Tubuh Anda mengandung sejumlah kecil radiasi karena sel-sel tubuh memetabolisme materi non-radioaktif dan radioaktif dari kalium serta elemen lainnya dengan cara yang sama.
Radiasi buatan manusia
Sebagian kecil dari radiasi berasal dari aktivitas manusia. Sejumlah kecil unsur radioaktif tersebar di lingkungan uji coba senjata nuklir, terapi pengobatan dengan radionuklir, hingga pembangkit listrik tenaga nuklir seperti yang terdapat di Chernobyl, Ukraina.
Reaktor nuklir memancarkan sejumlah kecil unsur radioaktif. Bahan radioaktif yang digunakan dalam industri dan bahkan di beberapa produk konsumen juga merupakan sumber radiasi dalam jumlah kecil.
Banyaknya dosis radiasi yang bisa diterima tubuh

Dosis radiasi biasanya dinyatakan dalam milisievert (mSv) atau milirem (mrem). Dosis dapat ditentukan dari satu kali atau sebagai kumpulan beberapa kali paparan radiasi dari waktu ke waktu.
Rata-rata, seseorang terpapar radiasi sebesar 2 mSv atau setara dengan 200 mrem setiap tahun. Radiasi ini berasal dari sinar kosmik, sinar matahari, dan unsur radioaktif yang ada di lingkungan sekitar.
Sementara itu, menurut Massachusetts Institute of Technology, dosis radiasi maksimum yang masih aman untuk tubuh manusia dewasa adalah sekitar 5.000 mrem. Lebih dari itu, paparan radiasi dapat menimbulkan bahaya dan kerusakan bagi tubuh.
Pada dosis rendah, sel tubuh yang terpapar radiasi masih mampu memulihkan dirinya sendiri dalam waktu singkat. Sel yang rusak hanya akan mati dan digantikan oleh sel yang baru.
Namun, jika dosis radiasi cukup tinggi, sel yang rusak akan memperbanyak diri secara tidak terkendali hingga menjadi sel kanker. Terlebih lagi bila Anda memiliki faktor-faktor risiko kanker, seperti riwayat kanker dalam keluarga, merokok, dan konsumsi makanan pemicu kanker.
Efek radiasi terhadap tubuh manusia

Paparan radiasi pada dosis yang tinggi dalam satu waktu atau jangka pendek dapat menimbulkan beberapa gejala yang disebut sindrom radiasi akut. Gejalanya antara lain:
- mual dan muntah,
- diare,
- demam,
- lemas,
- pingsan,
- kerontokan rambut,
- kulit memerah, gatal, bengkak hingga terasa terbakar, serta
- kejang-kejang.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar