Kecepatan aliran darah melalui pembuluh darah ke otak mengalami perubahan selama dan segera setelah merokok. Selain itu, cedera yang terus-menerus pada lapisan pembuluh darah otak (pembuluh darah yang memasok darah ke otak) dapat berkontribusi pada penyakit pembuluh darah jangka panjang yang disebut penyakit serebrovaskular, yang sering terjadi pada penderita stroke. Pembuluh darah di otak menjadi lebih cenderung untuk mengalami penyumbatan dan peningkatan pembekuan darah setelah berulang kali terkena paparan bahan kimia yang dihirup melalui rokok.
Asap rokok juga menghasilkan variasi detak jantung dan fungsi jantung yang pada akhirnya dapat menyebabkan stroke.
Apa hubungan antara merokok dan stroke?
Merokok dapat berkontribusi pada risiko stroke serta serangan transient ischemic (TIA), yang merupakan stroke kecil yang dapat sembuh. Beberapa orang yang menderita stroke mengalami tanda-tanda peringatan TIA pada awalnya, sementara itu beberapa orang secara tiba-tiba mengalami stroke permanen yang parah tanpa ada tanda-tanda peringatan ataupun TIA sebelumnya. TIA selalu merupakan indikasi dari risiko stroke yang serius yang mungkin akan terjadi di kemudian hari.
Banyak perokok juga menderita silent stroke, yang merupakan stroke kecil yang tidak mengakibatkan keluhan neurologis yang jelas. Masalah silent stroke yang terjadi dari waktu ke waktu dapat mengganggu kemampuan otak untuk berfungsi dengan baik dan pada akhirnya dapat mengakibatkan timbulnya masalah neurologis mendadak yang serius, seperti demensia.
Perokok yang menderita TIA, stroke, atau silent stroke pasti berisiko stroke-nya kambuh kembali atau lebih parah jika mereka terus merokok. Dengan demikian, kondisi TIA merupakan pertanda yang jelas untuk perokok bahwa ada kerusakan akibat stroke yang berkembang di tubuhnya. Adanya satu atau lebih kejadian silent stroke juga harus diwaspadai oleh perokok untuk adanya cedera yang cukup besar yang muncul dalam otak.
Bagaimana dengan perokok pasif
Merokok memiliki dampak yang dramatis pada kejadian stroke sepanjang masa hidup perokok. Namun, studi penelitian ilmiah juga telah menunjukkan bahwa risiko stroke pada perokok pasif juga meningkat.