backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Gejala Bronkiektasis, Mulai dari Batuk Tanpa Henti hingga Sesak Napas

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 19/07/2021

    Gejala Bronkiektasis, Mulai dari Batuk Tanpa Henti hingga Sesak Napas

    Bronkiektasis terjadi karena adanya luka atau kerusakan pada saluran pernapasan (bronkus). Kondisi ini berpengaruh secara langsung pada paru-paru sehingga mungkin memiliki gejala yang serupa dengan penyakit pernapasan lainnya. Untuk tahu apa saja gejala yang menandakan adanya bronkiektasis serta kapan Anda harus mewaspadainya, simak ulasan lengkapnya di bawah ini, ya!

    Beragam tanda dan gejala bronkiektasis

    sesak napas' width='640″ height='427″ srcset='https://cdn.hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/06/Sesak-Napas.jpg 1000w, https://cdn.hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/06/Sesak-Napas-400×267.jpg 400w, https://cdn.hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/06/Sesak-Napas-90×60.jpg 90w, https://cdn.hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/06/Sesak-Napas-45×30.jpg 45w, https://cdn.hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/06/Sesak-Napas-300×200.jpg 300w, https://cdn.hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/06/Sesak-Napas-700×467.jpg 700w' sizes='(max-width: 640px) 100vw, 640px' /></p> <p>Bronkiektasis adalah kondisi yang disebabkan oleh cedera atau kerusakan pada paru-paru sehingga berdampak langsung pada bronkus.</p> <p>Salah satu penyebab umum dari bronkiektasis adalah <a data-event-category=fibrosis kistik yang terdapat di paru-paru. Fibrosis kistik dapat menyebabkan paru-paru memproduksi lebih banyak lendir atau mukosa.

    Pada beberapa kasus, bronkiektasis juga bisa muncul karena pasien pernah menderita infeksi parah pada paru-paru sebelumnya atau mengidap penyakit autoimun tertentu.

    Kerusakan pada bronkus ini mengakibatkan munculnya gejala-gejala yang berkaitan dengan penyakit pernapasan.

    Mulai dari batuk hingga sesak napas, berikut adalah gejala bronkiektasis yang harus Anda kenali:

    1. Batuk disertai banyak dahak

    Salah satu gejala yang paling banyak dialami oleh pengidap bronkiektasis adalah batuk dengan dahak yang banyak.

    Produksi dahak ini berkaitan dengan pelebaran bronkus di paru-paru. Ketika bronkus melebar, akan semakin banyak lendir atau mukosa yang berkumpul di dalamnya.

    Dahak yang keluar saat batuk biasanya berwarna kuning atau hijau sebagai pertanda adanya infeksi di dalam paru-paru.

    Bahkan, dalam beberapa kasus, dahak terkadang disertai dengan darah. Kondisi ini disebut dengan hemoptisis.

    Selain menyebabkan batuk berdahak, penumpukan lendir berlebih ini juga membuat paru-paru lebih rentan terkena infeksi.

    Akibatnya, seseorang memiliki risiko lebih besar untuk terserang infeksi lainnya atau justru mengalami komplikasi dari bronkiektasis.

    2. Batuk berlangsung hampir setiap hari

    Gejala berikutnya dari bronkiektasis adalah batuk yang berlangsung lama, bahkan hampir setiap hari.

    Pada sebagian kasus, pasien mengalami batuk yang berlangsung selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.

    Gejala batuk-batuk ini akan semakin parah apabila seseorang juga memiliki penyakit infeksi lainnya.

    3. Mengi

    Mengi adalah kondisi ketika tubuh Anda mengeluarkan bunyi lirih seperti siulan saat menarik atau membuang napas.

    Kondisi ini banyak ditemukan pada penyakit pernapasan lain, seperti asma atau PPOK. Nah, mengi juga termasuk ke dalam gejala bronkiektasis.

    Biasanya, mengi timbul karena ada penyumbatan atau penyempitan pada saluran pernapasan. Itu sebabnya, tak aneh jika mengi muncul sebagai gejala bronkiektasis.

    Sebab dalam kondisi ini, mengi bisa terjadi karena meningkatnya produksi lendir atau mukosa di saluran pernapasan.

    Akibatnya, saluran pernapasan menyempit dan bunyi lirih bisa muncul saat Anda bernapas.

    4. Sesak napas

    Ciri-ciri bronkiektasis lainnya yang perlu Anda perhatikan adalah kesulitan bernapas.

    Sesak napas terjadi karena adanya infeksi serta penumpukan lendir pada saluran pernapasan.

    Hal tersebut menyebabkan udara sulit keluar dan masuk dengan lancar.

    Namun, sesak napas bukanlah gejala utama dari bronkiektasis. Seseorang umumnya baru mengeluhkan kesulitan bernapas setelah menaiki tangga atau melakukan aktivitas berat.

    Pada kasus yang lebih parah, bronkiektasis bisa mengakibatkan sesak napas meski Anda hanya melakukan kegiatan fisik yang ringan.

    5. Nyeri dada

    Terlalu sering batuk dan kesulitan bernapas bisa berakibat pada munculnya rasa sakit di dada.

    Gejala ini biasanya digambarkan dengan sensasi “penuh” atau sesak di dalam dada.

    Nyeri dada akan semakin intens jika pasien berupaya keras untuk menarik napas.

    6. Jari tabuh (nail clubbing)

    Jari tabuh atau nail clubbing adalah penebalan yang terdapat di kulit di bawah kuku tangan.

    Menurut situs Mount Sinai, gejala ini banyak ditemukan pada penyakit jantung dan paru-paru yang menyebabkan oksigen dalam darah berkurang.

    Kuku yang mengalami kondisi ini terlihat seperti akan lepas dari jari. Bagian ujung jari-jari pun tampak membengkak dan berwarna kemerahan.

    Kapan saya harus periksa ke dokter?

    pengobatan gagal ginjal

    Apabila Anda belum pernah terdiagnosis dengan bronkiektasis dan mengalami batuk terus-menerus, segera kunjungi dokter untuk memeriksakan diri.

    Gejala batuk berkepanjangan memang tak selamanya berkaitan dengan bronkiektasis, tetapi ada baiknya Anda memeriksakan kondisi tersebut untuk tahu penyebab pastinya.

    Jika Anda sudah pernah didiagnosis dengan bronkiektasis dan mengalami gejala-gejala infeksi paru, periksakan diri ke dokter untuk mencegah infeksi semakin parah.

    Bronkiektasis yang tidak segera ditangani dengan baik berisiko mengakibatkan komplikasi serius, seperti gagal napas dan kolaps paru (atelektasis).

    Oleh karena itu, jangan anggap sepele gejala yang dirasa tak wajar.

    Penanganan yang cepat dari dokter tak hanya mencegah penyakit bertambah parah, tetapi juga memperbesar peluang kesembuhan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 19/07/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan