backup og meta

10 Manfaat Glutathione, Jaga Kesehatan secara Menyeluruh

10 Manfaat Glutathione, Jaga Kesehatan secara Menyeluruh

Mungkin banyak dari Anda yang masih kurang familier dengan glutathione atau disebut juga dengan gluta. Glutathione adalah antioksidan yang diproduksi oleh tubuh dan berperan dalam melindungi sebagian besar fungsi tubuh. Kenali lebih jauh manfaat dari antioksidan ini!

Apa itu glutathione?

Glutathione merupakan antioksidan alami yang terdiri dari tiga asam amino yakni sistein, glutamat, dan glisin. 

Ada berbagai peran glutathione dalam reaksi kimia tubuh, misalnya membantu mengeluarkan racun yang berasal dari tubuh, obat-obatan yang dikonsumsi, atau lingkungan sekitar.

Kadar glutathione di dalam tubuh bisa semakin menurun seiring bertambahnya usia sebab produksi glutathione juga tidak seoptimal di usia muda.

Selain karena usia, kadar gluta bisa menurun jika mengalami beberapa masalah kesehatan, seperti kanker, HIV/AIDS, diabetes tipe 2, hepatitis, dan penyakit Parkinson.

Sumber glutathione

Gluta biasanya bisa didapat dari suplemen. Namun, zat gizi ini ada di dalam sumber makanan alami, seperti:
  • bayam,
  • alpukat,
  • asparagus,
  • brokoli,
  • bawang,
  • kentang,
  • wortel, dan
  • melon.

Apa saja manfaat glutathione bagi tubuh?

suplemen vitamin C

Ada beberapa peran glutathione untuk fungsi tubuh, termasuk mencegah timbulnya penyakit kronis. Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Mengurangi gejala penyakit Parkinson

Penyakit Parkinson adalah gangguan sistem saraf yang lambat-laun semakin parah dan mengganggu kemampuan gerak. Gejala penyakit ini yaitu tremor dan otot terasa kaku 

Para ahli mengatakan bahwa antioksidan ini bisa mengurangi gejala Parkinson dan memperpanjang angka harapan hidup orang dengan Parkinson

2. Mengurangi kerusakan otak pada anak autis

Salah satu dugaan penyebab autisme adalah kurangnya jumlah glutathione.

Para ahli dalam studi keluaran Medical Science Monitor (2011) meneliti 26 anak dengan autisme yang berusia 3 – 13 tahun.

Selama 8 minggu, mereka dianjurkan untuk melakukan pengobatan dengan glutathione melalui konsumsi suplemen ataupun ditempel melalui kulit.

Hasilnya, suplemen glutathione membantu meningkatkan kadar glutathione. Jadi, risiko kerusakan otak akibat proses oksidatif berkurang.

3. Mengendalikan gula darah

Salah satu manfaat glutathione adalah mengontrol gula darah. Dalam hal ini, glutation bekerja dengan cara meningkatkan sensitivitas insulin. 

Proses ini membuat tubuh bisa menggunakan hormon insulin untuk mengontrol gula darah agar tidak melonjak.

Selain itu, lemak di perut yang terlalu banyak memicu peradangan kronis. Kondisi ini juga bisa memicu resistensi insulin atau ketidakmampuan tubuh menggunakan insulin. 

Nah, gluta berperan sebagai antiradang yang mengendalikan respons inflamasi pada tubuh.

4. Menurunkan risiko stres oksidatif

Stres oksidatif adalah kondisi saat kadar radikal bebas pada tubuh terlalu tinggi. Hal ini bisa menimbulkan kerusakan sel dalam tubuh.

Manfaat glutathione membantu menetralkan radikal bebas yang ada di tubuh. Selain itu, zat gizi ini mengubah radikal bebas menjadi zat yang tak berbahaya.

Glutathione pun mendaur ulang dan antioksidan lain di dalam tubuh, seperti vitamin C dan vitamin E, yang berperan melawan radikal bebas.

5. Mengurangi kerusakan sel pada perlemakan hati

Kekurangan glutathione bisa memperparah kerusakan liver. Lama-lama, hal ini bisa memicu penyakit perlemakan hati.

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa gluta ini membantu mengurangi zat yang menandakan adanya perlemakan hati, yaitu ferritin

Penelitian lainnya juga membuktikan manfaat gluta pada pasien perlemakan hati setelah suplemen glutathione diberikan selama empat bulan dengan dosis 300 miligram per hari. 

6. Meringankan psoriasis

manfaat glutathione untuk psoriasis

Pasien psoriasis memiliki kadar radikal bebas yang tinggi. Sebagai antioksidan, glutathione mengurangi radikal bebas sehingga gejala psoriasis terkendali.

Selain itu, psoriasis merupakan kondisi autoimun atau kekebalan tubuh yang terlalu aktif dan justru menyerang sel kulit. 

Nah, manfaat glutathione membantu mengendalikan respons imun agar tidak berlebihan.

7. Menjaga kesehatan jantung

Sebagai antioksidan, manfaat glutathione mengurangi kadar radikal bebas pada tubuh yang bisa memicu hipertensi, penyumbatan pembuluh darah, hingga gagal jantung.

Selain itu, gluta meningkatkan kadar nitric oxide atau senyawa yang melebarkan pembuluh darah sehingga melancarkan aliran darah

Gluta juga menghambat oksidasi kolesterol. Diketahui, kolesterol teroksidasi sangat berbahaya dan bisa menyumbat pembuluh darah. 

8. Mengurangi gejala fibrosis kistik

Fibrosis kistik adalah masalah genetik yang menyerang paru-paru dan saluran pencernaan. Hal ini menyebabkan tubuh menghasilkan lendir berlebihan.

Sebagai antioksidan, glutathione bisa melindungi tubuh dari radikal bebas yang dibawa dari lendir. Gluta juga membantu memecah dan membuang zat-zat berbahaya yang terjebak di dalam lendir. 

Kekurangan gluta dapat mengganggu fungsi ini dan membuat seseorang rentan terkena infeksi pernapasan.

9. Mengurangi keparahan penyakit arteri perifer

Penyakit arteri perifer adalah penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah arteri pada bagian betis.  Nah, glutathione berpotensi mengurangi keparahannya.

Studi menemukan bahwa pemberian glutathione melalui infus dua kali sehari selama lima pekan mengurangi nyeri saat berjalan dengan jarak yang lebih jauh. 

Gluta merangsang kadar nitric oxide yang bisa memperlebar pembuluh darah. Selain itu, antioksidan ini mengurangi risiko pembuluh darah rusak.

10. Menghambat perkembangan kanker

Beberapa penelitian menemukan bahwa gluta memiliki manfaat untuk mencegah kanker berkembang lebih parah.

Namun, gluta juga bisa membuat sel kanker lebih kebal terhadap pengobatan kemoterapi. Untuk itu, manfaat gluta pada pasien kanker perlu diteliti lebih lanjut.

Glutathione adalah antioksidan yang terdiri dari tiga asam amino, yaitu glisin, glutamat, dan glisin. Sebagai antioksidan, gluta berperan mengurangi peradangan dan menjaga kesehatan organ penting seperti jantung.

Tubuh memang bisa memproduksi glutathione. Namun, secara lebih optimal manfaatnya bisa diperoleh dari konsumsi suplemen glutathione.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Wu, G., Lupton, J. R., Turner, N. D., Fang, Y., & Yang, S. (2004). Glutathione Metabolism and Its Implications for Health. The Journal of Nutrition, 134(3), 489-492. https://doi.org/10.1093/jn/134.3.489

Pizzorno, J. (2014). Glutathione! Integrative Medicine: A Clinician’s Journal, 13(1), 8-12. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4684116/

Kern, J. K., Geier, D. A., Adams, J. B., Garver, C. R., Audhya, T., & Geier, M. R. (2011). A clinical trial of glutathione supplementation in autism spectrum disorders. Medical Science Monitor : International Medical Journal of Experimental and Clinical Research, 17(12), CR677. https://doi.org/10.12659/MSM.882125

Bjørklund G, Tinkov AA, Hosnedlová B, Kizek R, Ajsuvakova OP, Chirumbolo S, Skalnaya MG, Peana M, Dadar M, El-Ansary A, Qasem H, Adams JB, Aaseth J, Skalny AV. The role of glutathione redox imbalance in autism spectrum disorder: A review. Free Radic Biol Med. 2020 Nov 20;160:149-162. https://doi.org/10.1016/j.freeradbiomed.2020.07.017. Epub 2020 Jul 31. PMID: 32745763.

Søndergård SD, Cintin I, Kuhlman AB, Morville TH, Bergmann ML, Kjær LK, Poulsen HE, Giustarini D, Rossi R, Dela F, Helge JW, Larsen S. The effects of 3 weeks of oral glutathione supplementation on whole body insulin sensitivity in obese males with and without type 2 diabetes: a randomized trial. Appl Physiol Nutr Metab. 2021 Sep;46(9):1133-1142. https://doi.org/10.1139/apnm-2020-1099. Epub 2021 Mar 19. PMID: 33740389.

Ellulu, M. S., Patimah, I., Rahmat, A., & Abed, Y. (2017). Obesity and inflammation: The linking mechanism and the complications. Archives of Medical Science : AMS, 13(4), 851-863. https://doi.org/10.5114/aoms.2016.58928

Silvagno, F., Vernone, A., & Pescarmona, G. P. (2020). The Role of Glutathione in Protecting against the Severe Inflammatory Response Triggered by COVID-19. Antioxidants, 9(7). https://doi.org/10.3390/antiox9070624

Kwon, D. H., Cha, J., Lee, H., Hong, H., Park, C., Park, H., Kim, Y., Kim, S., Kim, S., Hwang, J., & Choi, Y. H. (2019). Protective Effect of Glutathione against Oxidative Stress-induced Cytotoxicity in RAW 264.7 Macrophages through Activating the Nuclear Factor Erythroid 2-Related Factor-2/Heme Oxygenase-1 Pathway. Antioxidants, 8(4). https://doi.org/10.3390/antiox8040082

Farhat, Z., Browne, R. W., Bonner, M. R., Tian, L., Deng, F., Swanson, M., & Mu, L. (2018). How do glutathione antioxidant enzymes and total antioxidant status respond to air pollution exposure? Environment international, 112, 287. https://doi.org/10.1016/j.envint.2017.12.033

Honda, Y., Kessoku, T., Sumida, Y., Kobayashi, T., Kato, T., Ogawa, Y., Tomeno, W., Imajo, K., Fujita, K., Yoneda, M., Kataoka, K., Taguri, M., Yamanaka, T., Seko, Y., Tanaka, S., Saito, S., Ono, M., Oeda, S., Eguchi, Y., . . . Nakajima, A. (2017). Efficacy of glutathione for the treatment of nonalcoholic fatty liver disease: An open-label, single-arm, multicenter, pilot study. BMC Gastroenterology, 17. https://doi.org/10.1186/s12876-017-0652-3

Prussick, R., Prussick, L., & Gutman, J. (2013). Psoriasis Improvement in Patients Using Glutathione-enhancing, Nondenatured Whey Protein Isolate: A Pilot Study. The Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology, 6(10), 23-26. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3805302/

Andreja Trpkovic, Ivana Resanovic, Julijana Stanimirovic, Djordje Radak, Shaker A. Mousa, Desanka Cenic-Milosevic, Danimir Jevremovic & Esma R. Isenovic (2015) Oxidized low-density lipoprotein as a biomarker of cardiovascular diseases, Critical Reviews in Clinical Laboratory Sciences, 52:2, 70-85, https://doi.org/10.3109/10408363.2014.992063

Baldelli, S., Ciccarone, F., Limongi, D., Checconi, P., Palamara, A. T., & Ciriolo, M. R. (2019). Glutathione and Nitric Oxide: Key Team Players in Use and Disuse of Skeletal Muscle. Nutrients, 11(10). https://doi.org/10.3390/nu11102318

Ciofu, O., Smith, S., & Lykkesfeldt, J. (2019). Antioxidant supplementation for lung disease in cystic fibrosis. Cochrane Database of Systematic Reviews, 2019(10). https://doi.org/10.1002/14651858.cd007020.pub4

Arosio, E., De Marchi, S., Zannoni, M., Prior, M., & Lechi, A. (2002, August). Effect of glutathione infusion on leg arterial circulation, cutaneous microcirculation, and pain-free walking distance in patients with peripheral obstructive arterial disease: a randomized, double-blind, placebo-controlled trial. In Mayo Clinic Proceedings (Vol. 77, No. 8, pp. 754-759). Elsevier. https://doi.org/10.4065/77.8.754

Traverso, N., Ricciarelli, R., Nitti, M., Marengo, B., Furfaro, A. L., Pronzato, M. A., Marinari, U. M., & Domenicotti, C. (2013). Role of Glutathione in Cancer Progression and Chemoresistance. Oxidative Medicine and Cellular Longevity, 2013. https://doi.org/10.1155/2013/972913

Versi Terbaru

13/06/2023

Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Ilham Fariq Maulana


Artikel Terkait

6 Fakta di Balik Mitos Buah Durian yang Perlu Anda Tahu

6 Manfaat Flavonoid, Mencegah Kanker dan Diabetes


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 13/06/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan