Sindrom radiasi akut adalah penyakit yang disebabkan oleh paparan radiasi dosis tinggi baik sebagian atau seluruh tubuh dalam waktu singkat.
Gejala yang muncul bisa termasuk mual, muntah, lesu, penurunan jumlah sel darah, dan kerusakan organ internal. Jumlah paparan radiasi dan lamanya waktu paparan akan mempengaruhi tingkat keparahan penyakit radiasi akut.
Penderita dan kasus sindrom radiasi akut memang sangat jarang. Beberapa contohnya adalah orang yang selamat dari kasus di Hiroshima dan Nagasaki, serta pemadam kebakaran yang pertama kali datang ke daerah ledakan Chernobyl.
4. Gangguan sistem kekebalan tubuh
Paparan radiasi nuklir juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini karena paparan radiasi dapat merusak sel-sel darah putih, yang merupakan komponen utama sistem kekebalan tubuh.
Sel darah putih bertanggung jawab untuk melawan infeksi dan mempertahankan kesehatan tubuh. Karena rusaknya sel darah putih, tubuh lebih rentan terhadap infeksi dan gangguan kesehatan lainnya.
Selain itu, radiasi dapat menghambat proses pembentukan sel darah di sumsum tulang belakang. Hal ini juga membuat produksi sel darah merah dan trombosit terganggu.
5. Kerusakan kulit
Radiasi tingkat tinggi juga dapat menyebabkan kerusakan sel kulit. Radiasi memiliki energi yang cukup tinggi untuk menembus kulit manusia dan berinteraksi dengan sel-sel tubuh.
Tak hanya sel, radiasi juga dapat merusak jaringan dalam kulit. Hal ini menyebabkan kulit kering, kehilangan elastisitas, pigmentasi, kulit lecet, terbakar, bahkan kanker kulit.
Selain itu, rambut pada kulit akan rontok terutama pada area kulit yang terpapar radiasi.
6. Dampak fatal radiasi nuklir
Selain kondisi di atas, orang yang terkena radiasi nuklir bisa mengalami kematian awal. Hal ini bisa jadi orang tersebut berada dekat dengan ledakan, panas, atau radiasi mendadak.
Bisa juga seseorang akan mengalami kematian tertunda setelah mengalami cedera yang diderita dalam ledakan awal, sindrom radiasi akut, atau karena kanker yang dialaminya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar