backup og meta

Sindrom Cushing

Sindrom Cushing

Tubuh biasnaya banyak memproduksi hormon kortisol ketika stres atau melakukan aktivitas berat. Namun, apabila tubuh terlalu banyak memproduksi kortisol, Anda berisiko mengalami berbagai gangguan kesehatan. Kondisi ini disebut dengan sindrom cushing. 

Ketahui lebih lanjut seputar gejala, penyebab dan cara mengenai kondisi ini selengkapnya berikut ini. 

Apa itu sindrom cushing?

Sindrom cushing atau hiperkortisolisme adalah sekumpulan gejala yang disebabkan oleh peningkatan kadar hormon kortisol di dalam tubuh. 

Kortisol sendiri merupakan hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal. Hormon ini memiliki berbagai fungsi penting bagi tubuh, seperti mengatur kadar gula darah, mengurangi peradangan, serta mengontrol tekanan darah.

Terlalu banyak kortisol dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, osteoporosis, hingga diabetes tipe 2.

Untungnya, kondisi ini dapat disembuhkan. Biasanya, dibutuhkan waktu selama 2 hingga 18 bulan untuk pulih setelah pengobatan.

Seberapa umum kondisi  ini?

Mengutip Cleveland Clinic, sindrom cushing (cushing syndrome) cukup jarang terjadi. Sindrom ini hanya memengaruhi 40 hingga 70 orang dari 1 juta orang setiap tahunnya. 

Namun, sindrom ini lebih banyak ditemukan pada pasien berjenis kelamin wanita daripada pria. Kondisi ini juga lebih sering terjadi pada pasien dengan usia 25 – 40 tahun.

Tanda dan gejala sindrom cushing

stretch mark

Tanda-tanda dan gejala cushing syndrome dapat beragam pada masing-masing penderita. Tingkat keparahan dan durasi berlangsungnya pun bervariasi.

Namun, berikut ini beberapa gejala utama sindrom cushing yang kerap dialami.

  • Peningkatan berat badan.
  • Lengan atau tungkai yang kurus.
  • Wajah bulat.
  • Peningkatan lemak di sekitar pangkal leher.
  • Munculnya punuk berlemak di antara bahu.
  • Mudah mengalami memar.
  • Stretch mark berwarna ungu yang muncul di perut, payudara, pinggul, dan lengan bawah.
  • Otot yang lemah. 

Anak-anak dengan kondisi ini biasanya mengalami obesitas dan memiliki angka pertumbuhan yang lebih lambat dibandingkan dengan anak-anak lain.

Sementara itu, wanita yang mengalami sindrom cushing mungkin memiliki rambut berlebih pada wajah, leher, dada, perut, dan paha, periode menstruasi pun dapat menjadi tidak teratur atau bahkan terhenti. 

Di sisi lain, pria dengan kondisi ini mungkin mengalami penurunan kesuburan dan minat seks serta disfungsi ereksi

Kapan harus periksa ke dokter?

Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas ada baiknya untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Tubuh masing-masing penderita menunjukkan tanda dan gejala yang bervariasi.

Untuk mendapatkan penanganan yang paling tepat dan sesuai dengan kondisi kesehatan Anda. Pastikan selalu periksakan apapun gejala yang dialami ke dokter atau pusat layanan kesehatan terdekat.

Penyebab sindrom cushing

Penyebab utama cushing syndrome adalah meningkatnya kadar hormon kortisol. Ada beberapa hal yang bisa memicu peningkatan kadar hormon kortisol dalam tubuh, di antaranya sebagai berikut.

1. Obat-obatan glukokortikoid

Salah satu penyebab utama cushing syndrome adalah konsumsi obat-obatan glukokortikoid dalam dosis tinggi dan jangka waktu panjang.

Obat glukokortikoid seperti prednison, umumnya digunakan untuk mengobati peradangan pada tubuh, seperti rheumatoid arthritis, lupus, dan asma. Obat ini juga biasanya digunakan untuk mencegah tubuh Anda menolak organ yang ditransplantasi.

Obat glukokortikoid yang dapat menyebabkan sindrom ini tidak hanya obat minum (oral), namun juga obat suntik (injeksi) yang diberikan untuk mengatasi nyeri sendi, bursitis, dan sakit punggung.

2. Tumor pada kelenjar pituari

Sekitar 8 dari 10 kasus sindrom cushing (di luar sindrom cushing yang diakibatkan oleh obat-obatan) disebabkan oleh tumor pada kelenjar pituitari atau hipofisis. 

Adanya tumor pada kelenjar pituitari menyebabkan tubuh memproduksi terlalu banyak hormon adrenokortikotropik (ACTH) yang berperan dalam merangsang kelenjar adrenal untuk memproduksi kortisol. 

3. Tumor kortes adrenal

Tumor yang muncul di kelenjar adrenal juga bisa menyebabkan produksi kortisol yang berlebihan di dalam tubuh. 

Tumor ini umumnya bersifat jinak, tetapi dalam beberapa kasus bisa menjadi kanker yang ganas.

4. Tumor pada paru-paru, tiroid, dan kelenjar timus (sindrom ACTH ektopik)

Tumor yang terjadi di luar kelenjar pituitari juga dapat membuat tubuh memproduksi terlalu banyak ACTH dan menyebabkan peningkatan hormon kortisol. Tumor ini biasanya bersifat ganas. 

Faktor risiko sindrom cushing

Cushing syndrome adalah kondisi yang dapat terjadi pada hampir semua orang, terlepas dari apa golongan usia dan kelompok rasnya. 

Namun, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena kondisi ini. Berikut adalah faktor-faktor yang dapat memicu kemunculan sindrom cushing seperti:

  • orang dewasa dengan rentang usia antara 25 hingga 40 tahun,
  • berjenis kelamin perempuan,
  • menjalani pengobatan kortikosteroid jangka panjang, dan
  • memiliki tumor pada kelenjar adrenal dan pituitari.

Penting untuk Anda ketahui bahwa memiliki salah satu atau beberapa faktor risiko bukan berarti Anda dipastikan akan terkena suatu penyakit atau kondisi kesehatan. 

Dalam beberapa kasus, tidak menutup kemungkinan Anda dapat menderita penyakit atau kondisi kesehatan tertentu tanpa adanya satu pun faktor risiko.

Diagnosis sindrom cushing

gejala wanita ke dokter

Cushing syndrome adalah penyakit yang cukup sulit didiagnosis karena gejala-gejalanya yang menyerupai penyakit lainnya.

Untuk mendiagnosis, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik dengan memperhatikan gejala sindrom cushing pada pasien.

Dokter juga mungkin akan melakukan pemeriksaan tambahan untuk mendukung diagnosis, seperti: 

  • Tes urin 24 jam. Pemeriksaan ini berguna untuk mengukur jumlah kortisol dalam urin. Petugas kesehatan biasanya akan meminta Anda untuk mengumpulkan urin selama 24 jam. 
  • Low dose dexamethasone suppression test (DST). Tes ini dilakukan dengan cara menghitung kadar hormon kortisol dengan pemberian dexamethasone dosis rendah. Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana kelenjar adrenal merespon hormon ACTH.
  • Tes air liur. Normalnya, kadar kortisol akan menurun di malam hari. Sementara itu, penderita sindrom cushing biasanya mengalami peningkatan kortisol di air liur pada malam hari. Tes biasanya dilakukan antara pukul 11 – 12 malam.
  • Tes darah. Pemeriksaan darah berguna untuk mengukur kadar ACTH dalam darah. Jika karadnya rendah kemungkinan terdapat tumor adrenal. Namun,jika kadarnya tinggi mungkin terdapat tumor hipofisis atau ektopik.
  • High dose dexamethasone suppression test. Tes ini dilakukan untuk mengetahui gan kadar hormon kortisol dengan pemberian dexamethasone dosis tinggi, sekitar 8 milligram. 

Jika dokter menduga adanya tumor, dokter akan merekomendasikan untuk melakukan tes CT scan atau MRI perut untuk mengidentifikasi tumor. 

Pengobatan sindrom cushing

Mengutip Mayo Clinic, pengobatan sindrom cushing biasanya dilakukan untuk menurunkan jumlah kortisol dalam tubuh. 

Pengobatan kondisi ini juga bisa berbeda-beda tergantung dengan penyebab yang mendasarinya. Namun, berikut ini beberapa pengobatan yang mungkin direkomendasikan oleh dokter. 

  • Mengurangi penggunaan glukokortikoid. Apabila sindrom cushing disebabkan oleh penggunaan obat glukokortikoid dalam jangka panjang, dokter mungkin akan mengurangi jumlah obat yang diminum. 
  • Operasi. Jika sindrom ini disebabkan oleh tumor, dokter dapat merekomendasikan pengangkatan tumor dengan pembedahan
  • Terapi radiasi. Jika dokter tidak dapat mengangkat tumor hipofisis secara total, terapi radisi mungkin dipermukan bersamaan dengan pembedahan. 
  • Obat-obatan. Dokter juga mungkin akan meresepkan obat-obatan untuk mengendalikan kadar kortisol, seperti ketoconazol, osilodrostat, mitotane, levoketoconazole atau metyrapone.

Perawatan rumahan sindrom cushing

Beberapa gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi sindrom cushing adalah sebagai berikut:

  • Meningkatkan aktivitas fisik dengan berolahraga ringan setiap hari.
  • Menjalani pola makan sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi untuk membantu meningkatkan tenaga dan memperkuat tulang.
  • Memperhatikan kesehatan mental, termasuk mengendalikan stres dengan melakukan meditasi.
  • Mencoba terapi untuk meringankan rasa sakit dan nyeri, seperti berendam air panas, pijat dan olahraga.

Sindrom cushing dapat bertambah buruk jika tidak mendapati perawatan yang sesuai. Oleh sebab itu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter apabila Anda mengalami gejala kondisi ini.

Kesimpulan

  • Sindrom cushing adalah sekumpulan gejala yang disebabkan oleh produksi hormon kortisol yang berlebihan.
  • Kondisi ini ditandai dengan gejala seperti berat badan naik, wajah bulat, peninngkatan lemak di sekitar pangkal leher, mucnul punuk berlemak dan stretch mark di perut, payudara, pinggul atau lengan bawah.
  • Penyebab kondisi ini antara lain penggunaan obat glukokortikoid, tumor pada kelenjar pituari dan adrenal, serta tumor pada paru-paru, tiroid, dan kelenjar timus.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Cushing’s Syndrome – NIDDK. (n.d.). Retrieved 15 November 2024, from https://www.niddk.nih.gov/health-information/endocrine-diseases/cushings-syndrome

Chaudhry, H. S. (2018). Cushing Syndrome. Retrieved 15 November 2024, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470218/ 

Cushing syndrome. (2023). Mayo Clinic. Retrieved 15 November 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cushing-syndrome/diagnosis-treatment/drc-20351314 

Cushing Syndrome: Causes, Symptoms & Treatment. (2022). Cleveland Clinic. Retrieved 15 November 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/5497-cushing-syndrome 

Cushings Syndrome. (n.d.). Retrieved 15 November 2024, from https://www.uclahealth.org/medical-services/surgery/endocrine-surgery/conditions-treated/adrenal/adrenal-tumors/cushings-syndrome 

Is there a cure for Cushing syndrome? (n.d.). Retrieved 15 November 2024, from https://www.nichd.nih.gov/health/topics/cushing/conditioninfo/cure

Versi Terbaru

17/11/2024

Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Zulfa Azza Adhini


Artikel Terkait

9 Bahaya dari Obesitas yang Perlu Anda Waspadai

Ini 11 Penyakit yang Bisa Membuat Gemuk tanpa Disadari


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 30 menit lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan