backup og meta

Moluskum Kontagiosum (Molluscum Contagiosum)

Moluskum Kontagiosum (Molluscum Contagiosum)

Moluskum kontagiosum (molluscum contagiosum) adalah infeksi kulit berupa bintik merah di kulit. Meskipun terdengar asing di telinga, kondisi ini sebenarnya cukup umum terjadi, terutama pada anak-anak. Pelajari lebih lanjut mengenai gejala, penyebab, dan cara mengatasinya. 

Apa itu moluskum kontagiosum?

Moluskum kontagiosum adalah infeksi kulit yang ditandai dengan timbulnya bintik berukuran kecil berwarna putih hingga merah muda. 

Kondisi ini disebabkan oleh infeksi poxvirus. Bintik tersebut dapat muncul di mana saja, termasuk wajah, leher, lengan, kaki, perut, dan area genital. 

Namun, jarang ditemukan pada area telapak tangan atau kaki. Moluskum kontagiosum kelamin terjadi di daerah kemaluan dapat menjadi penyakit menular seksual (PMS).

Bintik merah moluskum kontagiosum dapat muncul sendiri atau berkelompok. Jika salah satu benjolan jinak pada tubuh ini tergores atau terluka, infeksi dapat menyebar ke kulit di sekitarnya. 

Penyakit kulit ini dapat menyebar melalui kontak orang ke orang dan kontak dengan benda yang terinfeksi.

Molluscum contagiosum dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan, tetapi dokter juga bisa melakukan pengangkatan sebagai pilihan perawatan.

Seberapa umumkah kondisi ini?

Moluskum kontagiosum adalah kondisi yang cukup umum terjadi terutama pada bayi dan anak-anak dibawah usia 10 tahun. Meskipun begitu, orang dewasa juga dapat menderita penyakit ini. 

Penyakit ini umum terjadi di lingkungan yang memiliki iklim hangat, lembab, dan daerah padat penduduk. 

Tanda-tanda dan gejala moluskum kontagiosum

gejala moluskum kontagiosum

Ciri khas yang menandai penyakit moluskum kontagiosum adalah munculnya bintik merah atau benjolan pada kulit yang tersebar di beberapa bagian tubuh. Berikut gejala penyakit kontagonisum yang perlu diketahui.

  • Bintik kecil seperti jerawat berukuran sekitar 2 – 5 milimeter.
  • Bintik berwarna seperti warna kulit, putih, merah muda hingga ungu. 
  • Teksturnya keras namun dapat menjadi lunak seiring waktu.
  • Dapat mengeluarkan cairan bening hingga putih.
  • Rasa gatal pada kulit.

Terkadang, bintik ini bisa memerah dan meradang, ditambah dengan rasa gatal. Namun, Anda tidak boleh menggaruk bintik karena nantinya dapat pecah dan membuat virus menyebar ke area kulit di sekitarnya.

Bila penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual, gejalanya akan muncul pada perut bagian bawah dan selangkangan. 

Terkadang kondisi ini sering dianggap sebagai penyakit herpes. Hanya saja, molluscum contagiosum tidak menimbulkan rasa sakit.

Jika moluskum muncul di kelopak mata, bakteri dapat menyebar ke mata dan menyebabkan gejala penyakit mata merah yang menular.

Kapan harus periksa ke dokter?

Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala molluscum contagiosum yang disebutkan seperti di atas atau memiliki pertanyaan, silakan konsultasi dengan dokter Anda.

Tubuh setiap orang memiliki reaksi yang berbeda pada kondisi tertentu. Oleh karena itu, pastikan untuk mendiskusikan hal ini dengan dokter spesialis kulit  guna mengetahui apa yang terbaik untuk situasi Anda.

Penyebab moluskum kontagiosum

Penyebab moluskum kontagiosum adalah poxvirus. Virus ini merupakan bagian dari keluarga virus yang juga dapat menyebabkan kutil.

Virus dapat menyebar melalui kontak langsung, menyentuh kulit seseorang yang terinfeksi, atau menyentuh benda-benda lain yang terkontaminasi seperti pakaian. Selain itu, virus ini dapat ditularkan melalui hubungan seksual.

Molluscum contagiosum merupakan salah satu jenis penyakit kulit yang dapat disebabkan oleh kebiasaan berbagi barang pribadi, seperti berbagi handuk atau pakaian dengan seseorang yang terinfeksi.

Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, Anda dapat memindahkan virus dari satu bagian tubuh Anda ke bagian lain dengan menyentuh, menggaruk, atau mencukur benjolan, lalu menyentuh bagian lain di tubuh Anda. 

Perlu Anda ketahui

Saat virus menyebar, Anda mungkin tidak akan langsung melihat timbulnya benjolan atau bintik di kulit. Hal ini karena bintik atau benjolan pada kulit biasanya muncul pada 2 – 6 minggu setelah terinfeksi. 

Faktor risiko moluskum kontagiosum

Jenis penyakit kulit ini memang cukup umum terjadi, terutama pada anak-anak usia 1 – 10 tahun. 

Namun, tidak menutup kemungkinan remaja atau orang dewasa juga dapat terkena penyakit ini. Berikut beberapa faktor risiko lainnya.

  • Seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti terjangkit HIV atau sedang dalam perawatan kanker.
  • Memiliki penyakit dermatitis atopik.
  • Tinggal di wilayah tropis dan padat penduduk.

Diagnosis moluskum kontagiosum

Dokter biasanya bisa langsung mendiagnosis salah satu penyakit kulit menular ini hanya dengan melihat tanda-tanda yang muncul pada kulit. 

Bila dari pengamatan tersebut belum bisa didapatkan hasil yang jelas, dokter akan melakukan pemeriksaan tambahan untuk menunjang diagnosis.

Pemeriksaan lanjutan dapat berupa pengambilan sampel kulit yang terinfeksi atau biopsi kulit. Pada saat pemeriksaan, dokter juga akan menanyakan seputar gejala yang Anda rasakan.

Pengobatan moluskum kontagiosum

Mengutip situs Cleveland Clinic, penyakit kulit ini umumnya tidak berbahaya dapat dapat hilang biasanya dapat hilang dengan sendirinya dalam 6 hingga 12 bulan tanpa perawatan.

Namun, pada beberapa kasus gejala dapat berlangsung selama berbulan-bulan. Oleh karena itu, pengobatan tetap penting dilakukan untuk mempercepat penyembuhan dan menjaga agar virus tidak menginfeksi orang lain.

Berikut ini beberapa pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi penyakit moluskum kontagiosum.

1. Prosedur pengangkatan

Salah satu pengobatan untuk penyakit kulit ini adalah dengan melakukan prosedur pengangkatan secara fisik, yaitu dengan menggunakan cryoablation (pembekuan), kuretase, dan terapi laser. 

Prosedur ini juga memerlukan anestesi lokal, sehingga dapat menyebabkan rasa sakit dan iritasi setelah menjalani prosedur. 

2. Obat-obatan

estrogen topikal

Selain melakukan prosedur pengangkatan, dokter juga mungkin akan memberikan obat topikal berupa krim kulit untuk menghilangkan bintik.

Beberapa pilihan obat yang paling sering digunakan adalah asam salisilat atau cantharidin. Asam salisilat dapat membantu menghilangkan bintil, sedangkan cantharidin dapat mengobati lesi yang ditimbulkan dari kondisi ini.

Terkadang, dokter juga akan meresepkan obat podofilin dan potassium hydroxide. Pengobatan mungkin harus diulangi jika benjolan baru muncul. Molluscum contagiosum juga bisa terjadi lebih dari sekali. 

Hindari penggunaan barang-barang secara bersamaan dan melakukan kontak langsung dengan seseorang yang telah terinfeksi.

Perawatan rumahan moluskum kontagiosum

Di bawah ini adalah beberapa gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi moluskum kontagiosum.

  • Menjaga daerah yang terinfeksi agar tetap bersih dan tertutup dengan pakaian untuk menghindari penyebaran virus.
  • Tidak berbagi handuk, pakaian, dan barang-barang pribadi lainnya dengan orang lain sampai benjolan benar-benar hilang.
  • Tidak menggaruk benjolan pada kulit dan kemudian menyentuh bagian lain dari tubuh Anda.
  • Tidak menggunakan kolam renang umum, sauna, dan kamar mandi sampai benjolan hilang, untuk menghindari penularan infeksi kepada orang lain.
  • Memakai kondom saat berhubungan seksual untuk menghindari penularan.
  • Mencuci pakaian dengan klorin (pemutih) atau air panas untuk membunuh virus.

Selalu periksakan diri ke dokter untuk memantau perkembangan gejala dan kesehatan Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Molluscum Contagiosum | Poxvirus | CDC. (2020). Retrieved 18 October 2023, from https://www.cdc.gov/poxvirus/molluscum-contagiosum/index.html

Molluscum contagiosum – Symptoms and causes. (2020). Retrieved 18 October 2023, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/molluscum-contagiosum/

Molluscum contagiosum . (2017). Retrieved 18 October 2023, from https://www.nhs.uk/conditions/molluscum-contagiosum/

Molluscum Contagiosum. (2019). Medline Plus Medical Encyclopedia. Retrieved 18 October 2023, from https://medlineplus.gov/ency/article/000826.htm

Molluscum Contagiosum: Symptoms, Causes & Treatment (2023). Cleveland Clinic. Retrieved 10 October 2023, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/12175-molluscum-contagiosum#symptoms-and-causes 

Molluscum contagiosum: Who gets and causes. (n.d.).  American Academy Dermatology Association Retrieved 18 October 2023,  from https://www.aad.org/public/diseases/a-z/molluscum-contagiosum-causes

Molluscum contagiosum. (n.d.). Dermnetnz. Retrieved 18 October 2023,  from https://dermnetnz.org/topics/molluscum-contagiosums 

 

Versi Terbaru

27/10/2023

Ditulis oleh Fajarina Nurin

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Dermatitis Neglecta, Kenali Gejala hingga Pengobatannya

Penyebab Kulit Penuh Panu Beserta Faktor Risikonya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 27/10/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan