Sejumlah gejala lain yang mungkin kurang umum dari hipotiroidisme adalah:
Kenaikan berat badan secara tiba-tiba
Pengidap hipotiroidisme lebih mudah gemuk daripada orang yang sehat bukan hanya karena mereka cenderung bergerak lebih sedikit. Gangguan metabolisme yang dialami mereka menyebabkan hati, otot, dan lemak menahan kalori lebih banyak.
Hipotiroidisme menyebabkan penurunan metabolisme sehingga kalori dari bahan makanan lebih banyak disimpan dalam bentuk lemak, dibandingkan dibakar untuk menghasilkan energi dan proses pertumbuhan organ. Itulah sebabnya hipotirodisme dapat menyebabkan kegemukan pada seseorang meskipun jumlah kalori yang dimakan tidak berlebihan.
Kebotakan
Seperti sel lainnya, folikel rambut juga dipengaruhi oleh hormon tiroid. Namun sel folikel cenderung lebih sensitif terhadap penurunan kadar hormon tiroid karena mereka memiliki masa hidup yang lebih pendek sebelum mengalami regenerasi Hipotiroidisme menyebabkan folikel rambut berhenti tumbuh dan lambat laun bisa menyebabkan kebotakan jika hipotiroidisme tidak diatasi. Kebotakan akan membaik jika kadar hormon tiroid kembali normal.
Gangguan pada kulit
Sebagai lapisan pelindung pertama, sel kulit akan dengan cepat beregenerasi. Hipotiroidisme adalah dalang di balik mandeknya proses regenerasi kulit sehingga lapisan kulit mati menumpuk, menyebabkan kulit menjadi kering dan kasar. Kerusakan kelenjar tiroid yang disebabkan autoimun juga dapat menyebabkan permukaan kulit membengkak dan kemerahan atau dikenal dengan myxedema.
Carpal tunnel syndrome
Carpal tunnel syndrome adalah bentuk dari kerusakan saraf tepi akibat kekurangan hormon tiroid. Namun tidak diketahui secara keseluruhan bagaimana hipotiroidisme menyebabkan kondisi tersebut. Hipotiroidisme diketahui menyebabkan penahanan atau retensi cairan pada jaringan tertentu yang berdampak tekanan pada saraf tepi. Tanda jika seseorang mengalami hal tersebut adalah rasa nyeri, sensasi terbakar, mati rasa, dan kesemutan pada bagian saraf yang mengalami kerusakan.
Depresi
Tidak diketahui pasti bagaimana hipotiroidisme bisa menyebabkan depresi. Namun kemungkinan depresi merupakan efek samping mental akibat kurangnya energi yang dihasilkan dari metabolisme. Terlebih lagi fluktuasi hormon tiroid seperti saat sesudah melahirkan juga berkontribusi terhadap depresi postpartum.