Saat Anda bernapas, udara dari luar akan masuk melalui mulut atau hidung, kemudian dialirkan ke tenggorokan menuju paru-paru. Pada ujung trakea, yaitu saluran yang menghubungkan tenggorokan dan paru-paru, terdapat dua percabangan saluran yang dinamakan bronkus kanan dan kiri. Sudahkah Anda tahu apa fungsi bronkus?
Bronkus memiliki peranan penting dalam sistem pernapasan dan pertahanan tubuh. Saat fungsi bronkus terganggu, Anda bisa mengalami penyakit pernapasan akut hingga kronis.
Memahami anatomi bronkus
Bronkus adalah percabangan saluran udara dari trakea menuju bagian kanan dan kiri paru-paru.
Baik bronkus kanan maupun bronkus kiri tersusun atas tulang rawan dan otot-otot halus yang diselubungi oleh membran mukusa atau selaput lendir.
Dari trakea, bronkus akan bercabang ke bagian atas, bagian tengah, dan bagian bawah paru-paru sehingga membentuk struktur pohon bronkial (tracheobronchial tree).
Percabangan bronkus ini akan mengarah pada banyak percabangan saluran udara yang lebih sempit yaitu bronkiolus.
Bronkiolus mengarah lebih dekat ke jaringan di dalam paru-paru dan berujung pada alveolus (kantung udara) tempat bertukarnya oksigen dan karbondioksida.
Susunan tulang rawan memperkuat struktur percabangan bronkus dari trakea sampai bronkiolus sehingga mencegah saluran udara ini mengempis saat proses pernapasan berlangsung.
Pada buku Anatomy, Thorax, Bronchi dijelaskan bahwa semakin mengarah ke percabangan bronkiolus, susunan tulang rawan akan semakin berkurang.
Sebaliknya, jumlah otot-otot halus akan semakin bertambah sampai ke ujung bronkiolus. Hal ini akan mendukung fungsi bronkus dan bronkiolus dalam menjalankan proses pernapasan.
Fungsi bronkus dan bronkiolus dalam pernapasan
Bronkus dan bronkiolus adalah bagian dari saluran napas yang memiliki fungsi penting dalam mengalirkan udara, baik yang mengarah ke paru-paru maupun yang keluar dari paru-paru.
Secara lebih jelasnya, berikut adalah penjelasan fungsi bronkus dan bronkiolus dalam sistem pernapasan manusia.
1. Menghubungkan saluran pernapasan atas dengan paru-paru
Bronkus adalah saluran yang menghubungkan antara trakea dan paru-paru.
Dalam hal ini, bronkus berfungsi mengantarkan udara dari saluran napas atas ke dalam paru-paru sekaligus mengeluarkannya dari paru-paru.
Bronkiolus akan membawa udara yang kaya oksigen ke kantung udara alveolus.
Selanjutnya, di dalam alveolus terjadi pertukaran udara antara oksigen yang akan diedarkan ke seluruh tubuh dan karbon dioksida yang harus dikeluarkan dari paru-paru.
Setelah proses pertukaran udara selesai, bronkiolus akan kembali mendorong udara yang mengandung karbon dioksida agar keluar dari paru-paru.
2. Memastikan suplai oksigen ke dalam tubuh
Selama proses pertukaran udara, bronkiolus juga punya fungsi mengatur jumlah oksigen yang masuk ke dalam paru-paru, begitu pun dengan jumlah karbon dioksida yang dikeluarkan.
Otot-otot halus yang menyusun sebagian besar struktur bronkiolus akan menyempitkan dan melebarkan jalan napas.
Dengan begitu, paru-paru bisa mengalirkan jumlah oksigen yang cukup ke dalam darah.
Fungsi bronkiolus ini menentukan apakah udara yang kaya oksigen benar-benar telah dialirkan ke dalam tubuh secara optimal.
3. Menghalau masuknya partikel asing ke dalam paru-paru
Selain melancarkan jalan pertukaran udara, bronkus juga berperan dalam menjaga kualitas udara yang dialirkan ke paru-paru.
Selaput lendir yang terdapat di sekitar bronkus dapat menyaring partikel kotor dan menghilangkan organisme penyebab infeksi seperti bakteri, virus, dan jamur.
Komponen aktif pada selaput lendir bronkus dapat memerangkap partikel asing dan menonaktifkan agen infeksi.
Fungsi bronkus ini berperan penting dalam pertahanan tubuh karena dapat mencegah iritasi dan infeksi yang bisa menyebabkan peradangan pada paru-paru.
Penyakit yang menghambat fungsi bronkus dan bronkiolus
Saat bronkus atau bronkiolus mengalami peradangan yang disebabkan oleh iritasi partikel asing maupun infeksi pernapasan, maka fungsinya bisa terganggu sehingga menimbulkan beberapa penyakit.
Berikut adalah beberapa penyakit yang bisa muncul akibat terganggunya fungsi bronkus dan bronkiolus.
1. Asma
Penyakit ini ditandai dengan terdapatnya penyempitan pada bronkus sehingga membuat fungsi saluran udara ini terganggu.
Penyempitan bronkus ini disebabkan oleh peradangan yang belum diketahui secara pasti pemicunya.
Akibat asma, pertukaran udara dalam bronkus pun akan terhambat sehingga menimbulkan gejala pernapasan seperti sesak napas dan mengi (napas berbunyi).
2. Bronkitis
Infeksi yang berlangsung di tenggorokan atau hidung bisa memengaruhi fungsi sel-sel pada bronkus sehingga menyebabkan bronkitis akut. Gangguan ini biasanya memicu timbulnya batuk yang disertai dahak.
Selain itu, peradangan terjadi pada bronkiolus dapat menyebabkan penumpukan lendir di dalam paru-paru.
Menurut American Lung Association, kondisi tersebut bisa akan menimbulkan gangguan pernapasan kronis atau berlangsung jangka panjang. Maka dari itu, peradangan pada bronkiolus disebut juga dengan bronkitis kronis.
2. Bronkiektasis
Terganggunya fungsi bronkus akibat peradangan juga bisa memicu penumpukan lendir yang menjadi tempat bakteri untuk berkembang biak. Kondisi ini disebut juga dengan bronkiektasis.
Semakin lama bronkiektasis dapat menyebabkan penurunan fungsi paru sehingga bisa memicu penyakit pernapasan lainnya seperti pneumonia, PPOK, dan fibrosis paru.
3. Bronkiolitis
Penyakit ini terjadi akibat peradangan di bronkiolus yang disebabkan oleh infeksi respiratory syncytial virus (RSV).
Infeksi virus menyebabkan penumpukan lendir di dalam bronkiolus sehingga dapat mengarah pada gangguan fungsi paru yang serius, seperti paru-paru popcorn.
4. Emfisema
Penyebab utama dari emfisema sebenarnya bukan karena gangguan fungsi bronkus atau bronkiolus, melainkan dari kerusakan pada alveolus dan jaringan paru-paru di sekitarnya.
Akan tetapi, kerusakan di kantung udara ternyata juga mengakibatkan hancurnya struktur cabang-cabang bronkiolus.
Bronkus dan bronkiolus memiliki peran yang vital dalam kelancaran proses pernapasan, mulai dari mengatur pertukaran udara hingga melindungi paru-paru dari infeksi.
Terganggunya fungsi saluran udara ini bisa menyebabkan gangguan pernapasan akut dan kronis.