backup og meta

Batuk Berdahak

Batuk Berdahak

Definisi

Apa itu batuk berdahak?

Batuk adalah mekanisme refleks tubuh untuk mengeluarkan partikel asing yang terdapat pada saluran pernapasan. Batuk dapat disebut berdahak jika disertai dengan keluarnya lendir (dahak) dari tenggorokan. Batuk berdahak disebut juga batuk produktif.

Lendir atau dahak merupakan cairan berserat sebagai hasil sekresi akibat terjadinya inflamasi atau peradangan di saluran pernapasan. Peradangan tersebut biasanya disebabkan oleh infeksi kuman penyakit, seperti bakteri atau virus.

Dalam kondisi normal, saluran pernapasan sebetulnya memproduksi lendir sebanyak 100 mililiter per hari. Lendir ini berfungsi menjaga kelembapan dan mendukung kerja sistem pernapasan. Enzim antibodi yang dimilikinya berfungsi melindungi lapisan saluran organ dari zat-zat iritan, seperti debu, mikroorganisme, dan bakteri.

Namun, infeksi menyebabkan timbulnya rangsangan terhadap membran mukosa (lendir) untuk memproduksi lendir secara berlebihan. Perisitiwa ini disebut juga dengan ekspektorasi. Lendir yang diproduksi secara berlebihan oleh saluran pernapasan dapat menggumpal menjadi lendir yang kental sehingga menyumbat saluran napas dan memicu terjadinya batuk.

Akibat dahak yang menumpuk di saluran napas, Anda juga dapat merasakan sesak di dada dan tenggorokan selama mengalami batuk berdahak.

Seberapa umumkah kondisi ini?

Batuk termasuk penyakit ringan yang umum dan mudah disembuhkan. Namun, batuk berdahak yang terus-menerus terjadi dapat menandakan gangguan kesehatan serius.

Terdapat dua jenis batuk yang umumnya dikeluhkan banyak orang, yaitu batuk berdahak dan batuk kering. Dalam istilah medis, keduanya juga dikenal dengan sebutan batuk produktif dan non-produktif berdasarkan produksi dahak yang dihasilkan.

Tanda-tanda & gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala yang menyertai batuk berdahak?

Gejala-gejala yang muncul menandakan seberapa parah batuk berdahak yang Anda alami. Penting untuk lebih sensitif terhadap munculnya gejala-gejala yang menyertai jenis batuk ini untuk bisa mengenali penyakit penyebab batuk berdahak yang Anda alami.

Berikut adalah gejala-gejala lain yang biasanya muncul bersamaan selama mengalami batuk berdahak:

  • Sakit tenggorokan
  • Tubuh menggigil
  • Sesak napas
  • Batuk menerus yang disertai dengan keluarnya dahak
  • Hidung tersumbat dan beringus

Dalam beberapa kasus batuk berdahak, dahak yang dikeluarkan juga dapat berwarna kemerahan karena disertai darah. Kondisi ini dinamakan dengan hemoptisis (batuk berdarah). Apabila warna merah yang terlihat pada dahak cukup pekat, Anda sebaiknya langsung meminta pertolongan dokter sebagai langkah pengobatannya.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Segera berkonsultasi dengan dokter jika  atuk berdahak yang dialami telah berlangsung hingga dua minggu lebih.

Apalagi jika Anda semakin kesulitan untuk bernapas, batuk disertai dengan keluarnya darah, dan warna kulit yang berubah pucat membiru. Lendir yang tampak kental dan berbau juga dapat menandakan terjadinya infeksi yang lebih serius.

Anda sebaiknya segera ke dokter jika:

  • Batuk berdahak tidak berangsur sembuh selama lebih dari dua minggu.
  • Terdapat rasa nyeri di dada sehingga merasa sesak napas, meskipun tidak memiliki alergi atau asma.
  • Munculnya ruam pada permukaan kulit.
  • Dahak semakin kental dan berubah warna menjadi lebih pekat.
  • Batuk berdahak disertai darah.
  • Intesitas batuk semakin tinggi di malam hari.
  • Untuk anak-anak di bawah umur 2 tahun, saat suhu tubuh mencapai 38 derajat Celcius atau lebih selama lebih dari satu hari.
  • Terserang demam dan suhu tubuh naik hingga 40 derajat Celcius.
  • Otot tubuh terasa nyeri.
  • Mengalami kejang.

Penyebab

Apa penyebab batuk berdahak?

Batuk disertai dahak yang ringan umumnya disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan akibat virus atau bakteri. Penyakit paling umum yang menjadi penyebab batuk berdahak adalah pilek dan flu.

Apabila batuk berdahak telah berlangsung selama lebih dari 3 minggu atau lebih (kronis), Nottingham Respiratory Research Unit menyatakan kemungkinan terdapat beberapa penyebab yang mendasarinya.

Beberapa penyakit pernapasan yang jadi penyebab batuk berdahak, yaitu:

  • Asma: kondisi yang disebabkan penyempitan dan penebalan dinding saluran nafas dan produksi dahak yang bertambah. Batuk asma bisa disertai gejala mengi dan sesak napas.
  • Bronkiektasis: peradangan pada cabang batang tenggorokan (bronkus). yang menyebabkan penebalan pada dinding bronkus sehingga memicu produksi dahak yang berlebih. Dahak yang menumpuk menjadi tempat kolonisasi bakteri menyebabkan peradangan semakin parah.
  • Bronkitis kronis: terjadi saat mengalami batuk berdahak selama lebih dari 3 bulan akibat peradangan yang terjadi di saluran bronkus, yaitu saluran yang membawa udara dari hidung dan tenggorokan turun ke paru-paru.
  • Bronkitis eosinofilis: inflamasi atau peradangan yang diakibatkan oleh eosinofil yang terdapat pada sistem pernapasan. Eosinofil sendiri merupakan salah satu jenis sel darah putih yang berfungsi mengatasi peradangan dan mengendalikan sistem kekebalan tubuh.
  • Imunodefisiensi: kondisi saat tubuh kehilangan kemampuan melindungi diri dari serangan bakteri, virus dan parasit akibat menurunnya produksi zat immunoglobulin.
  • Pneumonia: merupakan infeksi akut paru-paru yang sebagian besar disebabkan oleh bakteri, dan beberapa kemungkinan lain oleh virus ataupun jamur. Akibat pneumonia, proses sekresi lendir di sekitar paru menjadi lebih intensif sehingga paru pun menghasilkan lendir yang cukup banyak.
  • PPOK: kondisi terganggunya fungsi paru-paru dan saluran pernapasan yang membawa udara kaya masuk yang disebabkan oleh penyakit pernapasan yang terjadi secara bersamaan seperti bronkitis kronis dan emfisema. Penyebab utama PPOK adalah kebiasaan merokok.
  • Cystic fibrosis: merupakan penyakit genetik yang mengakibatkan penebalan lendir pada berbagai organ. Gangguan yang menjadi penyebab batuk berdahak ini disebakan karena tubuh kekurangan protein cystic fibrosis trans membrane regulator (CFTR).

Diagnosis

Bagaimana mendiagnosis penyakit dengan kondisi ini?

Saat berkonsultasi, dokter biasanya menanyakan berapa lama batuk telah berlangsung berikut seberapa parah gejala yang dialami. Beberapa penyebab batuk disertai lendir dapat didiagnosis melalui pemeriksaan fisik sederhana.

Saat Anda berkonsultasi ke dokter, biasanya dokter akan menanyakan kekentalan dan warna dahak Anda. 

Dahak yang memperlihatkan warna seperti karat besi (rust coloured) dapat menunjukan infeksi pneumonia. Sementara dahak berwarna hitam dan berbau busuk, bahkan disertai nanah, dapat menandakan infeksi yang diakibatkan oleh bakteri anaerob atau diakibatkan oleh abses paru.

Jika batuk telah berlangsung cukup lama disertai sejumlah gejala serius, seperti demam, penurunan berat badan, dan sering kehilangan kesadaran, dokter akan mengadakan serangkaian tes di antaranya seperti tes:

  • X-ray atau CT-Scan untuk mengetahui kinerja paru-paru
  • Tes darah
  • Tes lab untuk menganalisis kondisi dahak
  • Pengukuran denyut nadi (pulse oximetry) untuk mengukur kadar oksigen di dalam tubuh.

Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Bagaimana cara mengobati batuk berdahak?

Penting untuk diketahui bahwa obat batuk berdahak bukan bertujuan meringankan batuk seperti jika Anda minum obat untuk batuk kering. Obat batuk berdahak bertujuan untuk merangsang batuk supaya lebih efektif untuk membersihkan saluran pernapasan dari lendir dan iritan lainnya.

Selain itu, obat batuk berdahak, baik yang diperoleh dari apotek dan yang dibuat secara tradisional di rumah, harus dapat membantu mengencerkan dahak atau lendir yang menumpuk di sepanjang jalur pernapasan, sekaligus mengurangi jumlahnya.

Inilah beberapa karakteristik obat batuk yang aman dikonsumsi untuk menyembuhkan batuk berdahak:

1. Ekspektoran

Obat batuk berdahak ekspektoran mengandung bahan-bahan aktif seperti bromhexine , guaifenesin, ipecacuanha yang berfungsi secara efektif untuk mengencerkan dahak. 

2. Dekongestan

Dekongestan dapat mengurangi lendir yang mengalir dalam hidung Anda. Obat batuk ini bekerja dengan mengurangi pembengkakan di hidung dan membuka saluran udara.

3. Mukolitik

Kandungan bromhexine dan asetilsistei di dalamnya bekerja dengan mengubah sifat fisik lendir sehingga menjadi lebih encer. Contoh obat-obatan yang mengandung mukolitik adalah bromheksi, asetilsisitein, dan ambroksol.

4. Obat kombinasi

Kandungannya terdiri atas ekspektoran dan mukolitik sehingga dapat menghilangkan lendir yang menghambat saluran pernapasan. Setiap obat kombinasi umumnya juga mengandung dekongestan dan antihistamin.

5. Dornase-alfa

Dornase-alfa adalah obat pengencer lendir yang sering digunakan oleh orang dengan cystic fibrosis. Obat batuk berdahak ini biasanya harus dengan resep dokter. Obat ini digunakan dengan dihirup melalui nebulizer.

6. Balsam Mentol

Kombinasi senyawa kampor dan mentol yang terkandung dalam balsem usap dapat membuat tenggorokan terasa lebih lega, menurunkan frekuensi dan gejala batuk, serta membuat nafas terasa lebih lega

7. Ibuprofen

Ibuprofen mengatasi batuk berdahak yang disertai demam dan membantu meredakan sakit pada tenggorokan.

Adakah pantangan dalam pengobatan batuk berdahak?

Selain mengetahui jenis-jenis obat yang bisa digunakan untuk batuk berdahak, Anda juga sebaiknya mewaspadai beberapa kandungan obat apotek yang dapat membahayakan kesehatan seperti berikut ini.

  • Ibu hamil atau menyusui sebaiknya tidak mengonsumsi obat-obatan yang mengandung calcium iodide, alkohol, dan kodein. Kodein dapat mengakibatkan gangguan pernapasan pada bayi, sementara alkohol dan iodide bisa menimbulkan kecanduan saat bayi dilahirkan.
  • Beberapa obat supresan lainnya yang mengandung kodein berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah berlebih untuk waktu yang lama. Risiko dari mengonsumsi kodein dalam dosis yang tinggi dapat menyebabkan penyempitan saluran pernapasan bahkan kematian.
  • Anda yang mengidap diabetes, sakit jantung, gangguan tiroid sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter sebelum mengonsumsi obat batuk nonapotek.
  • Sebelum mengonsumsi, pastikan Anda tidak memiliki alergi terhadap kandungan yang terdapat di dalam obat.

Penggunaan obat batuk apotek sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan bijak. Pelajari selalu kandungan obat, efek samping, dan cara penggunaan yang tertera pada kemasannya.

Jika setelah mengonsumsi obat batuk nonresep ternyata tak kunjung membuat gejala batuk berdahak Anda membaik, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan resep obat yang lebih manjur.

Pengobatan di rumah

Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi ini?

Pengobatan tidak hanya dapat dilakukan dengan minum obat batuk. Beberapa langkah perawatan sederhana di rumah juga dapat diterapkan untuk meringankan batuk tanpa khawatir akan efek samping obat-obatan kimia.

Pengobatan batuk berdahak alami seperti berikut ini dianggap lebih aman dan efektif menyembuhkan:

  • Perbanyak istirahat dengan mengurangi aktivitas yang biasa dilakukan sehari-hari.
  • Perbanyaklah minum air putih untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang selama mengalami batuk berdahak.
  • Berkumur dengan air garam setiap tiga jam sehari selama mengami gejala batuk.
  • Minum madu yang telah dilarutkan dalam perasan lemon dan teh untuk menghilangkan lendir yang menggumpal di tenggorokan.
  • Mengonsumsi jahe dan bawang putih mentah secara langsung.
  • Menghindari makanan yang dilarang saat batuk, seperti gorengan dan makanan cepat saji karena dapat memperparah terjadinya batuk.
  • Jaga suhu tubuh tetap hangat, salah satu caranya adalah dengan mandi air hangat. Suhu air yang tinggi dapat membantu mengencerkan dahak.

Bagaimana cara meredakan batuk berdahak pada anak?

Tak jarang saat terserang infeksi pernapasan termasuk batuk rejan, anak-anak juga mengalami batuk berdahak.

Pengobatan batuk berdahak untuk anak-anak tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Apalagi, berdasarkan American Academy of Pediatrics (AAP), anak-anak dibawah umur empat tahun tidak disarankan untuk mengonsumsi obat-obatan batuk nonresep yang mudah diperoleh di apotek.

Tidak hanya batuk yang menerus, kurang lancarnya aliran udara dalam saluran pernapasan juga menyebabkan anak-anak merasa sesak napas sehingga sulit untuk tidur di malam hari.

Nah, untuk mengatasi batuk berdahak ini Anda bisa memberikan 1/2 sendok madu sebelum mereka tidur untuk mempercepat penyembuhannya di malam hari. Namun, pemberian madu bisa memicu botulisme pada anak berumur di bawah 12 bulan.

Bila ada pertanyaan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk solusi terbaik mengatasi penyakit yang Anda alami.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Darmanto, D. (2009). Respirologi (Respiratory Medicine). Jakarta: Buku Kedokteran.

Gilchrist, F. (2019). An approach to the child with a wet cough. Paediatric Respiratory Reviews, 31, 75-81. doi: 10.1016/j.prrv.2018.11.002

De Blasio, F., Virchow, J., Polverino, M., Zanasi, A., Behrakis, P., & Kilinç, G. et al. (2011). Cough management: a practical approach. Cough, 7(1), 7. doi: 10.1186/1745-9974-7-7

Begic, E., Begic, Z., Dobraca, A., & Hasanbegovic, E. (2017). Productive Cough in Children and Adolescents – View from Primary Health Care System. Medical archives (Sarajevo, Bosnia and Herzegovina), 71(1), 66–68. https://doi.org/10.5455/medarh.2017.71.66-68

Brightling, C. (2006). Chronic Cough Due to Nonasthmatic Eosinophilic Bronchitis. Chest, 129(1), 116S-121S. doi: 10.1378/chest.129.1_suppl.116s

Bronchiectasis | American Lung Association | American Lung Association . (2020). Retrieved 7 April 2020, from https://www.lung.org/lung-health-diseases/lung-disease-lookup/bronchiectasis

Chronic Bronchitis | American Lung Association . (2020). Retrieved 7 April 2020, from https://www.lung.org/lung-health-diseases/lung-disease-lookup/chronic-bronchitis#targetText=Key%20Facts%20about%20Chronic%20Bronchitis,fatigue%20and%20at%20times%20wheezing

Asthma medications: Know your options. (2020). Retrieved 7 April 2020, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/asthma/in-depth/asthma-medications/art-20045557

Pneumonia | American Lung Association | American Lung Association . (2020). Retrieved 7 April 2020, from https://www.lung.org/lung-health-diseases/lung-disease-lookup/pneumonia

Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) | American Lung Association | American Lung Association . (2020). Retrieved 7 April 2020, from https://www.lung.org/lung-health-diseases/lung-disease-lookup/copd

Cystic Fibrosis (CF) | American Lung Association . (2020). Retrieved 7 April 2020, from https://www.lung.org/lung-health-diseases/lung-disease-lookup/cystic-fibrosis

AAP. (2020). Cough and Cold Medicine – Not for Children. Retrieved 15 June 2020, from https://www.aap.org/en-us/about-the-aap/aap-press-room/aap-press-room-media-center/Pages/Cough-and-Cold-Medicine-Not-for-Children.aspx

Versi Terbaru

07/09/2023

Ditulis oleh Fidhia Kemala

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Kencur untuk Batuk: Manfaat dan Cara Meraciknya

7 Penyebab Batuk Tak Kunjung Sembuh (Kronis) dan Pengobatannya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 07/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan