backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

8 Penyebab Otot Kedutan, Bahaya atau Tidak untuk Kesehatan?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 5 hari lalu

8 Penyebab Otot Kedutan, Bahaya atau Tidak untuk Kesehatan?

Kedutan atau juga dikenal dengan istilah twitching adalah hal yang umum terjadi dan biasanya akan hilang sendiri. Namun, pada kondisi tertentu, otot kedutan juga bisa menjadi tanda dari suatu penyakit saraf. Untuk mencari apa arti kedutan yang Anda alami, simak baik-baik informasi berikut ini.

Apa itu otot kedutan?

Otot kedutan atau muscle twitching adalah gerakan halus pada area kecil otot yang tidak disengaja. Biasanya, bagian otot yang berkedut ada di wajah (terutama kelopak mata), lengan, ibu jari, betis, dan kaki.

Melansir laman Wexner Medical Center, pada kondisi normal, otak mengirimkan sinyal melalui saraf ke otot untuk memberi tahu kapan otot harus berkontraksi.

Hal ini membantu Anda untuk bergerak dan melakukan aktivitas. Selain itu, pengiriman sejumlah sinyal saraf tetap diperlukan pada tingkat dasar untuk menjaga otot tetap sehat.

Namun, akibat kondisi tertentu, pengiriman sinyal dari sistem saraf (otak, sumsum tulang belakang, dan saraf) ke otot menjadi tidak seimbang.

Kondisi ini menyebabkan saraf memberi sinyal kepada otot untuk bergerak secara berulang-ulang tanpa kendali yang kemudian disebut dengan otot kedutan.

Apa penyebab otot kedutan?

fungsi tulang pergelangan tangan

Secara umum, kedutan bukanlah suatu kondisi yang berbahaya, bahkan bisa hilang sendiri. Ini biasanya terjadi jika ada situasi tertentu dalam kehidupan yang mengganggu sistem saraf. 

Namun, penyakit saraf tertentu juga bisa memicu kedutan pada otot. Lebih lengkap, berikut adalah beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab kedutan. 

1. Stres

Kedutan bisa disebabkan oleh rasa gugup, cemas, atau stres. Saat ini terjadi, tubuh Anda akan menangkap sinyal stres dan melepaskan neurotransmitter yang bisa memicu otot berkedut. 

Biasanya, setelah stres atau kecemasan Anda mereda, kedutan juga berangsur-angsur hilang sendiri.

2.  Konsumsi kafein berlebihan

Kafein dapat berinteraksi dengan molekul ADP yang berperan pada semua transfer energi dalam tubuh.

Kafein yang berlebihan pada tubuh dapat mengubah jumlah energi pada otot. Ini menyebabkan pelepasan sinyal saraf ke otot yang tidak normal dan menyebabkan otot kedutan.

3. Kekurangan nutrisi

Nutrisi tertentu dapat membantu mempertahankan fungsi normal otot dan saraf. Jika seseorang kekurangan nutrisi ini, perubahan pada saraf bisa terjadi hingga menimbulkan kedutan. 

Adapun biasanya, nutrisi yang terkait dengan penyebab otot kedutan ini adalah vitamin D dan vitamin B12. 

4. Dehidrasi

Minum air yang cukup dapat membantu menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh. Adapun hal ini dapat membantu mempertahankan fungsi otot dan saraf yang normal.

Ketika tubuh kehilangan banyak cairan dan jumlah natrium berlebih, kerja saraf bisa tidak optimal sehingga kedutan dapat terjadi. 

5. Kurang tidur

Kurang tidur juga berisiko membuat otot sering berkedut, terutama pada kelopak mata.

Pasalnya, kurang tidur menyebabkan jumlah neurotransmiter yang diproduksi otak tidak stabil sehingga perintah yang diterima saraf otot pun menjadi terganggu.

6. Efek samping obat

Obat-obatan tertentu, seperti diuretik, kortikosteroid, dan estrogen, bisa menimbulkan efek samping otot kedutan.

Obat-obatan ini diketahui dapat mengubah ion dalam tubuh (pH) yang menjadi penyebab kedutan tersebut. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk tidak sembarang minum obat.

7. Olahraga

Otot juga bisa mengalami kedutan setelah Anda melakukan aktivitas fisik atau berolahraga.

Biasanya, ini disebabkan oleh kekurangan elektrolit yang sering terjadi setelah melakukan aktivitas fisik ini. 

8. Penyakit saraf dan otot

Pada kondisi serius, penyakit saraf dan gangguan otot tertentu bisa menyebabkan kedutan. Berikut adalah beberapa kondisi medis yang dimaksud.

Selain penyakit saraf dan otot, beberapa kondisi medis lain yang memengaruhi metabolisme juga bisa menyebabkan kedutan, seperti penyakit ginjal, uremia, atau kekurangan kalium (hipokalemia).

Bagaimana cara mengatasi otot kedutan?

minuman setelah olahraga

Cara mengatasi kedutan tergantung pada kondisi yang menyebabkannya.

Misalnya, kedutan yang sering terjadi akibat dehidrasi bisa teratasi dengan minum banyak air sehabis beraktivitas atau saat cuaca panas.

Sementara bila terjadi karena efek samping obat-obatan, konsultasikan kepada dokter untuk mengganti obat atau mengurangi dosisnya.

Selain itu, Anda perlu menerapkan gaya hidup sehat untuk mencegah otot kedutan berulang, seperti berikut ini.

  • Memenuhi kebutuhan gizi harian dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
  • Rutin olahraga.
  • Mencukupi kebutuhan cairan.
  • Tidur yang cukup.
  • Mengurangi konsumsi kafein, seperti kopi atau minuman berenergi.

Bila otot yang berkedut cukup mengganggu, obat-obatan mungkin dapat dokter berikan. Konsultasikan kepada dokter untuk obat yang tepat.

Kapan harus ke dokter?

Kedutan juga bisa menjadi tanda dari penyakit serius, seperti penjelasan di atas. Jika Anda mengalami tanda kedutan berikut sebaiknya segera berkonsultasi kepada dokter.

  • Kedutan berlangsung cukup lama dan tak kunjung mereda hingga mengganggu aktivitas dan tidur Anda. 
  • Otot mulai terasa lemas.
  • Timbul kesemutan atau mati rasa di area yang mengalami otot berkedut.
  • Otot Anda tampak semakin mengecil.
  • Kejang.
  • Sakit kepala yang parah.
  • Bila ini terjadi, Anda mungkin perlu menjalani serangkaian pemeriksaan untuk mengetahui penyebab pastinya.

    Ini termasuk tes darah untuk melihat kadar elektrolit dan fungsi tiroid, MRI, atau CT scan untuk memeriksa tulang belakang atau otak, serta elektromiogram (EMG) untuk mengukur aktivitas listrik pada otot rangka.

    Kesimpulan

    • Otot kedutan adalah kontraksi otot yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak disengaja. Kedutan otot biasanya tidak menyakitkan dan bisa terjadi di berbagai bagian tubuh, seperti mata, lengan, atau kaki.
    • Kedutan pada otot ini dapat disebabkan oleh beberapa kondisi, yang meliputi stres, konsumsi kafein berlebih, kekurangan nutrisi, dehidrasi, kurang tidur, efek samping obat, olahraga, hingga penyakit saraf dan otot.
    • Pengobatan otot kedutan perlu disesuaikan dengan kondisi penyebabnya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 5 hari lalu

    ad iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    ad iconIklan
    ad iconIklan