Pengertian
Apa itu tes IGRA?
Tuberkulosis adalah penyakit yang ditularkan melalui percikan dahak (droplet) yang terinfeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Orang yang diduga terkena infeksi bakteri ini disarankan untuk melakukan beberapa pemeriksaan TBC.
Salah satu tes yang dilakukan untuk mendiagnosis penyakit TBC adalah tes darah yang disebut dengan interferon gamma release assay, atau biasa disingkat IGRA. Tes IGRA adalah tes darah yang dilakukan untuk melihat keberadaan bakteri penyebab tuberkulosis dalam tubuh seseorang. IGRA merupakan pemeriksaan lanjutan yang biasanya dilakukan setelah dokter mengenali adanya tanda-tanda yang dicurigai sebagai gejala khas TBC.
Sesuai namanya, tes IGRA bertujuan untuk memeriksa interferon-gamma (IFN-g) di dalam tubuh. Interferon-gamma (IFN-g) adalah protein yang dihasilkan tubuh saat terinfeksi bakteri M. tuberculosis.
Dilansir dari CDC, pada tes IGRA diketahui bahwa sel darah putih seseorang yang terinfeksi bakteri tuberkulosis akan melepaskan interferon-gamma (IFN-g) ketika bercampur dengan antigen. Antigen sendiri adalah senyawa yang menghasilkan respons imun untuk melawan infeksi bakteri.
Apabila IFN-g terdeteksi melalui pemeriksaan ini, artinya kuman tuberkulosis ada dalam tubuh Anda.
Sebelum menjalani tes IGRA, dokter akan mengambil sampel darah Anda, yang kemudian dicampurkan dengan antigen dan senyawa lainnya.
Saat ini, telah tersedia 2 jenis tes IGRA yang memenuhi standar U.S. Food and Drug Administration (FDA), yaitu:
- Tes QuantiFERON®-TB Gold In-Tube (QFT-GIT);
- Tes T-SPOT®.TB (T-Spot)
Akan tetapi, IGRA hanya bertujuan untuk apakah bakteri M. tuberculosis ada di dalam tubuh atau tidak. IGRA tidak dapat membedakan apakah Anda mengidap TB laten atau penyakit TB aktif.
Kapan saya harus menjalani tes ini?
Tes IGRA adalah metode diagnosis TB yang dapat diikuti oleh siapa saja. Dalam tahap pemeriksaan TBC, tes ini dilakukan sebagai pemeriksaan lanjutan setelah dokter melakukan pemeriksaan fisik.
Namun, tentunya terdapat beberapa faktor atau kondisi yang mengharuskan Anda menjalani IGRA. Jika Anda memiliki faktor-faktor risiko yang berkaitan dengan kemungkinan penularan TBC, sebaiknya Anda sesegera mungkin mencari rumah sakit atau pusat layanan kesehatan yang menyediakan tes IGRA. Beberapa faktor risiko tersebut, antara lain:
- Anda melakukan kontak yang cukup dekat dengan penderita TB aktif.
- Anda tinggal di negara dengan kasus kejadian TB yang tinggi, seperti negara-negara di Asia Tenggara, Afrika, dan Amerika Selatan.
- Anda bekerja atau tinggal di panti, klinik, rumah sakit, penjara, atau penampungan. Terutama jika tempat-tempat tersebut dipenuhi oleh penderita TB aktif.
- Anda mengidap penyakit yang memengaruhi sistem imun tubuh Anda, seperti penderita HIV/AIDS yang perlu cek TBC.
Tes IGRA berguna untuk memeriksa orang-orang yang termasuk ke dalam kelompok orang yang berisiko memiliki faktor penyebab TBC. Kelompok itu bisa karena mereka punya penyakit yang melemahkan sistem imun tubuhnya, bisa pula karena tinggal berdekatan dengan orang yang merupakan bagian dari kelompok dengan faktor risiko.
Selain itu, jika Anda telah mengalami tanda-tanda dan gejala TBC yang jelas, seperti batuk terus menerus, muncul dahak yang terkadang disertai darah, demam, menggigil, berkeringat di malam hari, serta penurunan berat badan mendadak, Anda harus segera menjalani tes ini.
Anak di bawah usia 5 tahun tidak boleh menjalani IGRA. Untuk mendiagnosis TB pada anak di bawah 5 tahun, sebaiknya menggunakan tes kulit TB (tes Mantoux).
Meski lebih mahal daripada tes Mantoux, IGRA dapat dijadikan pemeriksaan alternatif untuk TBC.
Pencegahan dan peringatan
Apa yang harus saya ketahui sebelum menjalani tes IGRA?
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tes IGRA hanya dapat menunjukkan apakah Anda memiliki bakteri TB di dalam tubuh Anda atau tidak. Namun, Anda tidak dapat mengetahui jika bakteri tersebut bersifat laten atau aktif.
Maka dari itu, ketika hasil tes sudah keluar, dokter mungkin akan meminta Anda menjalani beberapa tes tambahan. Hal ini tergantung pada hasil tes serta kondisi kesehatan Anda.
Selain itu, jika Anda sudah pernah mendapatkan vaksinasi TB atau BCG, Anda masih boleh menjalani tes IGRA ini, terlebih jika Anda memiliki faktor-faktor risiko terkena TB. Hal ini dikarenakan seseorang yang sudah menerima vaksinasi pun masih berisiko terkena infeksi TB laten dan aktif.
Hasil tes Mantoux biasanya akan terpengaruh pada kapan terakhir Anda menerima vaksin BCG untuk TBC. Namun, tes IGRA tidak akan terpengaruh oleh vaksinasi TB yang pernah Anda lakukan, bahkan dalam waktu dekat.
Namun, jika Anda pernah menerima vaksinasi untuk penyakit yang disebabkan oleh virus, ada baiknya Anda menunggu selama 4-6 minggu sebelum menjalani IGRA. Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa vaksinasi penyakit virus dapat memengaruhi hasil tes IGRA. Sebagai tindakan preventif, ada baiknya Anda menunggu terlebih dahulu.
Keuntungan dari tes IGRA
Berikut adalah keunggulan dari menjalani IGRA:
- Hasil IGRA dapat keluar dalam waktu 24 jam
- Hanya membutuhkan satu kali kunjungan untuk melakukan tes
- Tes IGRA tidak akan memengaruhi hasil tes lain yang akan Anda lakukan setelahnya
- Hasil tes tidak akan terpengaruh oleh vaksinasi TB yang pernah dijalani sebelumnya
Kelemahan dari tes IGRA
Sama seperti metode diagnosis lainnya, IGRA juga memiliki beberapa keterbatasan, seperti:
- Sampel darah harus segera diproses dalam waktu 8-30 jam setelah diambil, ketika sel darah putih masih hidup
- Kesalahan dalam mengambil atau memindahkan sampel darah dapat memengaruhi tingkat akurasi IGRA
- Tes ini tidak dapat mendeteksi apakah seseorang menderita TB laten atau aktif
- Tes ini tidak dapat mendeteksi apakah seseorang dengan TB laten akan mengembangkan TB aktif di masa depan
- Anak dengan TBC yang berusia 5 tahun ke bawah tidak disarankan untuk menjalani tes ini
- Di beberapa tempat, tes ini masih belum tersedia dan relatif mahal
Proses
Apa yang harus saya lakukan sebelum menjalani tes ini?
Tes ini sangat sederhana dan cepat, Anda tidak perlu melakukan persiapan khusus. Sebelum Anda memutuskan untuk menjalani tes IGRA, ada beberapa hal yang harus Anda lakukan terlebih dahulu.
Pertama-tama, Anda harus memberi tahu dokter atau tim medis jika Anda pernah menderita TB dan menjalani pengobatan sebelumnya.
Selain itu, dokter juga mungkin akan menanyakan apakah Anda sedang menderita penyakit peradangan kronis. Menurut sebuah penelitian dari Rheumatology International, ada kemungkinan penyakit peradangan kronis dapat memengaruhi hasil tes. Beberapa faktor yang berpotensi menyebabkan hasil tes tidak akurat adalah kadar limfosit yang rendah, serta pengobatan kortikosteroid dengan dosis tinggi.
Tidak hanya itu, Anda juga perlu memberi tahu apakah Anda baru saja menerima vaksinasi penyakit akibat virus dalam waktu satu bulan ke belakang. Hal ini penting karena vaksinasi virus justru berpotensi membuat tes IGRA menunjukkan hasil yang salah.
Bagaimana proses tes IGRA?
Tes IGRA termasuk dalam metode diagnosis yang sebenarnya cukup mudah dilakukan. Pastikan Anda menjalani tes di laboratorium atau pusat kesehatan yang terpercaya, sehingga hasil yang akan diberikan pun luput dari kesalahan-kesalahan.
1. Proses mengambil darah
Seperti tes darah pada umumnya, tes ini dilakukan dengan cara mengambil sampel darah dari pembuluh di lengan Anda. Dokter atau tenaga medis akan mencari titik di mana pembuluh darah Anda terletak paling dekat dengan permukaan kulit.
2. Proses pemeriksaan laboratorium
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tes IGRA bekerja dengan cara mengukur reaksi sistem imun tubuh terhadap bakteri M. tuberculosis. Sampel darah yang telah diambil akan dicampur dengan antigen yang berasal dari bakteri M. tuberculosis.
Dua jenis tes IGRA yang saat ini tersedia memiliki jenis antigen, metode tes, serta pembacaan hasil yang berbeda. Jika tes T-Spot harus diproses dalam waktu 8-30 jam, tes QFT-GIT tidak boleh melebihi waktu 16 jam untuk diperiksa di laboratorium.
Sementara itu, perbedaan lain dalam kedua tes tersebut adalah jenis antigennya. Dalam tes QFT-GIT, antigen yang digunakan adalah campuran dari peptida sintetis dari antigen jenis ESAT-6, CFP-10, dan TB7.7. Tes T-Spot menggunakan campuran peptida sintetis dari ESAT-6 dan CFP-10 saja.
Terdapat sedikit perbedaan pula dalam teknik uji laboratorium antara kedua tes ini. Tes QFT-GIT mengukur konsentrasi atau kadar interferon-gamma (IFN-g), sedangkan tes T-Spot menghitung jumlah sel-sel darah putih yang memproduksi IFN-g.
Apa yang harus saya lakukan setelah menjalani tes IGRA?
Tes pengambilan darah biasanya tidak akan mengakibatkan efek samping yang berarti karena darah yang diambil pun sangat sedikit. Anda dapat kembali beraktivitas normal tepat setelah tes dilakukan.
Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, beberapa orang mungkin akan merasa pusing dan lemas setelah diambil sampel darahnya. Selain itu, ada kemungkinan muncul memar atau bengkak di bekas suntikan. Anda tidak perlu khawatir, karena memar tersebut tidak berbahaya dan dapat hilang dengan sendirinya dalam hitungan hari.
Hasil tes IGRA akan tersedia dalam waktu 24 jam setelah darah Anda diambil. Tergantung dari hasil tes, dokter mungkin akan meminta Anda melakukan pemeriksaan lain, serta menjelaskan mengapa pemeriksaan tersebut diperlukan.
Jika Anda ternyata mendapatkan hasil tes positif, dokter mungkin akan meminta Anda menjalani tes X-ray atau rontgen dada. Dengan melakukan rontgen dada, dokter dapat melihat apakah Anda memiliki infeksi TB berjenis laten atau penyakit TB aktif.
Selain itu, dokter juga akan mencari adanya bercak-bercak putih. Bercak-bercak tersebut menandakan bahwa sistem imun Anda sedang bereaksi dan melawan bakteri yang masuk ke dalam tubuh Anda.
Sebagai alternatif dari X-ray dada, dokter akan merekomendasikan Anda untuk menjalani tes CT scan. Hal ini dikarenakan hasil gambar yang diproduksi dari CT scan terlihat lebih detail dan jelas.
Dokter mungkin juga akan meminta Anda menjalani tes dahak atau lendir yang dihasilkan saat Anda batuk. Berbagai hasil pemeriksaan itu nantinya dapat membantu dokter meresepkan obat TBC yang tepat untuk Anda.
Apabila Anda memiliki pertanyaan yang berkaitan dengan proses tes ini, konsultasikanlah kepada dokter Anda untuk pemahaman yang lebih baik.
Penjelasan Hasil Tes
Apa arti hasil tes IGRA yang saya dapat?
Hasil tes IGRA menunjukkan jumlah interferon gamma (IFN-g) yang diproduksi sel darah putih, atau jumlah sel darah putih yang menghasilkan IFN-g. Kedua jenis tes memiliki cara pembacaan yang sama, yaitu positif, negatif, dan indeterminate.
Hasil tes yang positif menunjukkan bahwa Anda telah terinfeksi bakteri M. tuberculosis. Jika Anda mendapat hasil negatif, itu berarti tubuh Anda tidak terpapar oleh bakteri M. tuberculosis.
Namun, ada pula kemungkinan Anda mendapatkan hasil tes indeterminate. Artinya, tes IGRA tidak berhasil menentukan apakah Anda terkena infeksi atau tidak. Hasil indeterminate biasanya disebabkan karena terganggunya sistem imun tubuh.
Tes IGRA merupakan bagian dari rangkaian pemeriksaan penyakit TBC. Namun hasil tes IGRA tidak berdiri sendiri untuk menentukan diagnosis atas kondisi TBC pada seseorang. Anda perlu menjalani tes atau uji laboratorium lain seperti tes BTA sehingga dokter mendapatkan hasil diagnosis yang lebih spesifik dan pasti.
Hello Health Group tidak memberikan nasihat medis, diagnosis, maupun pengobatan.