Ada banyak zat yang berperan dalam menjalankan fungsi tubuh, seperti hormon dan enzim. Anda mungkin sudah sering mendengar fungsi hormon dan enzim, tapi bagaimana dengan koenzim?
Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None
Ada banyak zat yang berperan dalam menjalankan fungsi tubuh, seperti hormon dan enzim. Anda mungkin sudah sering mendengar fungsi hormon dan enzim, tapi bagaimana dengan koenzim?
Koenzim adalah zat yang membantu kerja enzim.
Perlu diketahui, enzim adalah zat yang terbentuk dari protein dan berfungsi untuk melancarkan serta mempercepat reaksi kimia pada tubuh.
Ada perbedaan antara hormon dan enzim. Enzim mempercepat reaksi kimia, sedangkan hormon diproduksi suatu organ dan mengirim pesan ke organ tubuh lainnya agar menimbulkan reaksi kimia.
Tak seperti enzim, koenzim bukan terbentuk dari protein, melainkan dari zat organik, yaitu zat yang mengandung karbon.
Coenzyme melekat dengan enzim dan hanya bisa bekerja bila terdapat enzim.
Berikut beberapa fungsi dan cara kerja koenzim di dalam tubuh.
Koenzim berperan penting dalam menggunakan dan menyimpan energi di dalam sel tubuh.
Tubuh nantinya juga mendaur ulang senyawa ini agar bisa mengisi tenaga di dalam sel tubuh berkali-kali.
Fungsi koenzim mampu menjaga tubuh dari paparan radikal bebas yang membuat sel-sel tubuh rusak.
Karena sifat ini, senyawa ini berperan sebagai antioksidan.
Koenzim membantu berjalannya reaksi kimia bernama reaksi redoks. Reaksi kimia ini berperan penting untuk:
Ada dua bagian besar coenzyme, yaitu vitamin dan nonvitamin. Keduanya pun terbagi lagi menjadi beberapa jenis yang lebih kecil.
Ini adalah salah satu contoh senyawa dengan jenis nonvitamin. Senyawa ini juga paling banyak ditemukan dalam tubuh.
Mengutip buku terbitan Statpearls Publishing (2022), fungsi ATP adalah mengangkut dan memberikan pasokan energi agar sel bisa melakukan reaksi kimia.
Selain itu, ATP diperlukan untuk kontraksi otot. Agar fungsinya ini berjalan dengan normal, ATP membawa mineral fosfat dan energi ke berbagai sel-sel tubuh.
Ketika fosfat di dalam senyawa ini hilang, energi pun lepas.
Tanpa senyawa ini, sel-sel tubuh tidak mendapatkan energi. Akibatnya, fungsi tubuh tidak berjalan dengan baik.
NAD adalah koenzim yang berasal dari turunan vitamin B3. NAD penting untuk reaksi redoks dan menyediakan energi untuk sel tubuh.
Senyawa ini juga merupakan antioksidan yang melindungi sel-sel dari kerusakan akibat paparan radikal bebas.
Kekurangan NAD membuat Anda kelelahan akibat sel-sel tubuh kekurangan pasokan tenaga.
Dalam kasus parah, kekurangan senyawa ini menyebabkan penyakit pellagra.
Mengutip situs Mayo Clinic, coenzyme Q10 bersifat antioksidan. Tubuh menggunakan senyawa ini untuk pertumbuhan dan perbaikan sel.
Kadar coenzyme Q10 akan menurun seiring bertambahnya usia.
Jumlahnya pun berkurang bila Anda mengalami beberapa masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, distrofi otot, kanker, dan penyakit Parkinson.
Selain itu, mengonsumsi obat penurun kolesterol jenis statin mengurangi kadar senyawa ini di dalam tubuh.
Koenzim A atau asetil-KoA berasal dari vitamin B5. Ada beberapa macam fungsi koenzim A, yaitu memulai produksi asam lemak di dalam sel.
Asam lemak ini penting untuk memberikan jalan keluar-masuknya zat-zat ke sel tubuh.
Senyawa ini juga membantu memunculkan reaksi kimia yang menghasilkan ATP.
Ini adalah koenzim yang berasal dari folat atau vitamin B9. Senyawa ini berguna untuk mengolah asam amino menjadi energi.
Kekurangan tetrahidrofolat bisa memicu anemia.
Senyawa ini berasal dari vitamin B12.
Sebagai pembantu enzim, senyawa ini berfungsi memunculkan reaksi kimia agar sel saraf bisa tumbuh serta kematian sel saraf bisa ditunda.
Kekurangan senyawa ini bisa menyebabkan anemia pernisiosa.
Koenzim dari turunan vitamin B1 ini berguna untuk untuk memecah karbohidrat agar bisa digunakan untuk memasok energi.
Selain itu, tiamin fosfat mengubah asam amino di dalam tubuh.
Kekurangan senyawa ini bisa menyebabkan beri-beri.
Anda perlu mengonsumsi makanan dengan zat gizi seimbang agar tubuh memiliki koenzim yang mencukupi.
Berikut sumber asupan yang bisa Anda dapatkan berdasarkan jenis-jenisnya.
Anda bisa mengonsumsi asupan tinggi asam lemak dan protein dari ayam, ikan kembung, dan kacang-kacangan.
Beberapa asupan yang bisa meningkatkan kadar NAD, yaitu:
Untuk meningkatkan jenis koenzim tersebut, sebenarnya Anda bisa mengonsumsi beberapa makanan, seperti:
Sumber koenzim A terbaik berasal dari asupan hewani, seperti daging sapi, ayam, dan liver.
Meski demikian, ada pula sumber lain yang bisa Anda coba, yaitu:
Selain berasal dari daging hewan, sumber senyawa ini sering dijumpai pada sayur dan buah, seperti:
Sumber senyawa pembantu enzim ini biasanya didapat dari asupan hewani, seperti:
Untuk memenuhi koenzim ini, Anda bisa mencoba beragam makanan, seperti:
Koenzim adalah senyawa yang membantu kinerja enzim dalam berlangsungnya reaksi kimia.
Sebagian coenzyme berasal dari turunan vitamin B. Untuk itu, tubuh bisa mendapatkan asupan senyawa ini dari makanan yang merupakan sumber vitamin B.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar