meskipun penyakit ini disebabkan melalui seks, pria tidak harus mencapai ejakulasi untuk bisa menularkan kepada pasangannya.

Hal ini karena di dalam cairan praejakulasi juga terdapat bakteri penyebab gonore.

2. Menyentuh daerah terinfeksi

Seperti halnya kuman, Anda bisa mendapatkan bakteri penyebab kencing nanah hanya dari menyentuh bagian tubuh orang lain yang terinfeksi. 

Jadi, jika Anda bersentuhan dengan penis, vagina, mulut, ataupun anus seseorang yang membawa bakteri ini, Anda berisiko tinggi terkena penyakit kencing nanah.

3. Menyentuh sex toys (mainan seks) yang terkontaminasi

Kencing nanah juga bisa ditularkan dari penggunaan sex toys (mainan seks) yang sudah terkontaminasi.

Selain gonore, penggunaan sex toys yang tidak steril dapat mengakibatkan berbagai penyakit lainnya, seperti klamidia, sifilis, hingga herpes

4. Ibu dengan gonore menularkan ke bayi yang dilahirkannya

Selain itu, bayi bisa terinfeksi saat proses melahirkan normal jika ibunya mengidap penyakit kencing nanah. Pada bayi, penyakit ini umumnya menyerang mata hingga berpotensi mengakibatkan kebutaan permanen.

Bakteri penyebab kencing nanah tidak bisa bertahan hidup di luar tubuh manusia untuk waktu yang lama.

Itu sebabnya, gonore tidak menular melalui dudukan toilet, peralatan makan, berbagi handuk, kolam renang, berbagi gelas, ciuman, dan pelukan.

Apa saja faktor risiko gonore?

Seseorang berisiko tinggi mengalami penyakit gonore, jika melakukan atau berada pada kondisi berikut ini:

1. Melakukan seks yang tidak aman

Melakukan seks yang tidak aman, seperti berhubungan intim tanpa kondom, dapat meningkatkan risiko terjangkit berbagai penyakit, termasuk gonore.

Tanpa alat kontrasepsi, Anda mungkin dapat terkena penyakit menular seksual hanya dengan satu kali berhubungan seks.

Oleh karena itu, cara terbaik menghindari penyakit ini adalah menggunakan kondom saat berhubungan seksual. 

2. Gonta-ganti pasangan seks

Memiliki lebih dari satu pasangan seks dapat meningkatkan risiko Anda terkena gonore.

Bukan hanya gonore, seks dengan lebih dari satu pasangan sebenarnya membuat Anda berisiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit seksual. 

Hal ini juga berlaku bagi mereka yang melakukan hubungan seks dengan seseorang yang sering berganti-ganti pasangan.

Ini karena bakteri penyebab gonore dapat menyebar dengan mudah melalui area genital. 

3. Pernah mengalami gonore sebelumnya

Jika pernah mengalami gonore sebelumnya, Anda mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalaminya kembali.

Hasil dari penelitian yang dipublikasikan oleh International Journal of STD & AIDS, 40,3% dari 119 orang mengalami infeksi gonore berulang di uretra dan rektum (anus). 

Selain itu, penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa pernah mengalami penyakit kelamin lain sebelumnya juga dapat meningkatkan risiko terkena gonore. 

Bagaimana cara mencegah kencing nanah?

ciri kondom kedaluwarsa

Mencegah penyakit menular seksual lebih mudah daripada mengobatinya, termasuk penyakit kencing nanah.

Satu-satunya cara pasti agar tidak terkena penyakit ini adalah dengan melakukan seks aman dan rutin memeriksakan diri ke dokter, khususnya bila Anda berisiko tinggi.

Anda juga memiliki risiko lebih rendah jika melakukan hubungan seksual jangka panjang hanya dengan satu orang. Pastikan juga Anda adalah satu-satunya pasangan mereka.

Tidak hanya itu, ada beberapa cara lainnya yang bisa Anda lakukan untuk mencegah penyakit kencing nanah, yaitu:

1. Gunakan kondom saat berhubungan seksual

Kondom berfungsi sebagai penghalang masuknya bakteri penyebab kencing nanah selama berhubungan seks.

Selain untuk mencegah gonore, kondom pun akan melindungi Anda terkena penyakit menular seksual lain seperti HIV dan klamidia.

2. Tes penyakit kelamin bersama dengan pasangan

Berkomunikasilah dengan pasangan Anda sebelum melakukan hubungan seksual dan pastikan pasangan Anda tidak memiliki gejala penyakit ini.

Ajak pasangan Anda untuk melakukan tes skrining guna memastikan keadaannya. Perlu diingat, seseorang bisa saja terkena penyakit menular seksual tanpa menyadarinya karena tidak adanya gejala.

3. Bertanggung jawab atas aktivitas seks Anda

Jika Anda mengidap penyakit ini atau sedang dalam masa pengobatan, hindarilah melakukan hubungan seksual bersama pasangan sampai Anda benar-benar sembuh.

4. Lakukan pemeriksaan skrining rutin untuk gonore

Skrining tahunan direkomendasikan untuk perempuan yang aktif secara seksual berusia 25 tahun atau lebih tua.

Pemeriksaan tahunan untuk gonore dianjurkan untuk perempuan dengan kriteria sebagai berikut:

  • Memiliki pasangan seksual baru,
  • Memiliki lebih dari satu pasangan seksual.
  • Memiliki pasangan seksual yang bergonta-ganti pasangan.
  • Memiliki pasangan yang pernah mengidap penyakit menular seksual.

Penyakit gonore sering kali tidak menunjukkan gejala apapun. Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan meski tidak mengalami gejala penyakit ini.

Penyakit yang dideteksi sejak dini dapat memudahkan dokter dalam menentukan pengobatan yang tepat untuk Anda. 

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Gonorrhea – Symptoms and causes. (2021). Retrieved 13 January 2021, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gonorrhea/symptoms-causes/syc-20351774

Chlamydia, Gonorrhea, and Syphilis. (2021). Retrieved 13 January 2021, from https://www.acog.org/womens-health/faqs/chlamydia-gonorrhea-and-syphilis

Causes. (2021). Retrieved 13 January 2021, from https://stanfordhealthcare.org/medical-conditions/sexual-and-reproductive-health/gonorrhea/causes.html

STD Facts – Gonorrhea. (2021). Retrieved 13 January 2021, from https://www.cdc.gov/std/gonorrhea/stdfact-gonorrhea.htm

When sex goes wrong. (2018). Retrieved 13 January 2021, from https://www.nhs.uk/live-well/sexual-health/when-sex-goes-wrong/

Detailed STD Facts – Gonorrhea. (2021). Retrieved 13 January 2021, from https://www.cdc.gov/std/gonorrhea/stdfact-gonorrhea-detailed.htm

Versi Terbaru

07/09/2023

Ditulis oleh Fajarina Nurin

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Karinta Ariani Setiaputri


Artikel Terkait

Hati-hati, Anda Juga Bisa Terkena Penyakit Kelamin di Mata! Kok Bisa?

Tenang, Tes Penyakit Kelamin Itu Tak Menakutkan, Kok! Kenali Prosedurnya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 07/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan