Anda tentu sudah tidak asing lagi dengan suatu pengobatan yang menggunakan tusukan-tusukan jarum di tubuh. Ya, teknik akupunktur. Meski terdengar menakutkan, teknik pengobatan tradisional asal Tiongkok ini ternyata tidak menimbulkan rasa sakit sehingga sering menjadi pilihan alternatif untuk mengobati sejumlah penyakit. Sebuah penelitian baru menemukan bahwa salah satu manfaat akupunktur adalah membantu mengatasi sakit kepala dan migrain.
Teknik akupunktur dilaporkan bisa mencegah migrain kambuh
Teknik akupunktur dilaporkan bisa mengurangi frekuensi migrain dan sakit kepala dalam sebulan, dikutip dari Canadian Medical Association Journal. Studi ini melibatkan hampir 500 orang dewasa yang diobati dengan teknik akupunktur dengan menusukkan jarum akupuntur ke titik non-spesifik pada tubuh. Namun, sebelumnya peserta tidak mengetahui jenis perawatan akupunktur yang mereka terima selama empat minggu penelitian.
Pada awal sebelum penelitian, kebanyakan peserta mengalami migrain rata-rata sebanyak enam hari selama sebulan. Setelah menjalani teknik akupuntur hingga akhir penelitian, peserta melaporkan bahwa frekuensi migrain yang mereka rasakan mengalami penurunan menjadi tiga kali dalam sebulan.
Hasil menakjubkan ini serupa dengan penelitian lain yang dilansir dari American Migraine Foundation yang menemukan bahwa akupuntur dapat menurunkan frekuensi sakit kepala hingga mencapai 50-59 persen. Bahkan, efek ini dapat bertahan lebih dari enam bulan dan kemungkinan memiliki efek yang sama dengan konsumsi obat migrain.
Lantas, bagaimana akupuntur dapat mengatasi sakit kepala dan migrain?
Teknik pengobatan dengan akupuntur menggunakan prinsip menjaga aliran energi (yang disebut dengan qi) agar tetap seimbang di sepanjang garis meridian. Prinsip inilah yang kemudian dapat menghilangkan energi negatif sebagai penyebab rasa sakit dalam tubuh.
Saat Anda menjalani akupunktur, tubuh Anda akan terbagi ke dalam titik-titik tekanan yang menjadi lokasi jarum akupunktur. Titik jarum ini biasanya berada di dekat saraf tubuh Anda, yaitu di sepanjang punggung dan leher yang menjadi tempat untuk menghambat aliran rasa sakit. Kemudian, Anda akan diberikan stimulasi manual atau aliran listrik yang lembut lewat jarum. Rangsangan inilah yang akan memicu saraf agar melepaskan hormon endorfin yang memicu respon dari tubuh.
Sementara itu, migrain merupakan gangguan aliran listrik di otak besar yang memengaruhi pembuluh darah dan menyebabkan peradangan neurogenik. Teknik akupuntur akan melepaskan hormon endorfin dan mengaktifkan saraf di otak yang bertanggung jawab untuk mengurangi rasa sakit. Selain itu, peradangan yang terjadi di sekitar kepala pun ikut menurun akibat pelepasan faktor vaskular dan imunomodulatorik, sehingga melancarkan aliran darah di kepala.
Meski begitu, tetaplah waspada dengan efek samping dan risiko akupunktur
Sebuah uji klinis merekomendasikan pengobatan akupunktur dilakukan sebanyak dua kali seminggu selama dua minggu untuk meredakan sakit kepala dan migrain. Meski telah dilakukan oleh praktisi bersertifikat, efek samping akupunktur mungkin bisa terjadi, apalagi bila Anda baru pertama kali menjalani akupuntur.
Beberapa efek samping tersebut yaitu sedikit memar, nyeri, atau merasa lelah. Selain itu, akupunktur juga dapat menimbulkan risiko kesehatan atau infeksi yang sangat serius bila dilakukan dengan peralatan yang tidak steril. Karena itu, pastikan jarum yang digunakan masih steril dan baru.
Anda juga bisa melengkapi pemulihan sakit kepala dan migrain yang Anda rasakan dengan upaya pencegahan lainnya. Salah satunya adalah dengan menggunaan minyak lavender yang terbukti efektif dan aman untuk mengatasi sakit kepala. Selain itu, orang dengan keluhan migrain sering kali dianjurkan untuk menerapkan olahraga rutin. Pasalnya, olahraga dapat memperbaiki sirkulasi darah dalam tubuh, menghilangkan stres, dan meningkatkan kapasitas paru-paru.
[embed-health-tool-bmi]