backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Punya Masalah Pernapasan? Dokter Spesialis Paru Solusinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 16/01/2023

Punya Masalah Pernapasan? Dokter Spesialis Paru Solusinya

Saat Anda memiliki gangguan pernapasan, pengobatan bersama dokter spesialis paru merupakan langkah yang tepat. Pasalnya, seorang spesialis pulmonologi memiliki fokus diagnosis dan pengobatan mengenai penyakit seputar sistem pernapasan.

Apa itu dokter spesialis paru?

Dokter spesialis paru atau pulmonologis adalah profesi dokter yang berfokus pada penanganan masalah pernapasan.

Pulmonologi sendiri merupakan cabang ilmu kedokteran yang mempelajari tata cara penanganan masalah pada sistem pernapasan.

Tidak hanya paru-paru, seorang pulmonologis juga melakukan pemeriksaan dan pengobatan pada bagian saluran pernapasan lainnya, seperti hidung, mulut, tenggorokan, dan otot-otot di sekitarnya.

Pulmonologis sendiri merupakan subspesialis dari penyakit dalam. Oleh karena itu, mereka tetap harus menjalani pendidikan spesialis penyakit dalam sebelum mendapat gelar Sp.P (Spesialis Paru).

Latar belakang pendidikan dokter spesialis paru

dokter paru

Sama seperti dokter spesialis pada umumnya, seorang pulmonologis harus terlebih dahulu menyelesaikan pendidikan sebagai dokter umum.

Spesialisasi paru termasuk ke dalam kategori spesialis penyakit dalam bersama jantung, ginjal, dan hati. Maka dari itu, dokter umum perlu mengambil spesialisasi penyakit dalam terlebih dahulu.

Selanjutnya, dokter spesialis akan mengikuti pembelajaran khusus mengenai pulmonologi.

Selama pendidikan pulmonologi, Anda akan memperdalam ilmu tentang biologi molekuler, fisiologi dan anatomi paru, serta imunologi paru.

Bidang keahlian dokter spesialis paru

Sesuai dengan Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 64 Tahun 2019, bidang keahlian dokter spesialis paru dapat dibagi menjadi beberapa divisi seperti berikut.

1. Onkologi toraks

Dokter onkologi toraks berfokus menangani pasien dengan tumor dan kanker pada saluran pernapasan bawah, termasuk kanker paru.

Mereka akan memberikan solusi pengobatan dari mulai operasi hingga proses kemoterapi.

2. Asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)

Dokter yang bekerja pada divisi ini akan menangani masalah penyempitan saluran pernapasan. Asma dan PPOK merupakan dua jenis penyakit yang diakibatkan oleh penyempitan saluran pernapasan.

3. Imunologi dan penyakit paru interstitial

Divisi pulmonologi ini akan menangani masalah pernapasan akibat terbentuknya jaringan parut atau fibrosis pada paru-paru. Mereka juga menangani penyakit paru-paru yang diakibatkan oleh gangguan autoimun.

4. Paru kerja dan lingkungan

Dokter paru divisi ini akan secara khusus menangani gangguan pernapasan akibat paparan partikel kimia saat bekerja di luar ruangan, contohnya pada pekerja bangunan yang sering terpapar debu silika.

5. Infeksi paru

Divisi dokter paru ini akan menangani penyakit infeksi saluran pernapasan oleh bakteri, virus, dan jamur. Contoh penyakit yang ditangani yakni tuberkulosis, pneumonia, dan COVID-19.

6. Pulmonologi intervensi dan kegawatdaruratan napas

Pulmonologis pada bidang ini akan menangani masalah penyumbatan saluran pernapasan seperti efusi pleura dan batuk berdahak.

Dokter pada divisi ini akan memberi solusi medis tanpa pembedahan yang umumnya bersifat darurat.

Ketersediaan divisi dokter spesialis paru di masing-masing rumah sakit mungkin berbeda. Biasanya, rumah sakit khusus paru memiliki ketersediaan dokter dan fasilitas yang lebih lengkap.

Kapan harus pergi ke dokter spesialis paru?

Pasien yang datang ke pulmonologis umumnya mendapat rujukan dari dokter umum saat mereka sudah tidak bisa menangani masalah sistem pernapasan yang kompleks.

Namun, pasien juga bisa langsung mendapat penanganan dari pulmonologis jika mengalami kondisi berikut.

  • Batuk kronis lebih dari tiga minggu.
  • Sesak napas.
  • Nyeri dada.
  • Mengi.
  • Gejala sleep apnea seperti mudah kelelahan dan mendengkur dengan suara yang keras.

Penyakit yang ditangani dokter spesialis paru

dokter spesialis pulmonologi

Tugas utama seorang pulmonologis adalah memberikan diagnosis, solusi pengobatan, hingga perawatan pada masalah saluran pernapasan.

Berikut merupakan beberapa penyakit yang kerap ditangani oleh dokter spesialis paru.

  • Asma atau penyempitan dan peradangan saluran pernapasan. Kondisi ini biasanya ditandai dengan sesak napas.
  • Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), yaitu kelompok penyakit paru yang menyebabkan terhambatnya jalur napas.
  • Bronkitis kronis atau peradangan pada saluran bronkial yang menyebabkan batuk terus-menerus.
  • Fibrosis kistik atau penyumbatan pada paru-paru dan pankreas oleh lendir yang lengket dan kental.
  • Tuberkulosis atau infeksi bakteri pada paru-paru.
  • Sleep apnea, yakni masalah pernapasan yang membuat Anda berhenti bernapas saat tidur.
  • Hipertensi paru, yaitu tekanan darah tinggi pada pembuluh arteri paru-paru.
  • Penyakit paru interstitial atau ditemukannya jaringan parut pada paru-paru.
  • Emfisema atau kelainan paru-paru yang bisa merusak kantung udara atau alveolus. Akibatnya, hanya sedikit oksigen yang bisa ditampung di paru-paru Anda.

Bagaimana prosedur pemeriksaan oleh dokter spesialis paru?

Sebelum mendiagnosis dan memberikan perawatan, berikut merupakan tindakan yang biasa dilakukan dokter spesialis paru pada pasiennya.

  • Melakukan pemeriksaan secara menyeluruh pada saluran pernapasan Anda untuk mendiagnosis penyakit.
  • Merekomendasikan pilihan pengobatan yang efektif.
  • Memberitahu pasien tentang cara menjaga kesehatan paru-paru dan gaya hidup yang sebaiknya diterapkan.
  • Melakukan teknik diagnostik khusus untuk pengobatan gangguan paru-paru kronis.

Dokter Anda mungkin akan menyarankan beberapa tes khusus untuk memudahkan pengobatan, seperti tes darah, spirometri, rontgen dada, tes fungsi paru,dan bronkoskopi.

Semua tentang dokter spesialis paru

  • Disebut juga spesialis pulmonologi atau pulmonologis. Saat ini, di Indonesia terdapat enam divisi pulmonologi dengan fokus pengobatannya masing-masing.
  • Termasuk ke dalam subspesialis dokter penyakit dalam. Oleh karena itu, dokter umum perlu mengambil spesialis penyakit dalam terlebih dulu.
  • Menangani segala gangguan pernapasan seperti asma, PPOK, bronkitis kronis, hingga sleep apnea.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 16/01/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan