2. Perubahan bentuk penis saat ereksi
Perubahan bentuk penis mungkin terjadi jika Anda mengalami penyakit Peyronie, seperti bengkok, menekuk, menyempit, atau memendek. Kebanyakan pengidap Peyronie’s disease memiliki kecacatan bentuk penis, salah satunya penis bengkok yang paling umum terjadi.
Kecacatan bentuk penis ini disebabkan oleh plak yang tidak berkembang dan membesar seperti jaringan penis normal, maka salah satu gejala penyakit Peyronie ini dapat Anda deteksi saat penis ereksi.
3. Nyeri penis
Gejala penyakit Peyronie lainnya adalah nyeri penis dapat terjadi dengan atau tanpa ereksi. Lebih dari separuh pria memiliki pengalaman penis sakit. Bagi kebanyakan pria, hal ini adalah salah satu tanda pertama yang mereka perhatikan.
Meskipun nyeri biasanya terjadi selama Anda ereksi, namun nyeri juga bisa terjadi ketika penis melemas atau karena peradangan pada daerah yang terkena plak. Nyeri saat ereksi dapat disebabkan oleh ketegangan pada plak dan rasa sakit akan mereda dalam 12 hingga 18 bulan setelah gejala tersebut muncul pertama kali.
4. Disfungsi ereksi
Penyakit Peyronie dapat menyebabkan disfungsi ereksi alias impotensi. Diperkirakan bahwa lebih dari dua per tiga pria dengan penyakit ini juga mengalami disfungsi ereksi.
Meskipun beberapa dari pria tersebut memiliki penyakit lain yang meningkatkan risiko impotensi—seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan diabetes, namun tidak diragukan bahwa penyakit Peyronie sendiri benar-benar menyebabkan masalah ereksi.
- Penis bengkok. Kelengkungan penis dapat mencegah hubungan seksual atau menyebabkan rasa sakit bagi pasangan pria. Kombinasi dari bengkok dan penyempitan poros dapat menyebabkan ketidakstabilan penis bahkan ketika ereksi berada di titik maksimum, sehingga menyebabkan penis melengkung.
- Nyeri penis. Beberapa pria mungkin akan menghindari ereksi karena rasa nyeri yang dapat ditimbulkannya.
- Perubahan fisik di dalam penis. Plak dapat merusak jaringan ereksi dalam penis dan mencegahnya untuk berfungsi dengan baik. Ereksi mungkin tidak akan terjadi atau penis tidak dapat mengeras dengan adanya plak.
5. Stres dan gangguan kecemasan
Selain secara fisik, tanda dan gejala penyakit Peyronie juga bisa Anda lihat dari faktor yang memengaruhi kondisi psikologis, seperti stres dan gangguan kecemasan. Hal ini juga biasanya berhubungan dengan munculnya gejala disfungsi ereksi atau impotensi yang dapat Anda alami.
Kondisi dan kinerja penis dalam hubungan seksual yang pria khawatirkan tidak dapat memuaskan pasangan tentu menimbulkan rasa takut tersendiri. Terlebih kondisi ini juga dapat mencegah seorang pria mendapatkan atau mempertahankan ereksinya.
Jika Anda mengalami kondisi ini, sebaiknya lebih dekat dan jaga komunikasi dengan pasangan. Jelaskan kondisi yang Anda alami atau konsultasi dengan dokter maupun tenaga ahli psikologis untuk mendapatkan solusi terbaik.
Apakah penyakit Peyronie dapat diobati?

Penyakit ini dapat diobati, tapi bisa dibiarkan sembuh sendiri. Gejala penyakit Peyronie bisa membaik seiring waktu. Dokter sering menyarankan untuk menunggu 1-2 tahun atau lebih sebelum penyakit ini diberi pengobatan. Selain itu, rasa sakit ringan yang tidak mengganggu kehidupan seks mungkin tidak diberi pengobatan sama sekali.
Jika Anda membutuhkan pengobatan, dokter akan mempertimbangkan beberapa tindakan medis, seperti pemberian obat-obatan, suntikan, hingga tindakan operasi.
- Pertama kali dokter umumnya akan meresepkan obat-obatan minum, seperti pentoxifylline, tamoxifen, colchicine, carnitine, vitamin E, atau potassium para-aminobenzoate (Potaba).
- Setelah pengobatan oral kurang memberikan efek pemulihan, Anda mungkin mendapatkan suntikan verapamil, interferon alpha-2b, steroid, atau kolagenase (Xiaflex) ke dalam jaringan parut penis.
- Prosedur terakhir, dokter akan mempertimbangkan operasi untuk memperbaiki kondisi Peyronie’s disease, seperti menjahit corpora yang berkerut, memotong plak dan menambalnya, atau menaruh corpora buatan (implan penis).
Berbagai prosedur di atas biasanya hanya akan dokter lakukan untuk pria yang tidak bisa berhubungan seks sama sekali karena penyakit Peyronie. Maka dari itu, sebaiknya pastikan dulu kondisi yang dialami bersama dokter Anda untuk mendapatkan penanganan terbaik.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar