backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Mengenal Kadar Oksigen Normal dalam Darah dan Cara Pengukurannya

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 21/07/2021

    Mengenal Kadar Oksigen Normal dalam Darah dan Cara Pengukurannya

    Pernahkah Anda bertanya-tanya mengenai keberadaan oksigen di dalam darah? Sejatinya, oksigen dibutuhkan oleh seluruh bagian tubuh, termasuk darah. Mengingat salah satu fungsi darah yakni sebagai penghantar oksigen ke penjuru tubuh mana pun. Itu sebabnya, penting untuk memahami kadar oksigen normal dalam darah guna menjalankan fungsi tubuh secara optimal.

    Dengan begitu, Anda dapat mengambil tindakan tepat jika kadar oksigen termasuk abnormal. Simak penjelasannya berikut ini, yuk!

    Apa itu kadar oksigen dalam darah?

    Sebelum membahas soal kadar yang normal, Anda perlu memahami terlebih dahulu mengenai apa itu kadar oksigen dalam darah.

    Kadar oksigen (saturasi oksigen) dalam darah adalah jumlah oksigen yang telah beredar di sistem peredaran darah tubuh.

    trombosit normal adalah

    Tubuh kita membutuhkan oksigen agar dapat melakukan fungsinya dengan baik.

    Oksigen masuk ke dalam tubuh melalui hidung dan mulut, kemudian melewati paru-paru dan mengalir ke dalam aliran darah.

    Ketika sudah berada di dalam aliran darah, oksigen membantu menggantikan sel-sel yang rusak, menyediakan energi untuk tubuh, hingga mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh.

    Bagaimana cara mengukur kadar oksigen dalam darah?

    Kadar oksigen atau saturasi oksigen dalam darah dapat diketahui melalui dua pemeriksaan yang berbeda, yaitu analisa gas darah (AGD) dan alat pulse oximeter. 

    Berikut penjelasan masing-masing pemeriksaan untuk mengukur kadar oksigen normal:

    Analisa gas darah (AGD)

    AGD bertujuan untuk memeriksa seberapa baik paru-paru Anda bekerja dan mengukur keseimbangan asam-basa dalam darah.

    Tes analisa gas darah biasanya mencakup pengukuran berikut ini:

    • Kandungan oksigen (O2CT), yaitu jumlah oksigen dalam darah.
    • Saturasi oksigen (O2Sat), yaitu jumlah hemoglobin dalam darah.
    • Tekanan parsial oksigen (PaO2), yaitu tekanan oksigen yang terlarut dalam darah.
    • Tekanan parsial (PaCO2), yaitu jumlah karbon dioksida dalam darah.
    • pH, yaitu keseimbangan asam dan basa dalam darah.

    Pemeriksaan ini dilakukan di rumah sakit dengan bantuan tenaga kesehatan. Caranya adalah dengan mengambil sampel darah dari arteri yang biasanya terletak di pergelangan tangan.

    Sumber: News Medical

    Pulse oximeter

    Selain analisa gas darah, kadar oksigen normal juga dapat ditentukan melalui alat pulse oximeter. Pluse oximeter adalah pengukuran yang mudah dan tidak membutuhkan pengambilan darah.

    Alat berbentuk klip yang disebut probe ini mengukur kadar oksigen dengan menggunakan sinar inframerah ke kapiler di jari tangan Anda.

    Cara kerjanya adalah dengan menempatkan probe di bagian tubuh, seperti jari atau cuping telinga.

    Pulse oximeter kemudian akan menentukan kadar oksigen dalam sel darah merah dengan menganalisis cahaya dari inframerah yang melewati kapiler di jari atau cuping telinga.

    Hasil pemeriksaan kadar oksigen normal

    tes darah fungsi leukosit adalah

    Hasil pemeriksan kadar oksigen di darah dapat dilihat dalam berbagai bentuk tergantung tes yang Anda jalani.

    Berikut hasil yang menunjukkan kadar oksigen di dalam darah Anda normal:

    Analisa gas darah (AGD)

    Kadar oksigen normal bervariasi dari satu laboratorium ke laboratorium lain. Hasil ini juga bergantung pada ketinggian di atas permukaan laut.

    Ini karena kadar oksigen darah seseorang akan lebih rendah jika mereka tinggal di daerah yang lebih tinggi dari permukaan laut.

    Dokter juga akan melihat hasil analisa gas darah berdasarkan usia, kesehatan, dan faktor lainnya. Jadi, nilai yang tidak berada dalam kisaran normal bisa saja masih tergolong normal untuk Anda.

    Meskipun begitu, Mayo Clinic menyebutkan bahwa kadar oksigen normal pada pemeriksaan AGD berkisar antara 75-100 milimeter merkuri (mm Hg).

    Nilai di bawah 60 mm Hg biasanya menunjukkan Anda butuh bantuan oksigen tambahan.

    Pulse oximeter

    Tampilan oksimeter menunjukkan persentase oksigen dalam darah Anda. Tingkat saturasi oksigen darah yang normal berkisar antara 95-100 persen.

    Hasil pulse oximeter di bawah 90 persen dikategorikan sebagai kadar oksigen dalam darah yang rendah.

    Kadar oksigen di bawah normal biasa menjadi tanda-tanda masalah paru-paru. Jika hal ini terjadi, Anda mungkin membutuhkan oksigen tambahan atau perawatan lain.

    Bagaimana jika kadar oksigen dalam darah abnormal?

    penyakit paru interstitial

    Jika hasil AGD atau pemeriksaan dengan menggunakan pulse oximeter menunjukkan bahwa kadar oksigen dalam darah di bawah normal, Anda mengalami kondisi bernama hipoksemia.

    Ketika kadar oksigen dalam darah di bawah normal, tubuh Anda biasanya tidak dapat berfungsi dengan baik.

    Cleveland Clinic menyebutkan bahwa ada beberapa kondisi dapat menyebabkan hipoksemia, seperti:

  • penyakit jantung,
  • gangguan paru-paru, seperti asma, emfisema, dan bronkitis,
  • berada di dataran tinggi di mana oksigen lebih rendah,
  • mengonsumsi obat nyeri atau obat-obatan lain yang memperlambat pernapasan,
  • apnea tidur, dan
  • peradangan pada jaringan paru-paru.
  • Ketika mengalami hipoksemia, Anda mungkin merasakan tanda dan gejala tertentu, seperti napas pendek, sakit kepala, serta kebingungan.

    Selain berada di bawah normal, kadar oksigen dalam darah juga bisa berada di atas normal. Kondisi ini disebut dengan hiperoksemia, tetapi jarang terjadi.

    Pemeriksaan kadar oksigen dalam darah diperlukan ketika Anda mengalami gejala, seperti sesak napas, mual, atau muntah.

    Sebaiknya, segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala tersebut.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 21/07/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan