Kurangnya asupan bergizi dan tidak cukupnya istirahat akibat aktivitas harian yang padat bisa memengaruhi ketahanan tubuh. Jika imunitas menurun, tubuh lebih berisiko terserang penyakit. Untuk menjaga daya tahan tubuh tetap kuat, Anda bisa rutin mengonsumsi beberapa bahan herbal. Apa saja jenisnya?
Jenis-jenis herbal yang bermanfaat bagi daya tahan tubuh
Berikut ini adalah beberapa tanaman herbal yang mampu memperkuat sistem imun.
1. Ginseng
Sejak lama ginseng dikenal sebagai tanaman herbal yang bermanfaat menjaga kekebalan tubuh. Tanaman ini mengandung berbagai senyawa aktif yang bisa memberikan efek pemulihan bagi tubuh.
Studi terbitan jurnal Journal of Ginseng Research (2021) menemukan bahwa terdapat berbagai senyawa yang penting pada gingseng yang bisa meningkatkan imunitas, seperti:
- saponin,
- protein,
- asam amino,
- alkaloid,
- fenolik,
- terpenoid,
- fitosterol,
- vitamin B, dan
- berbagai mineral.
Penelitian ini menemukan senyawa-senyawa pada gingseng ini mampu meningkatkan jumlah dan aktivitas sel T dan sel B dalam sistem imun.
Sel T berguna untuk memberantas infeksi di dalam tubuh, mengurangi reaksi berlebihan sistem imun terhadap zat yang tidak berbahaya (reaksi alergi), dan memperkuat tubuh dari ancaman kanker.
Sementara itu, sel B bekerja dengan cara memproduksi antibodi yang bertugas melawan bakteri dan virus. Artinya, gingseng dapat membantu kerja sistem imun melawan infeksi.
Ginseng pun membantu mengurangi senyawa sitokin yang memicu peradangan tubuh. Jadi, tidak heran bila ginseng cocok sebagai obat herbal untuk memperkuat daya tahan tubuh.
2. Bawang putih
Bawang putih tidak hanya digunakan dalam masakan tetapi juga bermanfaat sebagai obat herbal untuk daya tahan tubuh.
Bawang putih mengandung senyawa yang membantu sistem kekebalan tubuh melawan kuman penyebab penyakit, yakni alliin. Saat bawang putih dihancurkan atau dikunyah, alliin akan berubah menjadi allicin.
Senyawa ini berpotensi meringankan peradangan pada tubuh, mulai dari menekan kadar sitokin hingga meningkatkan respons untuk melawan virus dan bakteri.
Dalam melawan patogen, bawang putih juga mampu meningkatkan produksi makrofag, yakni sel darah putih yang juga berperan penting dalam memberantas kuman penyebab penyakit.
Selain itu, bawang putih juga berpotensi menghambat pelepasan histamin yang terlibat dalam reaksi alergi sehingga mengurangi keparahan gejala alergi.
3. Kunyit
Kunyit mengandung senyawa kurkumin (curcumin). Selain memberikan warna kuning khas pada kunyit, senyawa ini punya potensi manfaat menjaga kekebalan tubuh.
Kurkumin dapat meningkatkan kadar antibodi, tepatnya imunoglobulin G dan imunoglobulin M. Keduanya berperan penting untuk melawan infeksi bakteri dan virus.
Selain itu, kunyit membantu mengaktifkan sel T. Dengan begitu, tubuh tidak rentan mengalami reaksi berlebih akibat zat-zat asing yang sebenarnya tidak berbahaya.
Kunyit juga mampu menurunkan senyawa sitokin yang memicu peradangan pada tubuh. Kurkumin bisa menghambat pertumbuhan bakteri Helicobacter pylori yang menyebabkan penyakit saluran pencernaan gastritis.
Perlu Anda ketahui, gastritis akan memicu peradangan sehingga lapisan pelindung saluran pencernaan melemah. Jika kondisi ini terjadi, saluran pencernaan rentan terkena infeksi bakteri jahat lainnya yang makin melemahkan sistem imun.
4. Daun kelor
Daun kelor seringkali diolah menjadi tambahan sup atau dihaluskan menjadi bubuk obat herbal. Daun ini pun kerap digunakan sebagai bahan herbal untuk daya tahan tubuh oleh orang Indonesia.
Daun dari tanaman Moringa oleifera ini memberikan efek meningkatkan daya tahan tubuh melalui beberapa cara.
Pertama, daun kelor mampu bekerja langsung memberantas patogen virus, bakteri, dan jamur berbahaya. Kandungan asam amino dan flavonoidnya mampu mengurangi daya tahan hidup mikroorganisme berbahaya pada tubuh.
Kedua, daun kelor mampu mengurangi respons peradangan pada sel imun tubuh. Efek ini akan berpotensi mengurangi risiko terkena penyakit akibat peradangan kronis, kelainan imun, dan penyakit autoimun.
Tidak hanya itu, daun kelor juga mempercepat produksi sel fibroblas sehingga luka pun cepat sembuh dan mengurangi risiko infeksi pada luka.