Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Batu kandung kemih atau vesicolithiasis adalah mineral keras yang terbentuk dalam kandung kemih. Pembentukan batu terjadi apabila Anda tidak buang air kecil secara tuntas sehingga mineral dalam urine menggumpal dan membentuk kristal.
Kondisi yang merupakan salah satu penyakit kandung kemih ini dapat terjadi pada orang yang tidak rutin atau tidak tuntas buang air kecil. Penyakit ini paling umum ditemui pada pria di atas 50 tahun, dan lebih sedikit ditemui pada wanita.
Jenis penyakit pada kandung kemih ini mungkin tidak menimbulkan gejala apabila ukurannya cukup kecil sehingga dapat dikeluarkan saat buang air kecil. Begitu batu membesar, tanda-tanda yang mungkin muncul di antaranya:
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan solusinya.
Anda harus memeriksakan diri ke dokter bila mengalami gejala-gejala di atas, terutama bila Anda mengalami sakit perut berkepanjangan, sering harus buang air kecil, atau ada darah pada urine.
Jika Anda sering kencing tidak tuntas, urine akan tersisa dalam kandung kemih dan menjadi terkonsentrasi. Ini artinya mineral dalam urine begitu tinggi sehingga dapat mengkristal dan membentuk batu mineral.
Ada banyak kondisi yang dapat mengganggu fungsi kandung kemih dalam menyimpan dan mengosongkan urine. Kondisi yang paling umum di antaranya:
Ada banyak faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini, yaitu:
Penyakit ini dapat didiagnosis melalui beberapa tes berbeda, yakni:
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Minum banyak air putih dapat membantu mengobati batu secara alami. Namun, mengingat batu terbentuk karena urine tidak keluar hingga tuntas, terkadang minum air saja tidak cukup untuk mengatasinya.
Batu yang tidak terbawa bersama urine dapat dikeluarkan dengan cara berikut:
Metode ini bertujuan untuk menghancurkan batu kandung kemih. Dokter akan membius Anda, lalu memasukkan tabung kecil panjang ke saluran kencing hingga mencapai kandung kemih. Tabung ini dilengkapi kamera untuk mendeteksi keberadaan batu.
Setelah batu ditemukan, tabung ini akan memancarkan gelombang suara atau laser untuk menghancurkan batu menjadi serpihan kecil. Serpihan batu nantinya keluar dari tubuh bersama urine.
Metode ini biasanya digunakan pada anak-anak untuk mengurangi risiko kerusakan saluran kencing. Dokter terkadang menggunakan cara ini untuk mengeluarkan batu kandung kemih berukuran besar.
Alih-alih memasukkan tabung, dokter akan membuat sayatan kecil pada perut bagian bawah dan kandung kemih. Setelah itu, barulah batu dapat dikeluarkan. Pasien akan dibius selama menjalani prosedur ini.
Operasi terbuka bertujuan untuk mengeluarkan batu kandung kemih pada pria dengan prostat yang membesar. Cara ini juga digunakan apabila batu berukuran sangat besar sehingga tidak dapat dihancurkan atau dikeluarkan dengan sayatan kecil.
Prosedurnya mirip dengan percutaneous suprapubic cystolitholapaxy. Bedanya, sayatan yang dibuat lebih besar. Metode ini efektif untuk mengatasi batu kandung kemih parah, tapi risiko efek sampingnya juga lebih banyak.
Ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mencegah pembentukan batu kandung kemih, di antaranya:
Penyakit ini berawal dari urine yang terjebak dalam kandung kemih. Bila tidak ditangani, batu yang terbentuk dapat memicu atau memperparah penyakit kandung kemih yang ada. Oleh sebab itu, jangan abaikan gejalanya dan pastikan Anda menerapkan langkah-langkah untuk mencegahnya.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar