Studi lain juga meminta responden untuk meningkatkan komunikasi dan pemahaman mereka tentang kebiasaan seksual masing-masing pasangan. Meski tidak disebutkan masturbasi dalam penelitian ini, mereka yang menjalani komunikasi dengan baik bersama pasangannya, memiliki keluhan impotensi yang lebih rendah.
Secara umum, para peneliti percaya bahwa masturbasi tidak sebabkan impotensi (disfungsi ereksi). Justru, kesulitan mendapatkan dan mempertahankan ereksi, baik selama masturbasi atau saat berhubungan seks, justru merupakan tanda dari kondisi lain.
Kenapa seseorang mengalami impotensi?

Usia diperkirakan merupakan faktor paling signifikan yang sebabkan seseorang mengalami impotensi, bukan masturbasi. Umumnya, disfungsi ereksi terjadi pada pria di atas 40 tahun.
Sekitar 40% dari pria yang berusia 40 tahun biasanya terpengaruh hingga batas tertentu. Namun, kemungkinan seseorang akan mengalami disfungsi ereksi lengkap, atau ketidakmampuan untuk ereksi, akan naik sebanyak 15 persen pada usia 70 tahun.
Beberapa faktor lain yang bisa menyebabkan seseorang mengalami impotensi, termasuk:
- Diabetes
- Kegemukan
- Penyakit jantung
- Adanya gejala gangguan saluran kemih bagian bawah (masalah kandung kemih, prostat, atau uretra)
- Alkohol dan rokok
Disfungsi ereksi pada pria yang lebih muda
Kini kita telah mengetahui bahwa masturbasi tidak sebabkan impotensi. Sebenarnya, penyebab paling umum disfungsi ereksi adalah kondisi usia atau beberapa kondisi kesehatan lainnya. Meski begitu, disfungsi ereksi bisa saja menimpa mereka yang berusia lebih muda.
Sebuah studi pada tahun 2013 menemukan fakta bahwa sebanyak seperempat pria di bawah 40 tahun mendapatkan diagnosis impotensi. Kondisi ini bisa jadi disebabkan oleh faktor psikologis atau emosional. Apalagi, pria yang lebih muda juga memiliki kadar testosteron yang lebih tinggi dalam tubuh mereka dan cenderung memiliki beberapa faktor risiko lain untuk disfungsi ereksi.
Beberapa faktor yang menyebabkan disfungsi ereksi pada pria yang lebih muda, antara lain:
- Stres
- Kecemasan
- Depresi, gangguan stres pasca-trauma, gangguan bipolar, atau dalam pengobatan untuk penyakit-penyakit ini
- Kegemukan
- Insomnia atau kurang tidur
- Masalah saluran kemih
- Cedera tulang belakang, multiple sclerosis, atau spina bifida
- Memiliki pekerjaan dengan stres yang tinggi
Pornografi dan disfungsi ereksi

Seperti halnya mitos soal masturbasi sebabkan impotensi, belum ada pula bukti yang menunjukkan bahwa menonton film porno menyebabkan disfungsi ereksi. Para peneliti bahkan percaya bahwa pornografi justru dapat memengaruhi kemampuan pria untuk mendapatkan dan mempertahankan ereksi.
Meski ada peneliti yang percaya bahwa pornografi tidak menyebabkan impotensi, terdapat hasil survei yang menunjukkan bahwa meningkatnya akses pornografi di internet beriringan dengan meningkatnya diagnosis disfungsi ereksi pada pria di bawah 40 tahun.
Argumen beberapa peneliti menyebutkan bahwa hal ini disebabkan oleh paparan pornografi di internet mengurangi sensitivitas seorang pria terhadap rangsangan seksual di dunia nyata. Hal ini disebabkan oleh beberapa karakteristik pornografi internet yang tak terbatas. Para peneliti tersebut berpikir bahwa hal ini menyebabkan ekspektasi yang tidak terpenuhi di dunia nyata, sehingga menyebabkan gairah seksual menurun dan sulit mencapai ereksi.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar