Tahukah Anda kalau otak manusia memiliki serangkaian aktivitas listrik yang disebut dengan gelombang otak? Aktivitas listrik ini memiliki peran penting dalam membantu mengontrol setiap kegiatan yang Anda lakukan, mulai dari tidur hingga belajar atau bekerja. Memang, apa perannya dan apa saja jenis gelombang otak pada manusia?
Apa itu gelombang otak?
Otak manusia terdiri dari miliaran sel yang disebut dengan neuron.
Sel-sel ini saling berkomunikasi satu sama lain untuk menjalankan setiap aspek fungsi otak, seperti pikiran, emosi, dan perilaku.
Komunikasi antar sel ini membentuk aktivitas listrik yang bergelombang dan membentuk pola.
Nah, pola gelombang inilah yang kemudian Anda kenal sebagai gelombang otak. Dengan kata lain, gelombang otak adalah pola aktivitas listrik yang terjadi di otak.
Gelombang ini menjadi penyampai pesan antar sel sehingga otak dapat menjalankan fungsinya sebagai sistem saraf pusat.
Pola aktivitas listrik otak ini berubah-ubah sepanjang waktu, mulai dari pola yang lambat hingga sangat cepat. Ini tergantung pada tingkat kesadaran dan proses kognitif seseorang.
Ambil contoh, ketika Anda lelah atau sedang melamun, pola gelombang yang lebih lambat cenderung dominan.
Namun, saat Anda sedang berusaha memecahkan suatu masalah, gelombang yang lebih cepat justru akan lebih dominan.
Gelombang otak dan kaitannya dengan berbagai penyakit
Setiap aktivitas otak membentuk kombinasi jenis atau pola gelombang otak.
Pada satu kombinasi, pola gelombang tertentu akan berada dominan di atas, tergantung dari apa yang Anda lakukan saat itu.
Adapun kombinasi ini harus berjalan secara seimbang. Jika tidak seimbang, seseorang kemungkinan mengalami masalah dengan kesehatan mental (mental illness) atau bahkan gangguan pada saraf.
Melansir Good Therapy, gelombang otak ini ditemukan oleh ahli saraf Jerman bernama Hans Berger pada pertengahan 1920-an.
Ia adalah orang pertama yang berhasil membuat rekaman pola aktivitas listrik otak dengan elektroensefalografi (EEG).
Sejak penemuannya tersebut, EEG telah digunakan hingga kini untuk memberikan informasi mengenai kondisi mental dan saraf manusia, serta mendiagnosis berbagai penyakit terkait hal tersebut.
Berbagai penyakit yang bisa dideteksi oleh EEG meliputi epilepsi, gangguan tidur, penyakit Alzheimer, serta masalah mental dan saraf lainnya.
Apa saja jenis gelombang otak manusia?
Secara umum, terdapat lima jenis gelombang otak manusia berdasarkan kecepatan atau tingkat frekuensinya, yang diukur dalam Hertz (Hz).
Perbedaan tingkat frekuensi ini membuat setiap jenis gelombang dominan pada satu aktivitas tertentu.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah berbagai jenis gelombang otak yang ada pada manusia.
1. Delta
Delta adalah jenis gelombang yang paling lambat dengan tingkat kecepatan 1-4 Hz.
Jenis gelombang ini muncul pada tahap ketiga dan keempat dalam tahapan tidur (tidur nyenyak tanpa mimpi) atau ketika melakukan meditasi.
Para ahli meyakini bahwa proses penyembuhan dan regenerasi sel dirangsang ketika otak sebagian besar memproduksi jenis delta.
Adapun kelebihan gelombang delta sering menjadi penyebab ketidakmampuan belajar dan Attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD).
Selain itu, tidur berjalan dan mengigau pun sering terkait dengan gelombang delta yang dominan.
Tak hanya itu, seseorang yang mengalami cedera otak pun sering menghasilkan pola delta yang dominan saat tersadar sehingga masih sulit melakukan tugas yang butuh kesadaran tinggi.
2. Theta
Gelombang theta dengan kecepatan 4-8 Hz juga terlibat dalam tidur, tetapi hanya selama tidur ringan, mengantuk, serta ketika relaksasi.
Jenis gelombang otak ini juga dianggap berguna untuk hipnoterapi karena otak mungkin sangat reseptif selama theta mendominasi.
Adapun kelebihan gelombang theta saat kondisi terjaga menyebabkan perasaan tidak karuan dan melamun yang biasanya dilaporkan pada penderita ADHD.
Namun, pengaruh theta bisa berbeda pada otak kanan dan kiri serta bagian otak lainnya.
Terlalu banyak theta di belahan kiri bisa mengakibatkan kurangnya organisasi, sedangkan kelebihan theta di otak kanan menimbulkan perilaku impulsif.
Adapun gelombang theta di bagian hippocampus berkaitan dengan penyimpanan memori atau kemampuan daya ingat.
3. Alfa
Gelombang alfa (8-12 Hz) mendominasi saat Anda terjaga, tetapi tidak melakukan aktivitas apapun, seperti ketika bersantai, bangun tidur pada pagi hari, sesaat sebelum Anda tidur, atau saat Anda melamun.
Gelombang alfa cenderung tinggi pada belahan otak kanan, dan kekurangan alfa di bagian ini terkait dengan perilaku penarikan sosial dan depresi.
Adapun bila alfa melambat dan frekuensi theta meningkat, kondisi ini sering berkaitan dengan penyakit Parkinson dan penurunan kognitif.
Sebaliknya, aktivitas gelombang alfa bisa membantu mengurangi stres, kecemasan, serta rasa sakit.
4. Beta
Jenis gelombang otak lainnya adalah beta dengan kecepatan 12-38 Hz.
Gelombang ini mendominasi saat Anda dalam kesadaran penuh dan fokus, seperti ketika sedang memecahkan masalah atau mengambil keputusan.
Gelombang ini lebih sering hadir pada siang hari dan sebagian besar aktivitas saat Anda terjaga.
Bila otak penuh dengan gelombang beta untuk waktu yang lama, hal ini dapat mengakibatkan ketegangan dan sulit bersantai.
Jika muncul terus menerus pada malam hari, kondisi ini bisa membuat Anda sulit tidur dan menenangkan pikiran, hingga menimbulkan insomnia dan migrain.
5. Gamma
Berkebalikan dengan delta, gamma adalah gelombang otak yang tercepat dengan tingkat frekuensi mencapai 30-100 Hz.
Sebagai yang tercepat, jenis gelombang gamma mendominasi saat Anda berada pada konsentrasi penuh dan fungsi kognitif tingkat tinggi.
Oleh karena itu, gelombang ini terkait dengan pemrosesan memori, bahasa, pembentukan ide, dan pembelajaran.
Bahkan, aktivitas gamma yang tinggi sering dikaitkan dengan IQ yang tinggi, kasih sayang, memori luar biasa, dan kebahagiaan.
Sebaliknya, rendahnya tingkat aktivitas gamma sering terkait dengan kesulitan belajar, gangguan pemrosesan mental, dan memori terbatas.