3. Konsentrator oksigen
Konsentrator oksigen bekerja dengan cara mengambil udara dari luar, memprosesnya menjadi oksigen utuh, dan membuang gas atau komponen lain dari udara yang diambil. Keuntungan dari alat ini adalah lebih murah dan penggunanya tidak perlu mengisi ulang tangki oksigen.
Namun, berbeda dengan kedua pilihan sebelumnya, terapi dengan konsentrator oksigen kurang nyaman digunakan untuk pasien yang sering beraktivitas di luar. Pasalnya, alat konsentrator oksigen yang berbentuk portabel pun masih terlalu besar untuk dibawa ke mana-mana.
4. Terapi oksigen hiperbarik
Terapi ini dilakukan dengan cara memberikan oksigen murni di dalam ruangan bertekanan tinggi. Pada ruangan tersebut, tekanan udara akan ditambah 3-4 kali lebih tinggi dibanding tekanan udara normal. Metode ini dapat mengantarkan oksigen lebih banyak ke dalam jaringan-jaringan tubuh.
Terapi jenis ini biasanya dilakukan untuk mengobati luka, infeksi parah, atau gangguan pada pembuluh darah pasien. Prosesnya pun harus dilakukan dengan sangat hati-hati untuk mencegah kadar oksigen jadi berlebih di dalam darah.
Masing-masing terapi dapat dijalankan di rumah ataupun di rumah sakit. Sekalipun dilakukan di rumah, Anda tetap membutuhkan arahan dari dokter mengenai dosis dan metode yang Anda butuhkan.
Cara pemberian oksigen ke dalam paru-paru dapat dilakukan melalui 3 cara, yaitu:
- Nasal cannula, terdiri atas dua selang plastik berukuran kecil, yang dipasang pada kedua lubang hidung.
- Masker wajah, yang menutupi hidung dan mulut.
- Selang kecil, yang dimasukkan ke dalam batang tenggorok dari leher depan. Dokter akan menggunakan jarum atau sayatan kecil untuk memasang selang tersebut. Oksigen yang diantarkan dengan cara ini disebut dengan terapi oksigen transtrakeal.
Bagaimana terapi oksigen dilakukan?

Berikut adalah tahap-tahap yang akan Anda jalani dalam prosedur terapi:
Persiapan sebelum menjalani terapi
Sebelum menjalankan pengobatan ini, dokter atau perawat akan melakukan tes untuk mengukur kadar oksigen dalam darah Anda. Jika kadar oksigen Anda kurang dari 90 persen, Anda mungkin membutuhkan terapi oksigen. Ada dua tes yang biasanya digunakan untuk mengukur oksigen darah, yaitu oksimetri dan tes gas darah arteri.
Melalui pemeriksaan di atas, dokter dapat mengetahui apa yang menjadi pemicu kesulitan bernapas. Setelah itu, dokter akan menentukan jenis terapi dan pengobatan sesak napas seperti apa yang sesuai dengan kondisi Anda.
Proses terapi oksigen
Pastikanlah bahwa sambungan antara selang dan suplai oksigen Anda tidak bocor. Kebocoran akan membuat oksigen tidak mengalir dengan benar. Akibatnya, dosis yang Anda dapatkan akan kurang dari yang telah ditentukan.
Jika Anda menggunakan nasal cannula, selang yang terpasang di belakang telinga terkadang dapat menyebabkan rasa sakit, seperti ketika Anda belum terbiasa menggunakan kacamata. Untuk menyiasatinya, Anda dapat menggunakan kain kasa sebagai bantalan selang Anda.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar