backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Tes HbA1c (Hemoglobin A1c) untuk Pasien Diabetes

Ditinjau secara medis oleh dr. Jimmy Tandradynata, Sp.PD · Penyakit Dalam · RS Siloam Karawaci (Siloam Hospital Lippo Village)


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Tes HbA1c (Hemoglobin A1c) untuk Pasien Diabetes

    Tes HbA1c adalah salah satu hal pemeriksaan rutin yang dilakukan pasien diabetes. Prosedur ini melibatkan pengecekan kadar HbA1c yakni hemoglobin yang mengikat gula dalam darah.

    Apa itu tes HbA1c?

    Tes HbA1c adalah pemeriksaan untuk mengukur rata-rata kadar gula darah selama tiga bulan.

    Pemeriksaan ini juga disebut dengan tes glikohemoglobin dan biasa dilakukan untuk mendiagnosis dan memantau keberhasilan terapi diabetes melitus.

    HbA1c adalah hemoglobin yang berikatan dengan molekul glukosa. Hemoglobin memiliki masa hidup sekitar 120 hari. Oleh karena itu, tes HbA1c dapat menggambarkan perkiraan kadar rata-rata gula dalam darah selama tiga bulan.  

    Itu sebabnya, seseorang yang dicurigai memiliki diabetes akan menjalani tes ini sebagai pemeriksaan awal dan akan mengulanginya dalam waktu 3 bulan ke depan.

    Pemeriksaan pasien diabetes ini bertujuan untuk menunjukkan seberapa baik Anda telah mengendalikan gula darah Anda selama 3 bulan ke belakang.

    Kapan harus menjalani tes HbA1c?

    kekurangan protein

    Setiap orang yang memiliki diabetes wajib melakukan pemeriksaan glikohemoglobin. Waktu terbaik untuk melakukan pemeriksaan HbA1c adalah 3 bulan sekali atau paling tidak setahun sekali.

    Selain pasien diabetes, orang yang direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan Hb1Ac adalah orang yang berisiko mengalami diabetes atau sebelumnya didiagnosis prediabetes.

    Beberapa gejala diabetes yang bisa dialami orang yang berisiko seperti:

    • sangat mudah haus padahal sudah minum,
    • sering buang air kecil, bahkan hingga mengganggu tidur, dan
    • mudah lelah dan penglihatan mulai kabur.

    Seberapa sering saya harus melakukan tes HbA1c?

    Seberapa sering Anda harus melakukan tes tergantung pada jenis diabetes yang Anda miliki, rencana pengobatan, dan seberapa baik Anda mengontrol kadar gula darah.

    Secara umum, berikut adalah gambaran seberapa sering Anda harus melakukan tes.

    • Diabetes tipe 1: melakukan tes lebih sering, sebanyak 4 kali atau lebih dalam setahun.
    • Diabetes tipe 2, tidak menggunakan insulin, dan memiliki riwayat menjaga kadar gula darah dengan baik: perlu melakukan melakukan tes ini 2 kali setahun.
    • Diabetes tipe 2, menggunakan insulin, dan kesulitan menjaga kadar gula darah: perlu melakukan tes ini 4 kali atau lebih dalam setahun.

    Bagaimana proses pemeriksaan HbA1c?

    tes darah samar feses

    Sampel darah akan diambil dari pembuluh vena di lengan Anda dengan jarum kecil untuk mengukur tingkat glikohemoglobin. Proses ini sama seperti proses pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan lainnya.

    Anda akan mungkin akan merasakan nyeri pada area kulit saat proses penyuntikan. Proses pengambilan darah biasanya memakan waktu tidak lebih dari 10 menit.

    Tidak seperti beberapa pemeriksaan gula darah lain yang mewajibkan Anda puasa, pemeriksaan HbA1C tidak mengharuskan Anda puasa.

    Anda juga tidak perlu melakukan persiapan khusus. Pemeriksaan dapat dilakukan setiap saat sepanjang hari.

    Apa arti hasil tes yang HbA1c didapat?

    Sebagaimana dikutip dari laman American Diabetes Association, berikut adalah kategori hasil pemeriksaan HbA1c.

  • HbA1c normal: <5,7%
  • HbA1c prediabetes: 5,7-6,4% 
  • HbA1c diabetes: ≥ 6,5%.
  • Jika hasil HbA1c di atas normal dan Anda belum pernah didiagnosis prediabetes atau diabetes, Anda perlu segera menerapkan pola hidup sehat agar kadar gula darah kembali normal.

    Sementara bagi Anda sudah diketahui mempunyai diabetes, diskusikanlah dengan dokter untuk menentukan target HbA1c yang ingin dicapai.

    Apabila target HbA1c belum tercapai, Anda perlu memperbaiki kembali asupan makan dan pola hidup, bahkan mungkin mengubah pengobatan sesuai petunjuk dokter.

    Mungkinkah tes glikohemoglobin keliru?

    Ketepatan tes hemoglobin A1C mungkin terbatas pada kasus-kasus tertentu.

    Jika Anda mengalami anemia atau memiliki tingkat zat besi rendah dalam darah Anda, tes glikohemoglobin dapat menunjukan persentase tinggi yang tidak sebenarnya.

    Anda yang mengalami perdarahan berat atau kronis (mungkin dari siklus menstruasi Anda) memiliki jumlah hemoglobin sangat rendah. Ini bisa menunjukkan hasil yang tidak akurat.

    Apabila hemoglobin Anda memiliki varian, berarti Anda memiliki bentuk hemoglobin yang tidak umum. Maka dari itu, hasil tes glikohemoglobin Anda mungkin salah. Sebuah varian hemoglobin dapat dikonfirmasi dengan tes laboratorium.

    Tips agar kadar HbA1C tetap terkendali

    Pasien diabetes bisa menerapkan gaya hidup berikut untuk menjaga kadar HbA1c tetap terkendali.

    1. Pola makan

    Hasil pemeriksaan hemoglobin A1c sangat berkaitan dengan kadar gula darah normal. Bila Anda ingin hasil pemeriksaan HbA1c normal, menjaga pola makanan adalah satu caranya.

    Perhatikan indeks glikemik (IG) makanan yang Anda makan karena ini bisa memengaruhi kadar gula darah. Semakin tinggi indeks glikemik, semakin cepat makanan membuat kadar gula darah melonjak naik.

    Jenis makanan ini perlu dibatasi dan diganti dengan makanan yang rendah indeks glikemiknya.

    Selain kandungan gula, Anda juga perlu mengurangi penggunaan garam pada makanan. Perhatikan pula porsi makanan untuk diabetes yang Anda konsumsi. Lebih baik makan dalam porsi kecil tapi lebih sering.

    2. Olahraga

    olahraga keparahan covid-19

    Selain pola makan, menjalani aktivitas fisik atau melakukan olahraga untuk diabetes secara rutin adalah salah satu cara agar hasil pemeriksaan glikohemoglobin terkendali.

    Saat melakukan olahraga, otot-otot tubuh akan menggunakan gula darah sebagai sumber energi. Itulah sebabnya, olahraga dapat memberikan efek positif pada kadar HbA1C.

    WHO merekomendasikan untuk melakukan latihan aerobik sekitar 150 menit setiap minggu . Alternatifnya, latihan fisik 30 menit per hari dengan jenis olahraga yang ringan, seperti jalan santai, yoga, berenang, atau bersepeda.

    3. Disiplin menjalani pengobatan

    Bagi pasien yang sudah divonis punya penyakit gula, pengobatan diabetes dapat mencegah keparahan gejala sekaligus mencegah komplikasi. Namun, pengobatan yang dilakukan perlu dievaluasi secara berkala.

    Agar diabetes Anda terkendali, Anda perlu mengikuti pengobatan sesuai dengan anjuran dokter, yakni pilihan dan dosis obat diabetes atau terapi insulin.

    Tujuan pemeriksaan HbA1c secara rutin adalah mengetahui seberapa terkendali penyakit diabetes Anda. Dengan begitu, pengobatan dan pola hidup sehat bisa mencegah terjadinya komplikasi diabetes.

    Bila diabetes Anda terkendali yang ditunjukkan dengan kadar HbA1c yang sesuai target, pasien memiliki peluang besar terhindar dari komplikasi diabetes.

    Sementara itu, jika kadar HbA1c di atas target atau lebih tinggi dari batas normal, Anda perlu mengelola diabetes lebih baik lagi.

    Meskipun demikian, setelah melakukan pemeriksaan ini, Anda tetap perlu melakukan cek gula darah di rumah seperti anjuran dokter.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Jimmy Tandradynata, Sp.PD

    Penyakit Dalam · RS Siloam Karawaci (Siloam Hospital Lippo Village)


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan