backup og meta

5 Jenis Jaringan Ikat dan Fungsinya dalam Tubuh Manusia

5 Jenis Jaringan Ikat dan Fungsinya dalam Tubuh Manusia

Terdapat empat jenis jaringan pada manusia yang memiliki struktur dan fungsi berbeda, salah satunya jaringan ikat. Jaringan ini berperan dalam menopang dan mempertahankan kerangka tubuh dan organ-organ di dalamnya. 

Apa itu jaringan ikat?

Jaringan manusia sendiri adalah sekumpulan sel yang memiliki struktur sama untuk membentuk organ dan bagian tubuh lainnya.

Jaringan ikat adalah salah satu kumpulan sel utama yang paling banyak dan tersebar luas pada tubuh manusia. 

Terdapat macam-macam jaringan pada manusia, yakni jaringan otot, jaringan ikat, jaringan epitel, dan jaringan saraf.

Sesuai dengan namanya, jaringan ini berfungsi menopang, melindungi, dan memberi struktur organ lain dalam tubuh.

Dengan kata lain, kumpulan sel ini menghubungkan setiap jaringan dan organ penyusun tubuh agar bisa menjalankan fungsinya dengan baik. 

Fungsi jaringan ikat pada tubuh manusia

Fungsi jaringan ikat yang utama adalah penghubung antara organ tubuh yang berbeda.

Sebagai contoh, jaringan ini merupakan selubung (penutup) yang mengelilingi sel-sel otot.

Jenis jaringan ini juga bisa berupa urat yang melekatkan otot ke tulang dan terdapat di antara kerangka tulang yang mendukung postur tubuh.

Jaringan ini juga memiliki beberapa fungsi penting lainnya sebagai berikut.

  • Memberikan perlindungan untuk jaringan dan organ dalam tubuh, misalnya dalam bentuk kapsul fibrosa (jaringan berbentuk serabut) dan tulang.
  • Melindungi tubuh dari paparan mikroorganisme, seperti virus atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh.
  • Membantu memindahkan cairan, nutrisi, zat sisa, dan menghantarkan pesan dari jaringan saraf ke organ.
  • Menyimpan kelebihan energi dalam bentuk lemak yang sekaligus membantu mempertahankan suhu tubuh.
  • Memperbaiki jaringan tubuh yang rusak.

Struktur jaringan ikat

struktur jaringan ikat

Sel-sel penyusun jaringan ikat tersebar dalam matriks ekstraseluler. Matriks ini terdiri dari dua komponen utama, yakni bahan dasar dan serat protein.

Bahan dasarnya berupa cairan kental bening yang mengisi ruang antara sel dan serat. Selain dalam bentuk cairan, bahan dasar bisa berupa padatan, seperti halnya jaringan tulang.

Sementara itu, serat protein berperan menopang ikatan antar sel. Ada tiga jenis serat protein, yakni serat kolagen, serat elastis, dan serat retikuler.

1. Serat kolagen

Serat yang tersusun dari protein kolagen dapat mengikat dengan kuat dan bersifat fleksibel.

Penyusun jaringan ini terdapat pada tendon, ligamen, kulit, kornea, tulang rawan, dan pembuluh darah.

2. Serat elastis

Serat ini tersusun atas protein elastin. Struktur serat panjang dan tipis sehingga bisa membentuk cabang-cabang dalam matriks.

Sifat serat yang elastis membantu jaringan meregang dan kembali ke bentuk semula, misalnya pada ligamen dan kulit.

3. Serat retikuler

Serat ini tersusun dari jenis protein yang sama seperti serat kolagen, tetapi ikatannya lebih sempit dan bercabang-cabang. 

Jenis serat jaringan ikat ini terdapat pada seluruh tubuh, tetapi lebih banyak pada organ lunak, seperti hati dan limpa.

Jenis jaringan ikat

Secara umum, jenis jaringan ini terdiri dari empat kategori utama, yakni jaringan ikat sejati (connective proper), tulang rawan, tulang, dan darah.

Jaringan ikat sejati selanjutnya terbagi dalam dua kelompok, yakni jaringan ikat longgar (loose connective tissue) dan padat (dense connective tissue).

Berikut ini adalah penjelasan dan fungsi nya dalam tubuh manusia.

1. Jaringan ikat longgar

Loose connective tissue umumnya terdapat di antara organ yang berperan dalam menerima pesan sekaligus menghubungkan jaringan di sekitarnya. 

Bagian ini juga mengandung banyak sel sehingga memungkinkan perpindahan air, garam, dan berbagai nutrisi di dalamnya.

Selanjutnya, jaringan ini terdiri dari jaringan adiposa, jaringan areolar, dan jaringan retikuler.

  • Jaringan adiposa. Sebagian besar terdiri dari sel-sel penyimpanan lemak yang disebut adiposit.
  • Jaringan areolar. Jaringan ini juga membantu melindungi tubuh dari infeksi, yakni dengan menyerap kelebihan cairan dari bagian yang meradang.
  • Jaringan retikuler. Struktur jaringan ini menjadi kerangka pendukung untuk jaringan dan organ lunak, seperti kelenjar getah bening, limpa, hati, dan sumsum tulang.

2. Jaringan ikat padat

Jaringan pada manusia

Dense connective tissue mengandung lebih banyak serat kolagen dan sedikit bahan dasar.

Alhasil, jaringan ini punya ketahanan atau resistensi lebih besar terhadap peregangan. 

Terdapat tiga jenis utama dari jaringan ini, berikut penjelasannya.

  • Jaringan ikat padat teratur. Jenis jaringan ini terusun atas serat sejajar sehingga memiliki kekuatan yang kuat serta tahan terhadap peregangan.
  • Jaringan ikat padat tidak teratur. Jaringan ini ditemukan di bagian tubuh yang mudah tertarik ke berbagai arah seperti lapisan kulit dalam (dermis) dan kapsul sendi.
  • Jaringan ikat elastis. Hal ini memunkinkan jaringan kembali ke panjang aslinya setelah tertarik atau meregang, seperti pada dinding saluran pernapasan dan pembuluh arteri.

3. Tulang rawan

Tulang rawan atau kartilago terdiri dari sel-sel khusus yang disebut kondroblas. Berbeda dari jaringan lain, tulang rawan tidak mengandung pembuluh darah.

Kumpulan sel yang fleksibel ini ditemukan pada sejumlah bagian tubuh, sendi antartulang, telinga, hidung, saluran pernapasan, dan cakram tulang belakang.

Tulang rawan terbagi dalam tiga jenis, yakni tulang rawan hialin, tulang rawan elastis, dan tulang rawan fibrosa (fibrokartilago).

  • Tulang rawan hialin. Jaringan ini berfungsi sebagai bantalan yang menyerap guncangan sehingga tidak menyebabkan kerusakan pada organ. Tulang rawan hialin terdapat pada rusuk, hidung, trakea, dan laring.
  • Tulang rawan elastis. Susunan tulang rawan elastis mirip dengan tulang rawan hialin, tetapi mengandung lebih banyak serat elastis dan kolagen. Tekstur tulang rawan ini sangat fleksibel dan mampu mempertahankan struktur jaringan yang ditopangnya, seperti pada daun telinga.
  • Tulang rawan fibrosa. Fibrokartilago terdiri dari campuran tulang rawan hialin dan jaringan ikat padat teratur. Tulang rawan ini dapat menahan guncangan berat dengan baik.

4. Tulang

Tulang merupakan jaringan penyokong yang memiliki struktur paling keras.

Jaringan ini memiliki fungsi untuk melindungi organ-organ dalam dan mendukung postur tubuh.

Sebagian besar tulang terbentuk dari kalsium hidroksiapatit, yakni jenis kalsium fosfat yang membuat tulang menjadi kaku dan keras.

Lapisan luar tulang terdiri dari jaringan tulang kompak dengan tampilan halus, putih, dan padat. Bagian inilah yang menyumbang 80% total massa tulang pada rangka tubuh orang dewasa.

Ada pula jaringan tulang trabekular atau spons yang mengisi bagian dalam. Bagian ini lebih ringan sekaligus memberi ruang untuk pembuluh darah dan sumsum.

5. Darah

kalsium dalam darah

Darah merupakan jaringan ikat cair. Cairan dalam tubuh ini bertujuan membawa zat gizi dan oksigen ke sel. Darah juga mengangkut produk sisa metabolisme dari dalam sel.

Darah terdiri atas sel dan matriks cairan. Terdapat empat komponen darah manusia, yakni plasma darah, sel darah merah, sel darah putih, keping darah, dan plasma darah.

Meski begitu, darah tidak menghubungkan jaringan dengan sel-sel tubuh.

Menjaga kesehatan kumpulan sel ini sangat penting untuk Anda lakukan mengikat fungsinya yang menghubungkan semua struktur dalam tubuh Anda.

Masalah kesehatan tertentu mungkin memengaruhi jaringan tubuh ini. Kondisi ini disebut sebagai penyakit jaringan ikat.

Dikutip dari Cleveland Clinic, terdapat lebih dari 200 jenis gangguan pada jaringan ini, termasuk rematik, skleroderma, dan lupus eritematosus sistemik.

Apabila Anda memiliki kekhawatiran akan gejala yang terkait gangguan tersebut, konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan solusi terbaik.

Ringkasan

  • Jaringan ikat adalah kumpulan sel pada manusia yang memiliki fungsi penting dalam menopang, melindungi, dan menghubungkan organ-organ tubuh.
  • Jenisnya terdiri dari jaringan ikat sejati (longgar dan padat), tulang rawan, tulang, dan darah.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Connective Tissue. National Cancer Institute. Retrieved 16 December 2024, from https://www.cancer.gov/publications/dictionaries/cancer-terms/def/connective-tissue

Connective Tissue: Anatomy and Physiology. (n.d.). Lumen. Retrieved 16 December 2024, from https://courses.lumenlearning.com/nemcc-ap/chapter/connective-tissue-supports-and-protects/

Connective Tissue: Boundless Anatomy and Physiology. (n.d.). Lumen. Retrieved 16 December 2024, from https://courses.lumenlearning.com/boundless-ap/chapter/connective-tissue/

Connective Tissue Disease: Types, Diagnosis, Symptoms & Causes. Cleveland Clinic. (2019). Retrieved 16 December 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/14803-connective-tissue-diseases

Otani, Y., Yoshikawa, S., Nagao, K., Tanaka, T., Toyooka, S., & Fujimura, A. (2023). Connective tissue mast cells store and release noradrenaline. The Journal of Physiological Sciences73(1), 24.

Versi Terbaru

23/12/2024

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Mengenal Sistem Otot Manusia dan Masing-Masing Fungsinya

Berbagai jenis Penyakit yang Dapat Menyerang Sendi dan Tendon


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 3 minggu lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan