backup og meta

Jangan Pilih Snooze Alarm Saat Harus Bangun Tidur, Ada Bahayanya Lho!

Jangan Pilih Snooze Alarm Saat Harus Bangun Tidur, Ada Bahayanya Lho!

Mendengarkan suara alarm bunyi di pagi hari memang bikin Anda merasa terganggu. Memencet tombol snooze atau tunda jadi hal yang hampir pasti Anda lakukan pada pagi hari agar bisa mendapat tambahan waktu tidur, meski cuma beberapa menit. Meski kesannya sepele, ternyata kebiasaan pakai snooze alarm bisa mengganggu kesehatan, lho! 

Mengapa banyak orang yang memencet snooze alarm?

uremia

Ada alasan ilmiah kenapa Anda susah sekali untuk bangun, dan akhirnya memutuskan untuk menekan snooze pada alarm Anda.

Tubuh memiliki beberapa mekanisme agar Anda bisa bangun tidur kemudian beraktivitas pada pagi hari. Salah satunya adalah dengan memanaskan suhu inti tubuh Anda, agar Anda merasa lebih waspada dan tidak mengantuk. Kondisi ini akan dimulai sekitar 2 jam sebelum tubuh merasa siap untuk bangun.

Jika Anda tidak cukup tidur, tempat tidur terasa sangat nyaman. Bangun pun menjadi sangat sulit. Pada dasarnya tubuh memiliki siklus tidur, yang terus berputar antara tidur non-REM dan tidur REM.

REM sendiri adalah rapid eye movement, yaitu masa Anda tertidur cukup pulas, tetapi otak Anda sedang bekerja aktif. Oleh karena itulah mimpi, mengigau, atau tidur sambil berjalan biasanya terjadi pada fase tidur ini.

Sementara pada fase tidur non-REM, otak sedang bersiap untuk beristirahat. Non-REM masih dibagi jadi tiga tahap, yaitu tidur ayam (setengah sadar), menjelang tidur pulas, dan tidur pulas (tidur yang sangat dalam).

Nah, jika alarm bunyi saat Anda berada pada fase non-REM yang sangat dalam, Anda akan merasa semakin berat untuk bangun. Bahkan Anda bisa merasa linglung, uring-uringan, dan kurang enak badan.

Menekan tombol snooze alarm bisa menyebabkan bangun kesiangan

snooze alarm

Tubuh memerlukan beberapa saat untuk menyiapkan diri bangun dari tidur, alias memotong siklus tidur. Semakin sering Anda menunda waktu bangun, tubuh akan berpikir, “Aduh, alarm ini salah dan sepertinya aku bisa kembali tidur”.” Akhirnya dengan mudah Anda akan memilih opsi snooze atau bahkan tidak menghiraukan bunyi alarm Anda sama sekali.

Setelah memencet tombol snooze alarm dan tidur lagi, maka tubuh akan mengulangi siklus tidur ini lagi dari awal.

Beberapa menit kemudian alarm bunyi lagi dan Anda akan sangat terkejut. Ini bukan respons alamiah Anda untuk bangun. Rasa terkejut dan uring-uringan ini disebut dengan inersia tidur, menurut jurnal Sleep medicine reviews.

Inersia tidur atau sleep inertia adalah perasaan uring-uringan, terkejut, dan diorientasi yang muncul ketika Anda terbangun dari tidur yang sangat pulas.

Lalu jika Anda tetap mengundurnya lagi, tubuh akan semakin bingung dengan siklus tidur Anda. Alhasil, kebiasaan ini membuat tubuh seolah-olah merasa bebas tidur selama apa pun.

Bahkan, sebagian orang ada yang baru bangun hingga 2-4 jam dari waktu alarm aslinya. Sebab, tubuh tidak tahu kapan sebenarnya harus bangun dan kapan harus tidur.

snooze alarm

Selain kesiangan, apa dampaknya sering snooze alarm?

Sering kali menunda bangun tidur, bisa membuat Anda kesiangan. Namun, efek buruknya tidak hanya itu saja. Anda mungkin saja mengalami beberapa dampak buruk lain, seperti:

1. Tubuh kurang segar saat bangun

Ketika Anda tidur-bangun-tidur-bangun untuk mematikan alarm, Anda bisa bangun dengan kurang segar. Hal ini berkaitan dengan hormon dalam tubuh.

Ketika tubuh memulai untuk bangun, hormon tidur yakni melatonin secara ilmiah akan menurun, sedangkan hormon kortisol sebagai hormon yang penyemangat menjadi meningkat. Regulasi ini bisa terjadi karena adanya kerja sama antar zat-zat kimia dalam otak yakni serotonin, dopamin, dan adrenalin.

Nah, ketika seseorang menunda bangun dengan mengundur-ngundur waktu alarm, otak akan bingung kapan waktu perubahan bangun dan tidur seharusnya.

Alhasil, tubuh tidak terpacu dengan regulasi hormon kortisol yang harusnya meningkat dengan optimal. Efek segar atau bersemangat saat bangun jadi lebih rendah dari yang seharusnya.

2. Kualitas tidur Anda berkurang

Tujuan tidur adalah bisa memberikan pemulihan optimal pada tubuh setelah beraktivitas sehari-hari. Agar esok hari tubuh lebih segar dan bertenaga.

Namun, ketika Anda tidur-bangun-tidur-bangun untuk memencet snooze alarm, tubuh Anda tidak benar-benar istirahat. Waktu istirahat Anda terpotong-potong sehingga pemulihan tubuh pun tidak seoptimal orang yang tidur nyenyak dan langsung bangun ketika memang sudah waktunya.

3. Mengganggu rutinitas pagi

Keseringan mengundur waktu bangun juga bisa mengganggu rutinitas pagi, misalnya buang air besar pada pagi hari. Khususnya bagi beberapa orang yang memang memiliki siklus setiap pagi selalu buang air besar.

Idealnya, ketika Anda bangun ini akan memicu gerakan otot dalam sistem pencernaan untuk semakin aktif memindahkan makanan keluar tubuh.

Namun, ketika Anda menunda-nunda waktu bangun dengan tidur lagi dan tidur lagi, tubuh tidak mendapatkan sinyal untuk memicu gerakan otot sistem pencernaan menjadi lebih aktif ini memindahkan sisa makanan keluar tubuh. Alhasil, ini dapat mengubah siklus buang air besar Anda.

Bagaimana caranya supaya bisa langsung bangun?

kualitas tidur

Agar Anda tidak lagi memencet tombol snooze pada alarm dan bisa bangun tepat waktu, ikuti beberapa tips berikut ini.

1. Fokus pada tujuan

Ingat apa tujuan Anda ingin bangun lebih pagi. Sebagai contoh, Anda sudah berjanji dengan teman-teman untuk olahraga pagi, atau mungkin hari ini Anda ingin menjadi orang pertama yang sampai di kantor. Beri nama alarm HP Anda sesuai dengan tujuan Anda biar mudah mengingatnya.

2. Jangan taruh alarm atau HP di samping tempat tidur Anda

Kalau posisi alarm terlalu dekat, akan terlalu mudah menekan tombol snooze alarm. Yang ada Anda hanya menggerakan tangan sedikit lalu menekan tombol.

Sebaiknya, letakkan alarm pada tempat yang lebih jauh sehingga Anda butuh jalan beberapa langkah. Dengan begitu Anda harus bangun dari tempat tidur untuk memencetnya. Kemudian, pilih bunyi alarm yang bermelodi tenang bukan yang keras karena ini bisa mengagetkan Anda. 

3. Tidur lebih awal

Jika Anda tidak bisa menahan diri untuk tidur lagi, mungkin Anda masih kurang tidur. Coba tidur 30 menit sebelum waktu Anda tidur biasanya. Dengan begitu, Anda lebih bisa menahan diri untuk bangun tidur sepenuhnya ketika alarm bunyi.

Jika Anda memasang alarm terlalu cepat, yakni saat Anda masih pada fase tidur yang pulas, ini akan sulit membangunkan tubuh Anda. Itulah kenapa sebenarnya memasang alarm yang paling efektif adalah ketika tubuh memang sudah benar-benar siap untuk bangun. 

4. Biarkan sinar matahari masuk

Paparan sinar matahari dapat memicu jam biologis tubuh (ritme sirkadian) Anda untuk bangun dan membuat tubuh terasa berenergi. Buka sedikit bagian gorden segera pada pagi hari. Atau jika tidak ada jendela, langsung nyalakan lampu atau buka pintu kamar.

[embed-health-tool-heart-rate]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Natural patterns of sleep. Division of Sleep Medicine at

Stop Hitting the Snooze Button: 5 Easy Ways to Wake Up in the Morning. (2021, February 08). Retrieved May 21, 2021, from https://www.sleep.org/stop-hitting-snooze-button/.

Stages of sleep. (2020, August 14). Retrieved May 21, 2021, from https://www.sleepfoundation.org/how-sleep-works/stages-of-sleep.

Trotti L. M. (2017). Waking up is the hardest thing I do all day: Sleep inertia and sleep drunkenness. Sleep medicine reviews35, 76–84. https://doi.org/10.1016/j.smrv.2016.08.005.

Cortisol (blood). Retrieved May 21, 2021, from https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?ContentTypeID=167&ContentID=cortisol_serum.

Sleep quality: How to determine if you’re getting poor sleep. (2020, December 17). Retrieved May 21, 2021, from https://www.sleepfoundation.org/sleep-hygiene/how-to-determine-poor-quality-sleep.

8 genius tips for waking up early. (2020, March 25). Retrieved May 21, 2021, from https://www.herzing.edu/blog/8-genius-tips-waking-early.

 

 

 

 

Millard Elizabeth. 2018. 5 Ways hitting the Snooze Button is Wrecking Your Body. [Online] Tersedia pada: https://www.menshealth.com/health/snooze-button-sleep-problems/slide/1 (31 Januari 2018)

National Sleep Fondation. Stop Hitting the Snoze Button Once and for All. [Online] Tersedia pada: https://sleep.org/articles/stop-hitting-snooze-button/ (31 Januari 2018)

Pikul Corrie. 2017. Why Hitting the Snooze Button will Screw Up Your Entire Day. [Online] Tersedia pada: https://www.huffingtonpost.com/2014/08/01/why-hitting-snooze-is-bad-for-health_n_5630707.html (Diakses 31 Januari 2018)

Klein Sarah. 2017. How to Kick Your Snooze Button Habit. [Online] Tersedia pada: https://www.huffingtonpost.com/2014/01/27/quit-snooze-button-habit-sleep_n_4654962.html (Diakses 31 Januari 2018)

Versi Terbaru

30/12/2021

Ditulis oleh Aprinda Puji

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

3 Manfaat Tidur Siang dan Aturan yang Perlu Diperhatikan

Mulut Kering Saat Bangun Tidur? Ini Penyebabnya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 30/12/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan