Gejala maag yang paling umum adalah perut kembung, sakit perut, begah, rasa panas di dada, dan sering sendawa. Sementara itu, gejala flu bisa termasuk sakit tenggorokan, pilek, batuk-batuk, hidung tersumbat, dan demam. Flu juga bisa membuat Anda merasa tidak enak badan dan nyeri otot atau pegal-pegal. Mulai merasa familiar dengan sederet gejala “masuk angin” ini?
Perlu diketahui bahwa sekelompok gejala masuk angin di atas tidak serta-merta disebabkan oleh “kemasukan” angin malam, seperti yang selama ini dipahami banyak orang. Maag dapat disebabkan oleh kenaikan asam lambung, penyakit irritable bowel syndrome, peptic ulcer, intoleransi laktosa, gangguan pada empedu atau peradangan, gejala kecemasan, efek samping alkohol, atau kebanyakan menelan udara. Pada kasus yang lebih parah, gangguan pencernaan ini dapat menjadi pertanda kanker lambung.
Sementara itu, flu biasa terjadi musiman dan disebabkan oleh virus. Biasanya penyakit ini akan hilang dengan sendirinya ketika daya tahan tubuh semakin kuat kembali.
Apa hubungannya keluar di malam hari dan masuk angin?
Pada malam hari suhu udara akan turun dan semakin dingin beberapa derajat. Angin juga terasa lebih kering dan dingin di malam hari.
Di udara dingin, selaput lendir dan rambut di dalam hidung mengalami penurunan fungsi sehingga Anda lebih rentan tertular flu. Ketika Anda terkena flu, Anda mengalami pilek atau hidung tersumbat dan pelepasan sel-sel radang yang dapat membuat lidah Anda terasa pahit. Tidak jarang, nafsu makan Anda juga jadi menurun karena semua yang Anda makan terasa pahit.
Jika Anda telat makan, maka selanjutnya Anda bisa mengalami maag, yang membuat perut terasa embung dan penuh gas, disertai keinginan untuk sendawa atau buang angin terus-menerus. Kombinasi kedua kondisi inilah yang sering dianggap sebagai masuk angin.