Batuk berdahak merupakan respons alami tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan dari lendir, kuman, atau partikel asing. Kondisi ini sering dialami baik oleh anak-anak maupun orang dewasa, dan bisa menjadi gejala dari berbagai penyakit saluran pernapasan lainnya. Ketahui apa saja penyebab batuk berdahak dan cara mengatasinya di bawah ini.
Apa itu batuk berdahak?
Batuk adalah mekanisme refleks tubuh untuk mengeluarkan partikel asing yang terdapat pada saluran pernapasan.
Batuk dapat disebut berdahak jika disertai dengan keluarnya lendir (dahak) dari tenggorokan. Batuk berlendir ini disebut juga batuk produktif.
Lendir atau dahak merupakan cairan berserat sebagai hasil sekresi akibat terjadinya inflamasi atau peradangan di saluran pernapasan.
Peradangan tersebut biasanya disebabkan oleh infeksi kuman penyakit, seperti bakteri atau virus.
Dalam kondisi normal, saluran pernapasan sebetulnya memproduksi lendir sebanyak 100 mililiter per hari. Lendir ini berfungsi menjaga kelembapan dan mendukung kerja sistem pernapasan.
Enzim antibodi yang dimilikinya berfungsi melindungi lapisan saluran organ dari zat-zat iritan, seperti debu, mikroorganisme, dan bakteri.
Namun, infeksi menyebabkan timbulnya rangsangan terhadap membran mukosa (lendir) untuk memproduksi lendir secara berlebihan. Perisitiwa ini disebut juga dengan ekspektorasi.
Lendir yang diproduksi secara berlebihan oleh saluran pernapasan dapat menggumpal menjadi lendir yang kental sehingga menyumbat saluran napas dan memicu terjadinya batuk.
Akibat dahak yang menumpuk di saluran napas, Anda juga dapat merasakan sesak di dada dan tenggorokan selama mengalami batuk berdahak.
Seberapa umumkah kondisi ini?
Batuk termasuk penyakit ringan yang umum dan mudah disembuhkan. Namun, batuk berdahak yang terus-menerus terjadi dapat menandakan gangguan kesehatan serius.
Terdapat dua jenis batuk yang umumnya dikeluhkan banyak orang, yaitu batuk berdahak dan batuk kering.
Dalam istilah medis, keduanya juga dikenal dengan sebutan batuk produktif dan non-produktif berdasarkan produksi dahak yang dihasilkan.
Gejala batuk berdahak
Gejala-gejala yang muncul menandakan seberapa parah batuk berdahak yang Anda alami.
Penting untuk lebih sensitif terhadap munculnya gejala-gejala yang menyertai jenis batuk ini untuk bisa mengenali penyakit penyebab batuk berdahak yang Anda alami.
Berikut adalah gejala-gejala lain yang biasanya muncul bersamaan selama mengalami batuk berlendir ini.
- Sakit tenggorokan.
- Tubuh menggigil.
- Sesak napas.
- Batuk menerus yang disertai dengan keluarnya dahak.
- Hidung tersumbat dan beringus.
Dalam beberapa kasus batuk berlendir, dahak yang dikeluarkan juga dapat berwarna kemerahan karena disertai darah. Kondisi ini dinamakan dengan hemoptisis (batuk berdarah).
Apabila warna merah yang terlihat pada dahak cukup pekat, Anda sebaiknya langsung meminta pertolongan dokter sebagai langkah pengobatannya.
Kapan saya harus periksa ke dokter?
Segera berkonsultasi dengan dokter jika batuk berdahak yang dialami telah berlangsung hingga dua minggu lebih.
Apalagi jika Anda semakin kesulitan untuk bernapas, batuk disertai dengan keluarnya darah, dan warna kulit yang berubah pucat membiru.
Lendir yang tampak kental dan berbau juga dapat menandakan terjadinya infeksi yang lebih serius.
Anda sebaiknya segera ke dokter jika mengalami kondisi berikut ini.
- Batuk berdahak tak kunjung sembuh selama lebih dari dua minggu.
- Terdapat rasa nyeri di dada sehingga merasa sesak napas, meskipun tidak memiliki alergi atau asma.
- Munculnya ruam pada permukaan kulit.
- Dahak semakin kental dan berubah warna menjadi lebih pekat.
- Batuk dengan lendir disertai darah.
- Intesitas batuk semakin tinggi di malam hari.
- Untuk anak-anak di bawah umur 2 tahun, saat suhu tubuh mencapai 38 derajat Celcius atau lebih selama lebih dari satu hari.
- Demam dan suhu tubuh naik hingga 40 derajat Celcius.
- Otot tubuh terasa nyeri.
- Mengalami kejang.
Penyebab batuk berdahak
Batuk disertai dahak yang ringan umumnya disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan akibat virus atau bakteri. Penyakit paling umum yang menjadi penyebab batuk berdahak adalah pilek dan flu.
Apabila batuk dengan lendir telah berlangsung selama lebih dari 3 minggu atau lebih (kronis), Nottingham Respiratory Research Unit menyatakan kemungkinan terdapat beberapa penyebabnya.
Beberapa penyakit pernapasan yang jadi penyebab batuk berdahak, yaitu sebagai berikut.
- Asma. Kondisi yang disebabkan oleh penyempitan dan penebalan dinding saluran napas dan produksi dahak yang bertambah. Batuk sebagai gejala asma bisa disertai mengi dan sesak napas.
- Bronkiektasis. Peradangan pada cabang batang tenggorokan (bronkus), yang menyebabkan penebalan pada dinding bronkus sehingga memicu produksi dahak yang berlebih. Dahak yang menumpuk menjadi tempat kolonisasi bakteri menyebabkan peradangan semakin parah.
- Bronkitis kronis. Kondisi yang terjadi saat mengalami batuk berdahak selama lebih dari 3 bulan akibat peradangan yang terjadi di saluran bronkus, yaitu saluran yang membawa udara dari hidung dan tenggorokan turun ke paru-paru.
- Bronkitis eosinofilis. Kondisi inflamasi atau peradangan yang diakibatkan oleh eosinofil yang terdapat pada sistem pernapasan. Eosinofil sendiri merupakan salah satu jenis sel darah putih yang berfungsi mengatasi peradangan dan mengendalikan sistem kekebalan tubuh.
- Imunodefisiensi. Kondisi saat tubuh kehilangan kemampuan melindungi diri dari serangan bakteri, virus dan parasit akibat menurunnya produksi zat immunoglobulin.
- Pneumonia. Kondisi infeksi akut paru-paru yang sebagian besar disebabkan oleh bakteri, dan beberapa kemungkinan lain oleh virus ataupun jamur. Akibat pneumonia, proses sekresi lendir di sekitar paru menjadi lebih intensif sehingga paru pun menghasilkan lendir yang cukup banyak.
- PPOK. Kondisi terganggunya fungsi paru-paru dan saluran pernapasan yang membawa udara kaya masuk yang disebabkan oleh penyakit pernapasan yang terjadi secara bersamaan seperti bronkitis kronis dan emfisema. Penyebab utama PPOK adalah kebiasaan merokok.
- Cystic fibrosis. Penyakit genetik yang mengakibatkan penebalan lendir pada berbagai organ. Gangguan yang menjadi penyebab batuk ini terjadi karena tubuh kekurangan protein cystic fibrosis transmembrane regulator (CFTR).
Diagnosis batuk berdahak
Saat berkonsultasi, dokter biasanya menanyakan berapa lama batuk telah berlangsung berikut seberapa parah gejala yang dialami.
Beberapa penyebab batuk dengan lendir dapat didiagnosis melalui pemeriksaan fisik sederhana.
Saat Anda berkonsultasi ke dokter, biasanya dokter akan menanyakan kekentalan dan warna dahak Anda.
Dahak yang memperlihatkan warna seperti karat besi (rust coloured) dapat menunjukan infeksi pneumonia.
Sementara dahak berwarna hitam dan berbau busuk, bahkan disertai nanah, dapat menandakan infeksi yang diakibatkan oleh bakteri anaerob atau diakibatkan oleh abses paru.
Jika batuk telah berlangsung cukup lama disertai sejumlah gejala serius, seperti demam, penurunan berat badan, dan sering kehilangan kesadaran, dokter akan mengadakan serangkaian tes, di antaranya sebagai berikut.
- X-ray atau CT-Scan untuk mengetahui kinerja paru-paru.
- Tes darah.
- Tes lab untuk menganalisis kondisi dahak.
- Pengukuran denyut nadi (pulse oximetry) untuk mengukur kadar oksigen di dalam tubuh.
Pengobatan batuk berdahak
Penting untuk diketahui bahwa obat batuk berdahak bukan bertujuan meringankan batuk seperti jika Anda minum obat untuk batuk kering.
Obat batuk berdahak bertujuan untuk merangsang batuk supaya lebih efektif untuk membersihkan saluran pernapasan dari lendir dan iritan lainnya.
Selain itu, obat batuk berdahak, baik yang diperoleh dari apotek dan yang dibuat secara tradisional di rumah, harus dapat membantu mengencerkan dahak atau lendir yang menumpuk di sepanjang jalur pernapasan, sekaligus mengurangi jumlahnya.
Inilah beberapa karakteristik obat yang aman dikonsumsi untuk menyembuhkan batuk berdahak.
- Ekspektoran. Obat batuk berdahak ekspektoran mengandung bahan-bahan aktif seperti bromhexine, guaifenesin, ipecacuanha yang berfungsi secara efektif untuk mengencerkan dahak.
- Dekongestan. Dekongestan dapat mengurangi lendir yang mengalir dalam hidung Anda. Obat batuk ini bekerja dengan mengurangi pembengkakan di hidung dan membuka saluran udara.
- Mukolitik. Kandungan bromhexine dan asetilsistei di dalamnya bekerja dengan mengubah sifat fisik lendir sehingga menjadi lebih encer. Contoh obat-obatan yang mengandung mukolitik adalah bromheksi, asetilsisitein, dan ambroksol.
- Obat kombinasi. Kandungannya terdiri atas ekspektoran dan mukolitik sehingga dapat menghilangkan lendir yang menghambat saluran pernapasan. Setiap obat kombinasi umumnya juga mengandung dekongestan dan antihistamin.
- Dornase-alfa. Ini adalah obat pengencer lendir yang sering digunakan oleh orang dengan cystic fibrosis. Obat batuk berdahak ini biasanya harus dengan resep dokter. Obat ini digunakan dengan dihirup melalui nebulizer.
- Balsam mentol. Kombinasi senyawa kampor dan mentol yang terkandung dalam balsem usap dapat membuat tenggorokan terasa lebih lega, menurunkan frekuensi dan gejala batuk, serta membuat nafas terasa lebih lega
- Ibuprofen. Obat ini mengatasi batuk berdahak yang disertai demam dan membantu meredakan sakit pada tenggorokan.
Adakah pantangan dalam pengobatan batuk berdahak?
Selain mengetahui jenis-jenis obat yang bisa digunakan untuk batuk berdahak, Anda juga sebaiknya mewaspadai beberapa kandungan obat apotek yang dapat membahayakan kesehatan seperti berikut ini.
- Ibu hamil atau menyusui sebaiknya tidak mengonsumsi obat-obatan yang mengandung calcium iodide, alkohol, dan kodein. Kodein dapat mengakibatkan gangguan pernapasan pada bayi, sedangkan alkohol dan iodide bisa menimbulkan kecanduan saat bayi dilahirkan.
- Beberapa obat supresan lainnya yang mengandung kodein berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah berlebih untuk waktu yang lama. Risiko dari mengonsumsi kodein dalam dosis yang tinggi dapat menyebabkan penyempitan saluran pernapasan bahkan kematian.
- Anda yang mengidap diabetes, sakit jantung, gangguan tiroid sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter sebelum mengonsumsi obat batuk nonapotek.
- Sebelum mengonsumsi, pastikan Anda tidak memiliki alergi terhadap kandungan yang terdapat di dalam obat.
Penggunaan obat batuk apotek sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan bijak. Pelajari selalu kandungan obat, efek samping, dan cara penggunaan yang tertera pada kemasannya.
Jika setelah mengonsumsi obat batuk nonresep ternyata tak kunjung membuat gejala batuk berdahak Anda membaik, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan resep obat yang lebih manjur.
Penggunaan obat antibiotik untuk batuk hanya dilakukan jika infeksi bakteri yang menjadi penyebabnya. Oleh karena itu, sebaiknya konsultasikan dulu kepada dokter untuk mengonsumsi obat yang tepat.
Kesimpulan
- Batuk berdahak adalah mekanisme alami tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan dari lendir berlebih akibat peradangan, biasanya karena infeksi virus atau bakteri.
- Pada banyak kasus ringan, batuk ini akan sembuh sendiri dalam 2–3 minggu dengan bantuan ekspektoran, mukolitik, dan perawatan pendukung di rumah.
- Namun, jika batuk berlangsung lebih dari dua minggu, disertai gejala serius seperti sesak napas, dahak berdarah, nyeri dada, demam tinggi, atau penurunan kondisi tubuh, sebaiknya segera periksa ke dokter karena bisa mengindikasikan kondisi yang lebih serius seperti bronkitis kronis, pneumonia, PPOK, atau masalah lainnya.