Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Sindrom Horner (Horner-Bernard syndrome), atau disebut juga dengan oculosympathetic palsy, adalah sekelompok gejala yang memengaruhi wajah dan mata. Kondisi ini terjadi karena gangguan pada jalur saraf yang terbentang dari bagian otak ke wajah dan mata di satu sisi tubuh.
Adapun saraf ini mengontrol fungsi tak sadar pada wajah, seperti pelebaran dan penyempitan pupil mata serta keringat. Akibat gangguan saraf ini, penderitanya bisa mengalami penurunan ukuran pupil, kelopak mata yang terkulai, serta penurunan keringat di sisi wajah yang terkena.
Seperti penjelasan sebelumnya, sindrom Horner bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan gejala dari masalah medis lain. Ini bisa berupa stroke, tumor, atau cedera tulang belakang. Namun, pada beberapa kasus, kondisi ini muncul tanpa penyebab yang pasti.
Sindrom Horner adalah kondisi yang cukup langka. Kondisi ini dapat terjadi pada siapapun dan muncul kapanpun.
Adapun MedlinePlus menyebut, sekitar 5 persen kasus sindrom ini sudah ada sejak lahir atau merupakan kondisi bawaan. Konsultasikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Sindrom Horner biasanya hanya memengaruhi salah satu sisi wajah. Gejala yang paling umum timbul meliputi:
Meski demikian, beberapa gejala di atas bisa tidak begitu kentara, terutama anhidrosis dan ptosis.
Sementara itu, gejala Sindrom Horner lainnya yang mungkin muncul pada anak-anak adalah:
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Anda harus segera mendapatkan pertolongan medis bila gejala-gejala di atas muncul secara mendadak setelah mengalami trauma fisik atau cedera, atau bila muncul bersamaan dengan gejala tambahan seperti:
Sindrom Horner terjadi karena adanya kerusakan pada jalur saraf dalam sistem saraf simpatik. Sistem saraf simpatik ini berfungsi untuk mengatur detak jantung, ukuran pupil, produksi keringat, tekanan darah, dan fungsi tubuh lainnya yang memungkinkan Anda untuk merespon cepat terhadap setiap perubahan di lingkungan sekitar.
Adapun jalur saraf yang dirusak oleh sindrom ini terbagi ke dalam tiga kelompok sel neuron, yaitu:
Jalur saraf ini bermula dari hipotalamus yang berada di bagian otak bawah, membentang melewati batang otak, dan menjalar hingga ke tulang belakang bagian atas. Beberapa hal yang dapat menyebabkan kerusakan pada jalur saraf ini adalah stroke, penyakit yang menghilangkan selaput pelindung neuron (mielin), tumor, trauma leher, dan kista di ruas tulang belakang (syringomyelia).
Jalur saraf ini membentang dari ruas tulang belakang hingga ke area dada atas dan leher samping. Beberapa hal yang dapat menyebabkan kerusakan pada jalur saraf ini adalah kanker paru, tumor pada selaput tabung myelin (schwannoma), kerusakan pembuluh darah jantung (aorta), operasi di daerah dada, serta cedera akibat trauma.
Jalur saraf ini menjalar dari sisi samping leher hingga ke kulit wajah dan otot-otot sekitar kelopak dan otot iris mata. Beberapa hal yang dapat menyebabkan kerusakan pada jalur saraf ini adalah:
Sementara itu, penyebab sindrom ini yang paling umum pada anak-anak adalah:
Pada beberapa kasus, penyebab kondisi ini tidak dapat diketahui. Kondisi ini disebut juga dengan sindrom Horner idiopatik.
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Dokter mungkin sulit untuk mendiagnosis sindrom ini. Pasalnya, gejala yang timbul pada sindrom ini mirip dengan gangguan lainnya.
Untuk membuat diagnosis yang pasti, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik serta beragam tes lanjutan. Tes-tes ini juga dapat membantu dokter menemukan penyebab dari kondisi tersebut. Berikut ini adalah beberapa tes yang mungkin dokter rekomendasikan:
Pada pemeriksaan ini, opthalmologist (dokter spesialis mata) melakukan tes untuk mengukur respon pupil mata terhadap obat-obatan tertentu. Dokter akan meneteskan obat mata yang dapat melebarkan/menyempitkan pupil pada kedua sisi mata. Setelahnya, dokter akan membandingkan hasil reaksi kedua mata Anda, untuk menentukan apakah kerusakan saraf merupakan penyebab kondisi Anda.
Selain itu, dokter dapat melakukan tes pencitraan dengan MRI, CT scan, atau rontgen sinar-X untuk menemukan tumor, lesi, atau kelainan struktural yang bisa menjadi penyebab sindrom ini.
Adapun untuk anak-anak pengidap sindrom Horner, dokter mungkin dapat melakukan tes darah dan tes urin untuk mendiagnosis adanya tumor neuroblastoma.
Tidak ada pengobatan khusus untuk mengobati sindrom Horner. Cara terbaik untuk mengatasi kondisi ini adalah dengan mengobati penyakit atau kondisi kesehatan yang mendasarinya. Ini termasuk prosedur operasi atau pembedahan bila sindrom ini terjadi karena adanya tumor atau kanker.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar