
Merokok memiliki hubungan yang sangat erat dengan risiko stroke.
Kebiasaan ini disebut dapat meningkatkan risiko stroke hingga dua kali lipat dengan menaikkan tekanan darah dan mengurangi oksigen di darah.
Selain itu, merokok juga dapat membuat darah lebih kental sehingga meningkatkan risiko pembentukan gumpalan darah yang bisa menjadi penyebab stroke.
Stroke Association menyebut, semakin banyak Anda merokok, risiko terkena stroke semakin tinggi.
Jika Anda merokok 20 batang sehari, Anda enam kali lebih mungkin terkena stroke daripada bukan perokok. Lalu, bagaimana jika sudah terkena stroke dan masih merokok?
Bila Anda sudah pernah terkena stroke, termasuk stroke ringan, Anda lebih mungkin mengalami jenis stroke lainnya bila masih merokok.
Bahkan, melanjutkan merokok setelah terkena stroke membuat seseorang dua kali lebih mungkin untuk mati akibat stroke itu sendiri atau karena serangan jantung.
Risiko yang sama pun bisa terjadi bila Anda mengalami silent stroke yang terjadi ketika Anda mengalami stroke tanpa Anda sadari.
Oleh karena itu, berhenti merokok merupakan salah satu cara untuk memutus hubungan antara stroke dan kebiasaan ini.
Bagaimana merokok dapat menyebabkan stroke?
Asap rokok mengandung sekitar 4.000 zat kimia berbahaya. Ini termasuk karbon monoksida, formaldehyde, arsenik, dan sianida.
Ketika diisap, zat-zat kimia dari asap ini masuk ke paru-paru dan kemudian ditransfer ke dalam aliran darah.
Darah yang mengandung zat kimia tersebut kemudian mengalir ke seluruh tubuh, mengubah dan merusak sel-selnya, serta memengaruhi cara kerja tubuh Anda.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar