backup og meta

Mengulik Peran Penting Enzim Katalase Dalam Proses Metabolisme Tubuh

Mengulik Peran Penting Enzim Katalase Dalam Proses Metabolisme Tubuh

Tubuh manusia tersusun dari banyak komponen kompleks yang saling berhubungan satu sama lain. Salah satu bagian penting yang membuat metabolisme di dalam tubuh Anda berjalan lancar adalah enzim katalase. Meski kurang populer, enzim satu ini ternyata memiliki peran sangat penting buat tubuh Anda. Yuk, cari tahu fungsi dan peran enzim katalase di sini.

Apa itu enzim katalase?

Enzim katalase adalah molekul yang terbentuk dari protein yang fungsi utamanya sebagai katalisator. Katalisator adalah proses untuk mempercepat reaksi dalam berbagai proses kimia di dalam tubuh.

Enzim ini dapat ditemukan pada hampir semua makhluk hidup di muka bumi, baik itu hewan, tumbuhan, dan manusia. Pada manusia, enzim ini ditemukan di hati.

Enzim katalase bekerja dengan cara mengurai hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen. Enzim ini mencegah penumpukkan hidrogen peroksida dalam tubuh serta melindungi organel dan jaringan seluler dari radikal bebas.

Hidrogen peroksida adalah senyawa kimia yang terus diproduksi oleh berbagai reaksi metabolisme di dalam tubuh. Penumpukkan hidrogen peroksida dapat menyebabkan kerusakan dalam tubuh karena senyawa kimia ini dapat menyerang biokimia penting seperti protein dan DNA.

Apa saja fungsi enzim katalase?

1. Melawan radikal bebas

masalah kulit

Tubuh Anda bisa terpapar radikal bebas dari lingkungan sekitar, seperti sinar matahari, radiasi, ozon, asap rokok, asap kendaraan, polusi udara, bahan kimia industri, bahkan makanan yang Anda makan dan minuman yang Anda minum. Tak hanya itu, sebenarnya tubuh Anda juga menghasilkan radikal bebas dari proses metabolisme dalam tubuh, misalnya saat bernapas, berolahraga, dan mencerna makanan.

Radikal bebas sendiri adalah molekul kimia yang bersifat tidak stabil dan sangat reaktif. Molekul ini mampu menyerang berbagai molekul lain dalam tubuh, seperti lipid, asam nukleat, dan protein sebagai target utama. Jika dibiarkan terus, radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan permanen pada sel, protein dan DNA yang mengakibatkan gangguan keseimbangan dalam tubuh. Penumpukan radikal bebas akan membuat Anda lebih rentan mengalami infeksi, penyakit sendi, penyakit kardiovaskuler, dan gangguan mental. Radikal bebas juga ikut memicu penuaan dini.

Nah, di sinilah peran enzim katalase dibutuhkan. Enzim katalase berperan untuk melawan efek radikal bebas di dalam tubuh. Enzim ini mengubah radikal superoksida berbahaya menjadi hidrogen peroksida yang kemudian terurai menjadi oksigen dan air yang bermanfaat untuk tubuh.

2. Campuran dalam bahan makanan

label makanan kemasan

Selain bermanfaat untuk tubuh, enzim katalase sintesis atau buatan juga banyak digunakan dalam industri makanan. Kombinasi antara enzim katalase dengan senyawa kimia lainnya dapat menghilangkan senyawa hidrogen peroksida yang dihasilkan susu, sehingga dapat digunakan untuk memproduksi berbagai produk olahan susu, seperti keju.

Tak hanya itu, katalase juga dapat digunakan dalam pembungkus makanan untuk mencegah terjadinya proses oksidasi pada makanan yang dibungkus.

3. Cairan pembersih lensa kontak

lensa kontak sklera

Katalase terkadang juga digunakan dalam produk pembersih lensa kontak. Beberapa jenis lensa kontak yang dijual bebas di pasar ternyata dibersihkan menggunakan larutan hidrogen peroksida.

Setelah dibersihkan, lensa kontak tersebut dibilas menggunakan larutan yang mengandung enzim katalase agar senyawa hidrogen peroksida yang menempel pada lensa kontak dapat terurai (terdekomposisi) sebelum akhirnya digunakan kembali.

4. Campuran dalam produk masker wajah

masker yogurt

Selain digunakan sebagai agen pembersih pada lensa kontak, enzim katalase juga digunakan dalam dunia kecantikan. Senyawa kimia satu ini sering dijadikan campuran bahan dalam beberapa produk masker wajah.

Penggunaan enzim katalase pada beberapa produk masker wajah berperan untuk membantu meningkatkan oksigenasi sel pada lapisan kulit wajah paling atas (epidermis). Oksigenasi berfungsi mempercepat regenerasi sel kulit wajah, sehingga kulit wajah jadi lebih cerah dan tidak kusam.

Kondisi kesehatan yang dipengaruhi oleh enzim katalase

1. Acatalasemia

beda sariawan dan herpes

Acatalasemia adalah suatu kondisi yang disebabkan karena kadar enzim katalase dalam tubuh terlalu rendah. Gen CAT yang bertugas memberikan instruksi pembentukan enzim katalase, ketika terjadi mutasi pada gen CAT maka pembentukan enzim tersebut menurun dan kadarnya dalam tubuh pun menjadi rendah. Akibatnya, hidrogen peroksida menumpuk di dalam tubuh dan memicu berbagai kerusakan jaringan atau sel.

Beberapa orang yang terkena penyakit ini memiliki luka terbuka (bisul) di dalam mulut yang menyebabkan kematian jaringan lunak (gangren). Sayangnya, kebanyakan orang tidak menyadari bahwa dirinya terkena acatalasemia karena umumnya tidak menimbulkan gejala berarti. Kadang, gejala yang muncul serupa dengan penyakit lain.

Studi menunjukkan bahwa orang dengan acatalasemia berisiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 dibandingkan yang tidak memiliki kondisi tersebut. Para peneliti menduga bahwa kondisi ini juga bisa menjadi faktor risiko untuk penyakit kronis lainnya.

Meski begitu, komplikasi akibat acatalasemia jarang terjadi karena dalam banyak kasus kondisi ini dapat diatasi dengan menjaga kesehatan mulut.

2. Muncul uban

rambut beruban

Uban alias rambut putih ternyata tidak semata-mata muncul karena proses penuaan saja, lho. Faktanya, pertumbuhan uban bisa dipicu akibat pasokan enzim katalase yang rendah dalam tubuh.

Penelitian menunjukkan bahwa uban disebabkan karena adanya reaksi biokimia di dalam sel rambut. Proses kemunculan uban ini dapat dipicu ketika kadar enzim katalase di dalam tubuh menurun. Kekurangan enzim katalase ini menyebabkan senyawa hidrogen peroksida pada rambut tidak dapat diurai.

Hidrogen peroksida diproduksi secara alami dalam tubuh manusia dan merupakan agen pengoksidasi serta pemutihan yang kuat. Nah, penumpukkan hidrogen peroksida di dalam tubuh inilah yang menyebabkan rambut memutih dari dalam hingga ke luar rambut.

Jadi, rambut uban tak hanya dimiliki lansia saja. Orang dewasa, remaja, atau bahkan anak-anak bisa saja memiliki uban jika pasokan enzim katalase di dalam tubuhnya berkurang. Selain itu, remaja dan anak-anak juga lebih mungkin memiliki uban apabila memiliki faktor genetik atau keturunan. Faktor penyebab ini tidak bisa diubah, jadi Anda bisa saja memiliki rambut beruban di usia muda.

3. Penyakit saraf kronis

penyebab parkinson Trihexyphenidyl obat

Penumpukkan radikal bebas di dalam tubuh akibat penurunan enzim katalase dan enzim antioksidan lainnya dapat menyebabkan kerusakan struktur sel, termasuk komponen lipid (lemak), protein, dan DNA. Kondisi tersebut memengaruhi mitokondria sel, yaitu bagian pembentuk energi di dalam sel.

Akibatnya, komponen biokimia pada mitokondria seperti protein, lipid, dan DNA akan mengalami proses oksidasi. Nah, kondisi ini lah inilah yang disebut stres oksidatif.

Para ahli menduga bahwa terjadinya stres oksidatif dalam tubuh dapat memicu berbagai penyakit saraf kronis seperti penyakit Parkinson, Alzheimer, Huntington dan stroke.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Catalase – https://www.britannica.com/science/catalase diakses pada 2 Desember 2018

Catalase Enzyme Mutations and Their Assication with Diseases – https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15771551 diakses pada 2 Desember 2018

How Catalase Works – https://www.ebi.ac.uk/interpro/potm/2004_9/Page2.htm diakses pada 2 Desember 2018

What Is the Role of Catalase? – https://sciencing.com/role-catalase-5521462.html diakses pada 2 Desember 2018

https://ghr.nlm.nih.gov/condition/acatalasemia#genes

Versi Terbaru

10/11/2020

Ditulis oleh Risky Candra Swari

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Ajeng Quamila


Artikel Terkait

Berbagai Enzim pada Pencernaan Manusia serta Fungsinya

Masih Bingung Bedanya Hormon dan Enzim? Ini Jawabannya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 10/11/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan