backup og meta

Lupus Nefritis

Lupus Nefritis

Lupus nefritis umum dialami oleh orang dengan penyakit lupus (odapus) yang terjadi setelah bertahun-tahun mengalami gejala awal lupus. Dengan melakukan perawatan yang tepat dan perubahan gaya hidup, kondisi ini bisa diatasi dan dicegah komplikasinya.

Apa itu lupus nefritis?

Lupus nefritis adalah salah satu dari penyakit SLE (Systemic Lupus Erythematosus) yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang ginjal sehingga menyebabkan peradangan dan kerusakan organ.

Peradangan yang terjadi bisa mengganggu kinerja ginjal secara keseluruhan. 

Hal inilah yang menyebabkan penderitanya mengalami gangguan pembuangan limbah dari darah, gangguan jumlah cairan tubuh, dan gangguan kadar hormon untuk mengontrol tekanan serta volume darah.

Seberapa umum penyakit ini?

Sekitar 50% odapus umumnya menderita lupus nefritis. Selain itu, sekitar 80% anak penderita lupus juga mengalami kondisi ini.

Tanda dan gejala lupus nefritis

Gejala lupus nefritis cenderung berkembang sekitar 5 tahun setelah gejala lupus pertama muncul. 

Penyakit lupus nefritis bisa menjadi tanda pertama bahwa seseorang memiliki SLE (lupus eritematosus sistemik) atau penyakit autoimun kronis.

Dalam beberapa kasus, autoimun lupus nefritis bisa menjadi satu-satunya tanda SLE.

Gejala lupus nefritis yang umum dialami berupa kondisi berikut.

  • Adanya darah dalam urine.
  • Urine berbusa karena terlalu banyak protein.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Bengkak di pergelangan kaki, betis, dan terkadang di tangan serta wajah.
  • Tingginya kadar kreatinin atau produk limbah dalam darah.
  • Penambahan berat badan secara signifikan.
  • Meningkatkan frekuensi buang air kecil pada malam hari.

Kapan harus periksa ke dokter?

Jika Anda memiliki riwayat gejala lupus eritematosus sistemik (SLE), penting untuk waspada terhadap gejala yang menunjukkan masalah dengan ginjal.

Sebaiknya Anda segera memeriksakan diri kepada dokter jika mengalami salah satu dari gejala yang disebutkan di atas, apalagi gejala sudah sangat mengganggu.

Jika kondisi tidak segera diobati, gejala lupus bisa bertambah buruk dan berujung pada gagal ginjal. Perawatan gagal ginjal mungkin memerlukan dialisis atau transplantasi ginjal.

Penyebab lupus nefritis

gejala sakit ginjal pada wanita

Lupus nefritis disebabkan karena sistem imun tubuh menyerang ginjal sehingga menyebabkan peradangan dan fungsi ginjal tidak normal. Belum diketahui penyebab kondisi ini bisa terjadi.

Namun, para ahli percaya bahwa faktor keturunan, kondisi medis, dan faktor lingkungan seperti paparan bahan kimia atau polutan tertentu mungkin berperan dalam perkembangan penyakit ini.

Faktor risiko lupus nefritis

Hanya orang dewasa dan anak-anak penderita lupus yang terkena penyakit ini. Selain itu, seseorang lebih mungkin terkena lupus nefritis apabila dalam kondisi berikut ini.

  • Wanita, karena 9 dari 10 penderita lupus adalah wanita. Namun, laki-laki juga bisa mengalaminya.
  • Sering terpapar dengan virus, bakteri, bahan kimia beracun, atau polutan tertentu di lingkungan.
  • Memiliki riwayat penyakit autoimun dalam keluarga,
  • Memiliki penyakit autoimun lainnya.

Komplikasi lupus nefritis

Apabila dibiarkan atau tidak ditangani dengan baik, beberapa komplikasi lupus nefritis berikut bisa terjadi.

  • Hipertensi.
  • Gagal ginjal.
  • Peningkatan risiko kanker, terutama yang dimulai pada limfoma sel B.
  • Peningkatan risiko terkena masalah jantung dan pembuluh darah.

Diagnosis lupus nefritis

Untuk mendiagnosis kondisi ini, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik serta meninjau gejala dan mengevaluasi riwayat kesehatan pasien. 

Selain itu, berikut ini beberapa tes yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis.

  • Tes darah. Pemeriksaan ini melihat tinggi rendahnya kadar protein yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh.
  • Tes laboratorium untuk menilai fungsi ginjal.
  • Tes kreatinin untuk melihat jumlah limbah dan zat abnormal lainnya.
  • Tes protein urine untuk memeriksa protein dalam urine.
  • Biopsi ginjal untuk menentukan tingkat keparahan kerusakan ginjal.

Bisakah lupus sembuh total?

Lupus merupakan penyakit autoimun kronis yang saat ini belum memiliki obat yang dapat menyembuhkannya secara total. Pengobatan dilakukan untuk meredakan gejala, mencegah kekambuhan, dan mencegah kerusakan jangka panjang pada organ-organ tubuh penting. Namun, dengan perawatan yang tepat, banyak penderita lupus dapat menjalani kehidupan yang normal.

Pengobatan lupus nefritis

cuci darah berobat ke mana

Pengobatan dan perubahan gaya hidup merupakan hal yang paling umum direkomendasikan untuk pasien lupus nefritis. Selain itu, beberapa tindakan medis mungkin diperlukan.

1. Pengobatan

Dokter mungkin akan memberikan beberapa jenis obat-obatan yaitu sebagai berikut.

  • Obat tekanan darah. Penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE inhibitor) dan penghambat reseptor angiotensin II (ARB) membantu mengatur tekanan darah dan mengurangi kehilangan protein.
  • Obat inhibitor protein stimulasi sel limfosit B. Obat ini dirancang untuk mengurangi aktivitas sel-sel B, sejenis sel darah putih yang berperan dalam respons imun. Salah satu obat dalam kategori ini adalah Belimumab.
  • Kortikosteroid. Obat-obatan ini mencegah sistem kekebalan tubuh menyerang pembuluh darah di ginjal.
  • Obat imunosupresi. Obat ini digunakan untuk mencegah atau mengurangi respons imun yang berlebihan, yang dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan atau organ tubuh.
  • Diuretik. Obat-obatan ini untuk mengatasi kelebihan cairan dan pembengkakan serta menurunkan tekanan darah.

2. Tindakan

Selain pengobatan, berikut ini beberapa tindakan yang mungkin dilakukan dokter untuk menangani pasien jenis lupus ini.

Hal ini dilakukan karena dikutip dari NIDDK, 10% dari 30% penderita lupus nefritis mengalami gagal ginjal. Oleh karenanya, pasien memerlukan tindakan seperti berikut ini.

  • Cuci darah, yaitu prosedur untuk membersihkan darah ketika ginjal tidak berfungsi dengan baik.
  • Transplantasi ginjal, yaitu prosedur pembedahan untuk menggantikan salah satu ginjal yang rusak dengan ginjal sehat dari donor.

3. Perubahan pola makan

Penyandang lupus nefritis juga penting untuk memperhatikan pola makan. Mengonsumsi makanan yang tepat dapat membantu mengatasi masalah ginjal dan menurunkan tekanan darah. 

Beberapa makanan untuk penyandang lupus nefritis meliputi hal-hal berikut ini.

  • Makanan rendah garam dan natrium.
  • Makanan kaya protein dalam porsi kecil seperti ayam, ikan, telur, dan kacang-kacangan.
  • Makanan yang menyehatkan jantung, seperti potongan daging tanpa lemak, unggas tanpa kulit, kacang-kacangan, buah-buahan, dan sayuran.

Anda juga disarankan untuk mengonsumsi makanan rendah fosfor dan kalium. Hal ini karena kedua zat ini dapat memengaruhi fungsi ginjal.

Lupus nefritis merupakan kondisi yang serius dan membutuhkan pengobatan segera. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai berbagai kondisi yang Anda alami.

Dengan begitu, dokter dapat membantu Anda mengelola kondisi ini dan mencegah komplikasinya.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

What is lupus nephritis? (n.d.). Retrieved 23 April 2024, from https://www.lupus.org/resources/what-is-lupus-nephritis 

Lupus Nephritis & Your Kidneys. (2024). Retrieved 23 April 2024, from https://www.kidney.org/content/lupus-nephritis-your-kidneys-patients 

Lupus nephritis. (2024). Retrieved 23 April 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/lupus-nephritis/symptoms-causes/syc-20354335 

professional, C. C. medical. (2021). Lupus Nephritis: What Is It, Causes, Symptoms and Treatment. Retrieved 23 April 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21809-lupus-nephritis#symptoms-and-causes 

Lupus nephritis: MedlinePlus Medical Encyclopedia. (2023). Retrieved 23 April 2024, from https://medlineplus.gov/ency/article/000481.htm 

About Lupus Nephritis. (2021). Retrieved 23 April 2024, from https://www.pennmedicine.org/for-patients-and-visitors/patient-information/conditions-treated-a-to-z/lupus-nephritis 

Lupus & Kidney Disease (Lupus Nephritis) – NIDDK. (2017). Retrieved 23 April 2024, from https://www.niddk.nih.gov/health-information/kidney-disease/lupus-nephritis 

Tektonidou, M. G., Dasgupta, A., & Ward, M. M. (2016). Risk of End-Stage Renal Disease in Patients With Lupus Nephritis, 1971-2015: A Systematic Review and Bayesian Meta-Analysis. Arthritis & rheumatology (Hoboken, N.J.), 68(6), 1432–1441. https://doi.org/10.1002/art.39594

Versi Terbaru

25/04/2024

Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Apakah Penderita Lupus Bisa Hamil? Ini Pertimbangannya

Mungkinkah Lupus Bisa Menimbulkan Komplikasi Pada Organ Paru?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati · Tanggal diperbarui 25/04/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan