backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

14

Tanya Dokter
Simpan

12 Penyebab Vagina Gatal dan Cara Mengatasinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 26/06/2023

    12 Penyebab Vagina Gatal dan Cara Mengatasinya

    Ada banyak penyebab vagina gatal yang cukup remeh, seperti keringat berlebih atau gesekan dengan kain celana dalam. Namun, gatal pada kemaluan mungkin juga jadi pertanda dari masalah yang lebih serius. Infeksi vagina, misalnya. Anda bisa cari tahu apa saja kemungkinan penyebab gatal pada vagina di sini.

    Apa saja penyebab vagina gatal?

    Berikut beragam hal yang jadi penyebab vagina terasa gatal, dari yang umum sampai paling bahaya.

    1. Terluka saat bercukur

    vagina gatal

    Kulit vagina akan langsung terasa halus dan bersih setelah selesai bercukur. Namun, saat nantinya rambut kemaluan tumbuh kembali, Anda akan sangat mungkin merasa gatal.

    Hati-hati juga saat memilih alat cukur. Kulit area vagina dan selangkangan sangatlah sensitif.

    Ketika alat cukur Anda tidak bersih atau cara mencukur Anda salah, ini bisa menyebabkan kulit miss v terluka yang bisa ditandai dengan kulit memerah dan gatal.

    Area intum Anda juga mungkin terasa panas seperti terbakar.

    Cara mengatasinya

    Jangan mencukur rambut kemaluan sampai habis. Pangkas sedikit ujung-ujung rambutnya saja dan sisakan beberapa sentimeter.

    Pilihlah alat cukur yang sesuai dengan kualitas terbaik. Alternatifnya, Anda bisa coba metode bikini wax agar tidak gatal-gatal setelahnya.

    Untuk mengatasi kulit yang terluka, berikut langkah-langkah untuk meredakannya.

    • Setelah bercukur atau waxing, oleskan krim atau losion hypoallergenic untuk melindungi kulit vagina.
    • Mandi dengan air hangat dan biarkan kulit yang terluka basah terkena air.
    • Jangan mencabut bulu yang masih tersisa selama masa penyembuhan karena bisa menimbulkan infeksi.
    • Tunda mencukur kembali bulu hingga gejala mereda.

    2. Bacterial vaginosis

    Bacterial vaginosis (BV) adalah penyebab paling umum dari gatal pada vagina. BV disebabkan oleh peradangan dari infeksi bakteri yang mengubah kondisi pH dalam vagina.

    Seks tanpa kondom dan rutin membersihkan vagina dengan douching dapat meningkatkan risiko Anda terkena BV.

    Kondisi ini bisa dialami wanita di segala usia, tapi paling sering menyerang wanita usia subur.

    Cara mengatasi

    Dokter biasanya meresepkan antibiotik dalam bentuk pil, krim, atau kapsul (disebut ovula) yang dimasukkan ke dalam vagina. Jika Anda sedang hamil, dokter mungkin meresepkan antibiotik pil.

    BV biasanya akan mereda dalam 2—3 hari setelah diobati antibiotik. Namun, lama pengobatan dapat berlangsung selama 7 hari.

    Jangan hentikan penggunaan obat sebelum jangka waktu resep habis, bahkan jika Anda sudah merasa lebih baik.

    Pastikan untuk menaati aturan pakai dan jangka waktu penggunaan dosis sebagai cara mengatasi vagina gatal akibat bacterial vaginosis.

    2. Infeksi jamur

    Tiga dari empat wanita di dunia pernah mengalami infeksi jamur vagina atau candidiasis minimal sekali dalam hidupnya.

    Infeksi jamur terjadi saat jamur Candida albicans yang hidup alami di vagina berkembang liar hingga berjumlah lebih banyak dari normal.

    Adapun faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena infeksi jamur vagina adalah perubahan hormon saat hamil, hubungan seks, konsumsi antibiotik, dan menurunnya daya tahan tubuh.

    Cara mengatasi

    Infeksi jamur taraf ringan masih bisa diobati dengan krim antijamur nonresep. Namun, ada baiknya untuk tetap konsultasi dulu ke dokter sebelum terburu-buru membeli obat di apotek.

    Untuk menghindari infeksi berulang, dokter dapat merekomendasikan obat mengandung probiotik acidophillus dalam dosis tinggi untuk menghentikan pertumbuhan jamur.

    3. Dermatitis kontak

    penyebab vagina hitam

    Dermatitis kontak adalah jenis iritasi kulit yang disebabkan oleh alergi terhadap bahan kimia dalam produk tertentu.

    Beberapa produk yang bisa memicu alergi, meliputi:

    • kondom,
    • lubrikan seks,
    • sampo,
    • sabun,
    • pelembut pakaian,
    • tisu basah berpewangi,
    • douche, dan
    • deterjen pakaian.

    Kulit yang sensitif umumnya lebih rentan gatal akibat iritasi ini. Selain gatal, dermatitis kontak juga bisa menyebabkan kulit vagina bengkak, memerah dan akhirnya menebal keras.

    Cara mengatasi

    Kemunculan gejala dermatitis kontak bisa dicegah dan diatasi dengan menghindari pemicunya.

    Jika Anda tahu kulit Anda sensitif dan rentan iritasi, gunakan produk perawatan tubuh hypoallergenic.

    Selain itu, hindari bercukur dan menggunakan vaginal douche. Cukup bilas atau basuh vagina dari depan ke belakang dengan air bersih setiap kali akan membersihkannya, kemudian keringkan dengan baik.

    Meski gatalnya tak tertahankan, sebaiknya jangan digaruk. Cara mengatasi vagina gatal dengan menggaruknya malah akan membuat semakin gatal dan akhirnya terluka.

    4. Eksim

    Eksim adalah penyakit kulit yang juga bisa jadi penyebab vagina gatal dan memerah.

    Maka jika Anda punya eksim dan mengalami gatal di vagina, baiknya periksakan diri ke dokter. Bisa jadi eksim Anda sudah menyebar ke area sekitar kelamin.

    Cara mengatasi

    Eksim di area sekitar vagina membutuhkan obat khusus. Oleh karena itu, konsultasikanlah ke dokter spesialis kulit dan kelamin untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

    5. Psoriasis

    pencegahan psoriasis

    Dilansir dari laman National Psoriasis Foundation, gejala psoriasis dapat menyerang kulit vulva (bagian luar vagina).

    Maksudnya, gejala psoriasis bisa berkembang di jaringan dalam vagina. Inilah penyebab gatal pada vagina yang muncul dari dalam.

    Cara mengatasi

    Dibanding jenis yang menyerang kulit badan, psoriasis di alat kelamin lebih sulit diobati.

    Ini karena area kulit kelamin lebih sensitif sehingga butuh obat yang tepat dengan berbagai pertimbangan khusus.

    Obat oles biasanya paling sering digunakan sebagai cara mengatasi penyebab vagina gatal yang satu ini.

    6. Penyakit kelamin

    Dari sekian banyak jenisnya, klamidia, herpes genital, trikomoniasis, dan gonore merupakan beberapa penyakit kelamin yang bisa menjadi penyebab gatal pada vagina.

    Pada wanita, gejala penyakit kelamin yang paling khas adalah rasa gatal, nyeri, dan panas terbakar pada vagina.

    Sayangnya, karena masalah vagina ini sangat umum, gejala penyakit kelamin pada wanita sering dikelirukan dengan masalah umum lain.

    Waspadalah dan segera hubungi dokter jika Anda mengalami vagina gatal yang diikuti oleh gejala umum lain dari penyakit kelamin, seperti nyeri saat buang air kecil, keputihan berbau busuk, dan sakit saat berhubungan seks.

    Sebelum memastikan Anda positif mengalami penyakit kelamin, dokter dapat menyarankan Anda melakukan tes, terutama jika Anda memang golongan yang berisiko tinggi.

    Cara mengatasi

    Jika terbukti positif kena penyakit kelamin, dokter dapat meresepkan Anda obat antibiotik atau antivirus (minum atau suntik) tergantung penyebabnya.

    7. Menopause

    keputihan saat menopause, tanda gangguan kesehatan

    Kapan saja hormon estrogen Anda naik-turun, besar kemungkinan salah satu efek yang Anda rasakan adalah gatal pada vagina.

    Menstruasi, kehamilan, menggunakan pil KB, atau menopause bisa jadi penyebab vagina gatal sewaktu-waktu.

    Khususnya selama menopause, kadar estrogen akan menurun drastis yang kemudian menyebabkan dinding vagina mengering dan menipis.

    Kombinasi kondisi ini menjadi salah satu penyebab vagina terasa gatal sehingga Anda terus ingin menggaruknya.

    Cara mengatasi

    Dokter biasanya akan meresepkan krim hormon yang dapat Anda oleskan lansung di area yang bermasalah.

    Namun, Anda juga dapat meminta untuk beralih ke versi pil jika gatal tidak kunjung menghilang.

    8. Lichen sclerosus

    Lichen sclerosus adalah kondisi langka dan serius yang menyebabkan timbulnya bercak putih di kulit, khususnya di sekitar vulva.

    Kondisi ini paling mungkin ditemukan pada wanita setelah menopause. Ketika seseorang terkena penyakit ini, area kulit di sekitar vagina akan terasa sangat gatal.

    Bercak putih bisa muncul tiba-tiba di kulit, tapi para pakar berpendapat bahwa hormon atau sistem imun yang bekerja terlalu aktif mungkin memicunya.

    Cara mengatasi

    Bercak putih akibat lichen sclerosus dapat menjadi luka permanen di sekitar vagina. Lichen sclerosis perlu didiagnosis oleh dokter kandungan dan bisa diobati dengan obat resep.

    9. Lichen planus

    peradangan pada vagina bisa jadi alasan kenapa pada saat hamil berhubungan terasa sakit

    Lichen planus merupakan kondisi yang cukup umum terjadi, ditandai dengan ruam kecil merah yang terasa gatal dan bisa disertai sensasi terbakar.

    Pada area kelamin, kondisi ini bisa muncul pada bagian vagina, vulva, atau anus.

    Cara mengatasi

    Lichen planus tidak selalu memerluka pengobatan. Namun, jika gejala yang dialami cukup parah, ada beberapa pengobatan yang dapat dilakukan.

    Obat oles (seperti, krim atau salep), obat minum, injeksi, atau fototerapi.

    10. Kutu kemaluan

    Faktanya, kutu tak hanya bisa muncul di rambut kepala saja tapi juga di kemaluan.

    Sama seperti kutu di kepala, kutu kemaluan juga membuat area sekitar vagina terasa gatal yang tak tertahankan.

    Rasa gatal muncul akibat gigitan kutu ke kulit kelamin dan keberadaan telur kutu di kulit hingga membuat iritasi.

    Jalur penyebaran kutu kelamin yang paling utama adalah hubungan seks.

    Namun, berbagi atau saling pinjam meminjam barang pribadi seperti handuk dan celana dalam juga bisa menyebarkan kutu.

    Begitu pula jika tidur bersama di sprei yang kotor dan berkutu, kemungkinan tertular lebih besar.

    Cara mengatasi

    Untuk menghilangkan penyebab vagina gatal ini dokter akan memberikan krim permethrin untuk bantu membunuh kutu.

    Namun, tentu saja mencegah lebih baik daripada mengobati. Agar terhindar dari kutu kemaluan, ada baiknya untuk tidak menginap di tempat yang tidak terjaga kebersihannya dan tukar pakai celana dalam meski sesama keluarga.

    11. Stres

    susu kedelai mengurangi stres

    Stres termasuk salah satu penyebab vagina gatal yang tak banyak disadari. Pasalnya, stres disebut-sebut bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh seseorang.

    Ketika sistem kekebalan tubuh melemah, otomatis tubuh tidak bisa berfungsi secara maksimal.

    Padahal, sistem kekebalan tubuh atau imun berperan penting mencegah infeksi, termasuk salah satunya infeksi bakteri pada vagina.

    Cara mengatasi

    Cara terbaik mengatasinya yaitu dengan menghindari pemicu untuk mencegah terjadinya stres.

    Dengan begitu, Anda bisa menjaga sistem kekebalan tubuh dengan lebih baik.

    12. Kanker vulva

    Meski sangat jarang, kanker vulva termasuk penyakit yang bisa menjadi penyebab utama vagina mengalami gatal.

    Kanker ini juga turut ditandai dengan perdarahan di luar siklus haid dan rasa sakit di sekitar vulva.

    Kondisi ini bisa diobati asalkan didiagnosis secara dini dan diberikan perawatan sejak awal.

    Cara mengatasi

    Penyebab gatal vagina ini hanya bisa diberantas lewat operasi, radioterapi, dan kemoterapi atau kombinasinya.

    Jadi, ketika penyakitnya diobati dengan tepat, gejala yang muncul menyertainya pun perlahan akan hilang.

    Kapan harus ke dokter?

    Jika dilihat dari penyebab, vagina yang gatal tidak selalu menandakan masalah serius.

    Meski begitu, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke dokter saat rasa gatalnya tak lagi wajar. Anda juga perlu tetap berhati-hati dan peka terhadap perubahan yang terjadi.

    Pasalnya, rasa gatal ini biasanya muncul hanya sebagai gejala penyakit utama.

    Dokter dapat menentukan apa penyebab gatal yang Anda alami melalui pemeriksaan dan tes tertentu. Setelah itu, barulah dokter akan merekomendasikan perawatan yang tepat sesuai kondisi Anda.

    Berikut berbagai tanda dan gejala yang membuat Anda perlu segera pergi ke dokter.

    • Rasa gatal tak kunjung hilang padahal sudah lebih dari satu minggu.
    • Rasa sakit di area vagina.
    • Kemerahan atau pembengkakan di area kelamin.
    • Sulit buang air kecil.
    • Keputihan yang tidak normal.
    • Rasa sakit saat berhubungan seks.
    • Munculnya bisul atau lecet pada vulva.

    Gejala dan penyebab vagina gatal biasanya berbeda pada tiap wanita. Oleh karena itu, Anda perlu berkonsultasi ke dokter jika mengalami berbagai gejala lain yang tidak disebutkan.

    Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan panggul dan mengambil sampel cairan vagina untuk mencari tahu sumber masalahnya.

    Tes lain juga akan dilakukan jika diperlukan untuk menentukan penyebab utamanya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 26/06/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan