Sesak napas pada anak sering kali membuat ia tak berdaya, sehingga cara apa pun akan orangtua lakukan untuk mengatasi kondisi itu. Pasalnya, bila tidak segera diatasi, gangguan pernapasan pada anak ini bisa berpotensi pada kondisi yang lebih serius.
Namun, cara mengobati sesak napas pada anak tak boleh asal-asal. Anda perlu tahu teknik yang tepat supaya rasa tidak nyaman yang dialami anak cepat mereda. Berikut ini cara untuk mengatasi sesak napas pada anak.
Cara mengatasi sesak napas pada anak dengan obat
Pada prinsipnya, dokter akan memberikan obat sesuai dengan penyebab sesak napas pada anak. Oleh sebab itu, obat sesak napas yang diberikan untuk setiap anak tidak selalu sama.
Jika ragu, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter atau apoteker untuk mengetahui aturan pemakaiannya secara jelas.
Berikut beberapa jenis obat-obatan yang paling umum digunakan sebagai cara untuk meredakan sesak napas pada anak.
1. Bronkodilator
Bronkodilator sering digunakan sebagai pertolongan pertama sesak napas pada anak karena kemampuannya yang dapat melegakan pernapasan dengan cepat.
Obat ini bekerja dengan melemaskan dan melonggarkan otot-otot saluran pernapasan yang membengkak, sehingga anak bisa bernapas lebih lega. Biasanya, obat ini digunakan pada anak penderita asma.
2. Kortikosteroid hirup
Kortikosteroid adalah obat untuk mengurangi efek peradangan dalam tubuh, termasuk di saluran pernapasan.
Bila anak minum obat ini, saluran udara yang mengalami peradangan akan mereda, sehingga udara akan mudah untuk keluar-masuk.
Obat kortikosteroid tersedia dalam berbagai bentuk, seperti oral (minum), hirup, dan suntik. Namun, kortikosteroid hirup lebih sering diresepkan dokter daripada oral (tablet atau cair).
3. Obat antiansietas (antikecemasan)
Bila sesak napas yang dialami pada anak disebabkan oleh kecemasan berlebih, minum obat anticemas bisa jadi cara untuk mengatasi kondisi ini.
Obat anticemas, seperti benzodiazepine, chlordiazepoxide (Librium), atau clonazepam (Klonopin), bekerja memengaruhi sistem saraf pusat supaya memberikan efek menenangkan atau mengantuk.
Oleh karena itu, obat ini tidak boleh digunakan sembarangan. Pastikan Anda memberikan obat antikecemasan pada anak sesuai yang diresepkan dokter.
4. Oksigen tambahan
Selain obat-obatan di atas, cara mengatasi sesak napas pada anak juga bisa dengan menggunakan alat bantu pernapasan berupa tabung oksigen.
Anda bisa membeli oksigen cair dalam versi tangki kecil portabel di apotek tanpa harus menebus resep dokter.
Sebelum memberikannya pada anak, sebaiknya baca dulu aturan pakai yang ada di kemasan atau brosur produk dengan teliti.
5. Antibiotik dan antivirus
Bila sesak napas pada anak disebabkan oleh infeksi pneumonia karena bakteri, maka dokter akan meresepkan antibiotik, seperti xorim (cefuroxime).
Sementara itu, jika pneumonia pada anak disebabkan oleh virus, dokter umumnya tidak memberikan antibiotik atau antivirus bila tidak ada indikasinya. Pasalnya, infeksi virus dapat sembuh sendiri.
Cara mengatasi sesak napas pada anak di rumah
Anak yang sesak napas juga bisa diatasi sendiri tanpa obat-obatan. Berikut beberapa cara rumahan untuk meredakan sesak napas pada anak yang bisa Anda lakukan.
1. Cari tempat nyaman
Bila sesak napas yang dialami anak muncul saat sedang di tempat umum, ajak mereka menepi ke tempat yang lebih sepi dan tenang jauh dari hiruk pikuk.
Berada di tempat yang sepi membantunya menenangkan diri, sehingga ia dapat beristirahat dengan nyaman.
Cara mengatasi sesak napas pada anak ini efektif untuk membantu melegakan pernapasannya.
2. Duduk bersandar
Sementara bila sesak napas muncul di rumah saat bermain, segera dudukkan si Kecil di bangku yang memiliki sandaran.
Agar lebih nyaman, Anda bisa menyisipkan bantal yang tidak terlalu empuk di punggungnya.
Buka beberapa kancing kemejanya atau lepaskan ikat pinggangnya agar ia tidak merasa gerah dan semakin sesak.
3. Rebahkan anak di kasur atau tempat datar
Cara lain untuk mengatasi sesak napas pada anak adalah dengan merebahkannya di atas kasur atau tempat yang datar.
Sangga kepalanya dengan bantal yang agak tinggi supaya posisi kepala lebih tinggi dari jantung.
Lalu, sisipkan bantal atau guling tebal di bawah lututnya. Pastikan punggung anak tetap dalam posisi lurus dan kedua tangannya di sisi badan.
4. Beri anak minum
Dehidrasi bisa semakin memperburuk kondisi anak. Maka dari itu, setelah sesak napasnya agak mereda, beri anak segelas air putih atau teh manis hangat.
Anda juga bisa memberinya ASI atau susu formula pada anak yang masih balita.
Namun, awasi pemberian minum kepada anak ketika sesak terjadi. Saat kondisi napas anak cepat, memberi minum juga bisa menyebabkan ia tersedak.
5. Pakai kipas angin
Melansir Journal of Pain and Symptom Management, pasien dengan penyakit pernapasan kronis mengaku sesak napasnya mereda berkat pemakaian kipas angin portable (genggam).
Aliran udara yang sejuk dan segar dapat merilekskan saluran udara, sehingga orang yang mengalami sesak napas dapat bernapas lebih lega.
Cukup arahkan kipas angin ke wajah si Kecil selama beberapa detik sembari memintanya mengatur napas pelan-pelan.
6. Menghirup uap
Sesak napas si Kecil bisa disebabkan oleh pilek pada anak. Kondisi ini membuat hidung anak tersumbat ingus, sehingga membuat napasnya terganggu.
Nah, uap hangat dari nebulizer dapat membantu melemaskan saluran napas dan mengencerkan lendir yang ada di paru-paru, sehingga anak dapat bernapas lebih mudah.
7. Merebus jahe
Studi dalam American Journal of Respiratory Cell and Molecular Biology menyatakan bahwa jahe dapat membantu mengatasi sesak napas pada anak.
Ini karena manfaat jahe diketahui dapat membuat aliran oksigen yang masuk ke dalam tubuh lebih lancar.
Caranya, cukup keprek satu atau dua jahe ukuran sedang dan rebus sampai mendidih. Setelah matang, tambahkan gula merah, madu, atau kayu manis untuk mengurangi rasa pedasnya.
Pertolongan pertama sesak napas pada anak
Jika sesak napas terjadi pada anak Anda, lakukan beberapa langkah pertolongan pertama berikut ini untuk membantu mengatasinya.
- Periksa jalan napas, pernapasan, dan nadi. Jika anak tidak sadar dan nadi anak tidak teraba lakukan CPR (napas buatan).
- Kendurkan pakaian bila terlalu ketat.
- Bantulah untuk menggunakan obat sesak napas yang diresepkan, seperti inhaler asma atau oksigen, di rumah.
- Terus pantau pernapasan dan denyut nadinya sampai bantuan medis tiba.
- Jika ada luka terbuka harus segera ditutup dengan perban, terutama jika gelembung udara muncul di luka.
Kapan harus pergi ke dokter jika anak sesak napas?
Segera hubungi dokter spesialis anak atau pergi ke UGD jika napas berbunyi disertai dengan tanda berikut ini.
- Napas berbunyi (mengi) dan tersengal-sengal.
- Mendengus terus-menerus.
- Cuping hidung bayi melebar dan kesulitan di setiap napas.
- Mengeluarkan suara serak bernada tinggi dan batuk berat.
- Retraksi (otot-otot di dada dan leher anak naik turun lebih hebat dari biasanya pada saat bayi bernapas).
- Dada dapat terlihat cekung.
- Napasnya terhenti selama lebih dari 10 detik.
- Anak tidak nafsu makan.
- Bibir tampak kebiruan.
- Terlihat lesu.
- Anak mengalami demam.
Dokter dan petugas medis lainnya akan melakukan beberapa cara untuk menghilangkan dan mengobati sesak napas pada anak.
Kesimpulan
Pada dasarnya, sesak napas memiliki banyak penyebab dan beberapa di antaranya cukup serius hingga dapat mengancam jiwa. Konsultasikan kepada dokter untuk mengetahui penyebab dan cara mengatasi sesak napas pada anak yang tepat agar terhindar dari kondisi serius lainnya.