Ketika operasi sudah dilakukan, esofagus akan diperbaiki bentuknya agar tetap terpisah dari trakea.
Operasi atau pembedahan pada TEF akan membantu menutup atau memberi pembatas antara saluran kerongkongan dan tenggorokan bayi.
Namun terkadang, operasi tidak dapat langsung dilakukan ketika bayi terlahir prematur, memiliki kondisi cacat lahir lainnya, atau mengalami komplikasi pneumonia aspirasi.
Operasi hanya bisa dilakukan di rumah sakit yang memiliki fasilitas perawatan gawat darurat neonatal. Untuk menghindari risiko pneumonia aspirasi, dapat dilakukan tindak pencegahan sebagai berikut.
- Menyangga bagian belakang kepala bayi untuk mencegah refluks asam lambung masuk ke paru-paru.
- Menggunakan kateter pengisap untuk membuang cairan dan liur yang mungkin terhirup ke paru-paru.
- Pemberian makanan lewat selang khusus jika dibutuhkan.
Jika bayi mengalami tracheoesophageal fistula (TEF) tanpa dibarengi dengan atresia esofageal, operasi atau pembedahan bisa dilakukan sejak hari pertama atau kedua kelahiran bayi.
Prosedur ini disesuaikan dokter dan tim medis dengan kondisi si Kecil untuk memastikan hasil yang lebih baik.
Sementara jika buah hati Anda mengalami TEF bersamaan dengan atresia esofageal, dokter juga akan melakukan prosedur operasi yang hampir sama.
Komplikasi tracheoesophageal fistula
Ketika bayi yang mengalami TEF menelan, cairan yang ditelan tersebut dapat masuk melalui saluran di antara kerongkongan dan tenggorokan.
Kondisi ini dapat menyebabkan cairan masuk ke dalam paru-paru bayi sehingga mengakibatkan pneumonia dan masalah kesehatan lainnya.
Silakan diskusikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut. Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah kepada dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar