backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Memahami Sistem Pernapasan Manusia dan Cara Kerjanya

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui seminggu yang lalu

Memahami Sistem Pernapasan Manusia dan Cara Kerjanya

Tahukah Anda bahwa dalam sehari, manusia bisa bernapas sampai 17–30 ribu kali? Supaya bisa bernapas dengan baik, manusia tentu perlu memiliki sistem pernapasan yang sehat.

Sistem pernapasan manusia terbagi menjadi dua bagian, yaitu organ pernapasan atas dan bawah. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai keduanya.

Organ sistem pernapasan atas

Tak hanya hidung dan paru-paru, tubuh Anda memiliki organ lain yang berperan penting dalam menjalankan sistem pernapasan.

Berikut ini adalah organ tubuh yang berperan sebagai sistem pernapasan atas manusia.

1. Hidung

Hidung merupakan gerbang utama keluar-masuknya udara. Organ ini berfungsi menyaring kotoran dari udara yang terhirup dengan lendir dan rambut halus di dalamnya.

Selain dari hidung, udara juga bisa keluar-masuk dari mulut. Hal ini biasanya terjadi ketika Anda membutuhkan udara lebih banyak atau saat hidung mampet karena pilek dan flu.

2. Sinus

Udara yang telah melewati hidung akan bergerak menuju sinus, yaitu rongga udara di dalam tulang tengkorak.

Sinus terletak di beberapa tempat, yaitu tulang pipi, tulang hidung, di antara mata, dan tengah dahi yang saling terhubung.

Dalam sistem pernapasan, sinus berfungsi untuk membantu mengatur suhu dan kelembapan udara yang Anda hirup.

3. Adenoid

Adenoid adalah jaringan kelenjar getah bening yang ada di dalam tenggorokan. Di dalam adenoid, terdapat simpul sel dan pembuluh darah penghubung yang bertugas menjaga keseimbagan cairan dalam tubuh.

Pada sistem pernapasan, adenoid berfungsi untuk menyaring mikroorganisme seperti kuman dengan memanfaatkan sel limfositnya.

4. Tonsil

Amandel atau tonsil adalah kelenjar getah bening yang berada di dinding faring (tenggorokan).

Pada anak-anak, amandel berperan penting untuk melawan penyakit. Namun, karena sistem imun semakin kuat ketika Anda dewasa, peran amandel pun tergantikan.

5. Faring

Tenggorokan bagian atas atau faring adalah saluran di belakang mulut dan rongga hidung yang berfungsi menyalurkan udara ke trakea.

Selain berperan dalam sistem pernapasan manusia, faring juga berfungsi melancarkan pencernaan dengan mendorong makanan masuk ke lambung.

6. Epiglotis

Tubuh Anda memiliki epiglotis untuk mencegah masuknya makanan ke dalam saluran pernapasan.

Epiglotis adalah sebuah katup yang terletak di belakang lidah, tepat di atas laring (kotak suara). Katup ini akan menutup saat Anda makan dan terbuka ketika menghirup udara.

Organ sistem pernapasan bawah

Dimulai dari laring, berikut adalah organ tubuh yang berperan dalam sistem pernapasan bawah manusia.

1. Laring (kotak suara)

Terletak di bawah persimpangan saluran faring yang membelah trakea dan kerongkongan, laring merupakan tempat di mana pita suara berada.

Laring memiliki dua pita suara yang membuka saat bernapas dan menutup untuk memproduksi suara.

Saat bernapas, udara akan melewati dua pita suara yang berimpitan sehingga menghasilkan getaran. Getaran inilah yang menghasilkan suara.

2. Trakea (batang tenggorokan)

Trakea merupakan saluran sepanjang sekitar 10 cm dan berdiameter kurang dari 2,5 cm yang berperan untuk menyalurkan udara dari dan menuju paru-paru.

Saluran ini memanjang dari laring hingga ke bawah tulang dada (sternum). Setelah itu, trakea akan terbelah menjadi dua tabung kecil yang disebut bronkus.

3. Tulang rusuk

Tak hanya berfungsi untuk melindungi organ di dalam dada, tulang rusuk ternyata juga memiliki peran dalam sistem pernapasan.

Tulang rusuk akan mengembang dan mengempis mengikuti gerak paru saat Anda mengambil dan mengeluarkan napas. Gerakan ini didukung oleh otot pada rongga dada.

4. Bronkiolus

Setelah melewati bronkus, udara akan masuk ke bronkiolus. Ini adalah percabangan bronkus di dalam paru-paru yang membawa udara ke dalam alveolus.

Selain itu, bronkiolus juga berfungsi untuk mengontrol jumlah udara yang masuk dan keluar saat proses bernapas berlangsung.

4. Alveolus

Alveolus (jamak: alveoli) adalah kantong-kantong kecil dalam paru yang terletak di ujung bronkiolus. Fungsi alveolus adalah menjadi tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida.

Alveolus akan menyerap oksigen dari udara yang dibawa oleh bronkiolus dan mengalirkannya ke dalam darah. Setelah itu, karbon dioksida dari sel-sel tubuh mengalir bersama darah ke alveoli untuk diembuskan keluar.

4. Paru-paru

Dengan keberadaan alveolus, paru-paru memiliki peran utama sebagai tempat pertukaran oksigen dan paru-paru.

Selain itu, organ vital ini juga berfungsi untuk menyemimbangkn kadar pH dalam tubuh. Karbon dioksida yang dilepaskan paru-paru bersifat asam sehingga bisa menurunkan pH darah.

5. Pleura

Paru-paru dilapisi oleh selaput tipis yang disebut pleura. Lapisan ini akan menghasilkan cairan serosa yang berfungsi sebagai pelumas.

Pelumas tersebut digunakan untuk mencegah gesekan antara dinding dada dan paru-paru saat bernapas. Tanpa cairan ini, gesekan tersebut dapat mengiritasi paru-paru.

8. Tabung bronkial

Di dalam tabung bronkial, terdapat silia atau rambut-rambut kecil yang bergerak seperti gelombang. Gerakan tersebut akan membawa mukus (dahak/lendir/cairan) ke luar tenggorokan.

Fungsi lendir pada tabung bronkial adalah mencegah debu, kuman, atau benda asing lain masuk ke paru-paru. Batuk juga bisa menjadi cara sistem pernapasan mencegah masuknya benda asing ke dalam paru-paru.

9. Diafragma

Untuk memisahkan rongga dada dan perut, tubuh Anda telah dilengkapi otot diafragma. Selain itu, fungsi diafragma ialah mengatur keluar-masuknya udara dari dan ke paru-paru.

Otot diafragma akan meregang untuk menciptakan rongga kosong supaya udara bisa masuk. Proses ini disebut inspirasi.

Setelah itu, otot diafragma akan kembali menyempit untuk mendorong udara keluar. Proses ini disebut ekspirasi.

Cara kerja sistem pernapasan manusia

Mengutip situs National Heart, Lung, and Blood Institute, proses pernapasan atau respirasi dimulai ketika udara terhirup oleh hidung dan masuk ke tenggorokan. Setelah itu, udara akan turun melewati laring dan ke trakea.

Saat menarik napas, diafragma akan meregang untuk menciptakan ruang kosong di rongga dada. Ini bertujuan agar paru-paru bisa menarik masuk udara yang Anda hirup.

Setelah sampai ke ujung trakea, udara akan melewati bronkus dan masuk ke dalam kedua paru-paru. Setelah itu, udara akan mengalir ke bronkiolus yang terus mengecil sampai di ujung percabangan.

Alveoli di ujung bronkiolus akan menyalurkan oksigen ke dalam pembuluh darah kapiler dan menerima karbon dioksida dari sana.

Setelah oksigen dan karbon dioksida bertukar tempat di alveoli, diafragma akan melakukan ekspirasi untuk mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida.

Dalam kondisi istirahat, orang dewasa bernapas sebanyak 12–16 kali per menit. Satu rangkaian pernapasan meliputi proses menghirup dan mengembuskan udara.

Penyakit yang menyerang sistem respirasi

Sama seperti bagian tubuh lainnya, berbagai organ penting dalam sistem pernapasan juga bisa terkena penyakit.

Penyakit pada sistem pernapasan bisa berasal dari luar, seperti udara yang mengandung mikroorganisme. Selain itu, penyakit juga bisa berasal dari sistem pernapasan itu sendiri.

Beberapa contoh gangguan pernapasan yang paling umum yakni:

Sistem pernapasan mungkin terlihat sederhana. Namun, di balik setiap tarikan dan embusan napas, ternyata ada kerja sama yang cukup rumit supaya oksigen bisa mengalir ke seluruh tubuh.

Oleh karena itu, pastikan Anda menjaga kesehatan sistem pernapasan dengan pola hidup sehat. Jika Anda merasakan gejala penyakit tertentu, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter.

Kesimpulan

  • Sistem pernapasan manusia terdiri dari sistem pernapasan atas dan sistem pernapasan bawah.
  • Organ pernapasan atas terdiri dari hidung, sinus, tonsil, adenoid, faring, dan epiglotis. Sementara itu, sistem pernapasan bawah terdiri dari laring, trakea, bronkus, bronkiolus, alveolus, paru-paru, dan difragma.
  • Beberapa contoh penyakit yang paling sering menyerang sistem pernapasan yakni pilek, influenza (flu), bronkitis, dan asma.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui seminggu yang lalu

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan